Channelsatu.com-DALAM rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah, puluhan murid Taud (Tahfidz Anak Usia Dini) RABBANI Yayasan Rumah Ahlul Qur’an TWI Cibitung Bekasi, melakukan pawai sepanjang kawasan perumahan Taman Wanasari Indah, Senin (20/3) kemarin.
Mereka membawa poster-poster yang bertuliskan tema marhaban ya ramadhan, memuliakan kesucian datangnya bulan puasa yang sangat ditunggu-tunggu dan dirindukan seluruh kaum muslim sedunia.
Para anak balita yang berusia antara 3 sampai 6 tahun tersebut terlihat sangat gembira dan antusias mengikuti pawai dengan berjalan kaki bersama guru-guru pembimbingnya sambil melantunkan solawatan dan menyanyikan lagu-lagu nuansa Islami.
“Ini salah satu cara mengedukasi anak-anak usia dini untuk mengetahui bahwa bulan ramadhan atau bulan puasa adalah bulan yang sangat penting bagi orang-orang Islam, mulai anak-anak sampai orang tua. Rasa senang dan bahagia atas datangnya bulan puasa harus ditanamkan sejak dini pada anak-anak sebagai bentuk tarbiyah,” ujar Sulistiawati, S.Pd.I, penanggung jawab Taud RABBANI.
Dengan visi menjadikan generasi Qur’ani yang berakhlakul karimah sejak dini, yayasan Rabbani menurut Sulis akan terus berupaya maksimal membina anak-anak mulai dari pengenalan dan hafalan Qur’an, pembinaan akhlak, pendidikan bahasa Arab, Inggris, iptek, olahraga sampai pendidikan dan ketrampilan umum.
“Tumbuh kembang mental dan spritual anak-anak itu ditentukan oleh apa yang diajarkan dan dibiasakan sejak dini kepada mereka. Oleh sebab itu edukasi terhadap mereka harus menyeluruh, termasuk penananan sikap akhlak orang-orang muslim setiap jelang datangnya bulan puasa. Ini sebagai bentuk representasi akhlak yang ditanamkan pada anak-anak balita bahkan sampai dewasa, ” urai Sulis.
Cuaca cerah dan sinar matahari pagi yang hangat membikin rombongan kecil anak-anak balita Taud RABBANI antusias membawa poster dan bernyanyi solawatan dan marhaban ya ramadhan meski harus berjalan kaki. Apalagi selepas pawai, mereka mendapat bingkisan snack.
“Senang jalan sama teman-teman dan bu guru,” celoteh Kenzo Al-Gifari, salah seorang anak balita yang jadi peserta. (Ja)