Jakarta, channelsatu.com: Diakui jika ada makanan yang diterima banyak orang di penjuru dunia, jawabnya pastilah nasi goreng. Nasi goreng hadir di mana-mana, dari restoran mewah hingga kedai tenda atau warung kaki lima. Semua orang menyukai nasi goreng, tua-muda, mulai dari golongan atas sampai kelompok menengah ke bawah, Sertamerta tidak diingkari semua orang pernah mencicipi atau malah piawai memasak nasi goreng.
Saya mencatat ada 14 variasi nasi goreng yang ada di Indonesia, dan kini bertambah satu variasi nasi goreng yang berasal dari The Bellevue Suites, hotel berkonsep modern yang berlokasi di Jalan Haji Nawi Nomor 1, Radio Dalam, Jakarta Selatan. Variasi nasi goreng asal The Bellevue Suites itu diberi nama Nasi Goreng Nusantara. Sedangkan letak The Bellaveu Suites tidaklah jauh dari pusat lifestyle Pondok Indah.
Jadi berdasarkan catatan saya, kini jumlah variasi nasi goreng menjadi 15, salah satunya Nasi Goreng Nusantara. Adapun 14 variasi nasi goreng ialah 1. Nasi Goreng Ayam merupakan bentuk nasi goreng yang paling umum, 2. Nasi Goreng Kambing dengan tambahan daging kambing yang memiliki aroma khas.
Variasi 3. Nasi Goreng Sapi yang menggunakan daging sapi. 4. Nasi Goreng Pete, menggunakan pete sebagai campuran. 5. Nasi Goreng Seefood , menambah hasil olahan laut seperti cumi, udang atau kerang. 6. Nasi Goreng Ikan Asin, ada tambahan ikan asin dan biasanya tanpa kecap manis.
Variasi 7 Nasi Goreng Aceh yang merupakan nasi goreng udang pedas. 8. Nasi Goreng Teri Medan dengan kombinasi teri khas Sumatera Utara. 9. Nasi Goreng Magelangan yakni mencampur nasi goreng dengan bakmi. Nasi goreng ini kadang disebut nasi goreng ruwet, nasi goreng mawut atau nasi goreng gila.
Variasi 10 Nasi Goreng Jawa, menggunakan bumbu sambal ulek. Paling istimewa saat memasaknya masih menggunakan anglo, tungku bahan bakar arang yang membuat rasanya khas. 11. Nasi Goreng Pattaya, nasi goreng yang dibungkus telur dadar tipis.
Variasi 12. Nasi Goreng Hawaii dengan penambahan nanas. 13. Nasi Goreng Putih, menggunakan kecap asin sehingga warnanya keputih-putihan. 14. Nasi Goreng Daun Mengkudu yang racikannya bumbu berupa irisan daun mengkudu.
Ya, dari cara memasak dapat diketahui dari mana nasi goreng itu berasal. Banyaknya daerah yang punya ke-khas-an, sehingga dalam penyajian tidak dapat ditampik akan memberikan bertambanya varian. Nasi Goreng Jawa banyak menggunakan kecap. Sebaliknya Chinese Fried Rise rasanya sangat gurih. Di sisi lain apabila ada sentuhan kuliner Thailand, maka menu nasi goreng mempeunyai cita rasa asin, manis sekaligus segar.
Lain lagi dengan Nasi Goreng Betawi yang sebetulnya beraneka rupa, misal Nasi Goreng Pete yang lebih awal dikenal dibanding Nasi Goreng Daun Mengkudu. Namun layak digarisbawahi, sebenarnya tidak ada resep tunggal dalam nasi goreng.
Setiap jenis jenis nasi goreng dengan campuran tertentu, penambahan bahan atau tapping bisa menjadi sebuah resep baru nasi goreng. Belum lagi penambahan saus tiram, ang-Ciu alias anggur merah Tiongkok, kecap ikan atau kecap Inggris alias Moncestershire sauce.
Nah, bagaimana dengan Nasi Goreng Nusantara sajian makanan dari resto hotel The Belleue Suites itu? Memang enak. Begitu ditaruh di meja untuk dihidangkan, saya langsung menatap dan tergoda untuk segera menyantap. Nasi Goreng Nusantara isinya benar-benar mencerminkan representasi dari sebuah asimilasi budaya. Artinya sepiring nasi goreng tidak lagi sebatas menu masakan untuk mengenyangkan perut dan membangkitkan selera.
Dalam piring terdapat nasi goreng yang di atasnya diletakkan telur ceplok alias telur mata sapi. Terus ada sepotong ayam goreng (kampung) dan ada dua tusuk sate daging kambing, serta ada juga sambal goreng kacang ditambah sambal ulek terasi yang ditaruh di dalam buah tomat.
Kemasan Nasi Goreng Nusantara itu sangat berkelas. Hal inilah yang menjadikan kenikmatan tersendiri sehingga akhirnya menggugah selera. Menyantapnya musti pelan-pelan, untuk merasakan bumbunya yang bisajadi menempel di lidah. Kenyataannya Nasi Goreng Nusantara sungguh enak. Betapa Anda akan mendapatkan pengalaman cita rasa yang tidak terlupa. (Syamsudin Noer Moenadi, Jurnalis, Pemerhati Kuliner dan Redaktur channelsatu.com)