Film 18++ Forever Love Belahan Hati Yang Indah

Must Read

Jakarta, channelsatu.com: Film 18++ Forever Love produksi teranyar dari Starvision, ini memang bukan sekedar film remaja biasa.

 

Artinya memang disitu pastilah ada kisah asmara yang romantis. Tapi, terasa jadi asyik untuk dinikmati karena bumbu asmara itu juga dilengkapi bagaimana mana seorang remaja memasuki usia 18 membentuk dirinya berkarakter mandiri dan punya akhlak yang mulia.

Cerita ini pula yang membedakan Nayato Fio Nuala saat menggarap film 18+ True Love Never Dies dua tahun lalu, dan meraih sukses. Lengkapnya kalau di 18+, berbicara tentang pencarian identitas menapaki usia 18 yang berakhir tragis.

Namun kali ini melalui 18++ Forever Love justru menemukan jati diri dan kedewasaan melalui kisah berliku penuh romantika. Cinta nan indah, tetapi tidak selalu mudah untuk direngkuh. Akan tetapi sesakit apapun apabila cinta telah menemukan belahan hatinya, maka cinta akan abadi menemani jiwa, selamanya.

Ceritanya memang khas dunia remaja, ada kebut-kebutan liar di jalan raya, masuk kehidupan malam dan foya-foya buat yang berduit. Religinya juga ada dan saling berbagi serta perhatian semua dikemas dalam satu cerita yang memikat antara Si kaya dan Si miskin, yang dilakoni Adipati Dolken dan Kimberly Ryder

“Bagaimana, menarik dan bedakan dari cerita remaja pada umumnya,” cetus Chand Parwez Servia selaku produser menyambut wartawan yang baru saja menyaksikan priview film barunya tersebut dan langsung disambut anggukan tanda sepakat film barunya memang menarik untuk disaksikan.

Lalu, kedewasan seperti apa yang ingin dipaparkan sang penulis scenario Cassandra Massar di usia 18 tahun itu sesungguhnya?

Adalah seorang anak remaja bernama Kara (Adipati Dolken), yang memaknai dewasa berarti bebas untuk melakukan apa saja. Mau hura-hura, foya-foya, bebas dari segala aturan.

Namun di usianya yang ke-18 ini Kara justru mendapat kejutan besar. Ternyata bagi Opa Kara (Roy Marten), 18 berarti usia di saat Kara harus bisa mandiri dari semua fasilitas keluarga. Kara yang semula merasa diperlakukan tidak adil, justru berhadapan dengan kenyataan-kenyataan yang membutuhkan kedewasaan dirinya.

Saat ia bertemu dengan Mila (Kimberly Ryder), yang dalam usia muda sudah harus bekerja membantu keluarga, dan mengharapkan Kara untuk bisa mulai bertanggungjawab akan dirinya sendiri.

Semula hanya demi mendapatkan cinta Mila, lama-lama Kara sadar bahwa 18 tahun adalah saatnya untuk berhenti menjadi beban keluarga. Dan terlebih lagi, usia untuk ia berhenti memikirkan dirinya sendiri dan mulai mencoba membantu orang lain yang membutuhkan.

Di usianya ke-18, Akhirnya Kara mendapatkan hadiah yang tidak ternilai harganya. Melalui sikap keras opanya, terinspirasi cinta dari Mila. Tapi kedewasaan seseorang belumlah sempurna, sampai ia juga belajar menerima takdir.

Inilah Film yang menyentuh saat hati bicara dengan kelembutan cinta, cinta yang abadi selamanya. (ibra)

Latest News

Indonesia Juara Dunia FIFAe World Cup 2024 Kategori Console

Jakarta, Channelsatu.com - Timnas eFootball Indonesia berhasil menjadi juara dunia dalam FIFAe World Cup 2024 Kategori Console. Hasil ini...

More Articles Like This