Jakarta, channelsatu.com: Sepuluh hari menjelang bulan Ramadhan, hampir setiap hari saya menghabiskan waktu di berbagai mal di lima wilayah Jakarta. Namun mal yang paling kerap saya kunjungi, yakni mal yang berada di wilayah Jakarta Utara. Tentu tidaklah luput Kelapa Gading Mal, tergolong mal yang pengunjungnya demikian melimpah, dari sekian banyak mal yang ada di Jakarta. Setidaknya di Jakarta, di lima wilayah, terdapat seratus limapuluh lebih mal.
Terus terang saya tidak belanja barang keseharian, termasuk pakaian, sepatu maupun tas. Hanya saja, masuk mal semata-mata untuk mengamati mengenai pertumbuhan serta perkembangan restoran atau kedai makanan, lantas sesekali merasakan segarnya minuman dan lezatnya aneka kudapan entah itu yang mengusung merek lokal ataupun makanan-minuman yang berasal dari negeri Jepang, Thailand dan Malaysia.
Dalam pengamatan saya, pengamatan lapangan pastinya, saya menyaksikan pertumbuhan yang mencengangkan tentang banyaknya kedai ukuran kecil, tepatnya gerai yang menjual minuman otentik Thai Tea. Gerai minuman otentik Thai Tea ini, pembeli cukup memesan, setelah itu menikmati minuman sembari cuci mata alias jalan-jalan keliling mal, umumnya terletak di dekat tangga berjalan.
Di suatu mal, tidak terkira begitu banyak gerai yang menjual minuman otentik Thai Tea ini dengan mengusung merek Dum Dum Authentik Thai Tea. Sebut saja di Artha Gading Mal berada di wilayah Jakarta Utara, setiap lantai terdapat tiga gerai Dum Dum Authentik Thai Tea yang hadir berjualan. Sementara di Artha Gading Mal ada lima enam lantai. Maka kesimpulannya, sungguh marak gerai minuman Dum Dum Authemtik Thai Tea ini. Ya, cuma gerai minuman teh Thailand yang hadir di satu mal, belum lagi di mal lain seperti mal Atrium, di Senen, atau di mal Pondok Indah, jelas tidak terhitung penyebaran Dum Dum Authentik Thai Tea.
Menikmati otentik teh Thailand ini memang segar. Alih-alih menikmatinya saat berbuka puasa. Pertama kali saya menikmati otentik teh Thailand sekian tahun lalu (2012) di Cathucak Market, Bangkok, Thailand, pasar tradisional yang hanya ada di hari Sabu dan Minggu. Catatan: Chatcucak Market merupakan terluas di dunia. Luas pasarnya 12 hektar dengan ribuan kios, termasuk kios makanan minuman, ditata rapi membuat pasar ini tidak terasa sesak. Yang dijual dipasar ini berbagai macam barang dari penjuru Thailand, seperti sepatu, baju, kain dan barang-barang antik.
Saya minum teh otentik Thailand ketika itu dan menyantap kudapan Mango with Sticky Rice, yakni beras ketan yang telah dimasak yang ditaburi kacang goreng, lalu beberapa potong manga diletakan disampingnya. Dihidangkan dalam suatu piring, dan di pinggir piring diletakkan sekelopak bunga kamboja sebagai penghias.
Di Jakarta, di mal-mal, saya belum menemukan kudapan Mango with Sticky Rice. Berbeda dengan kehadiran teh otentik Thailand yang benar-benar marak. Rasa alias kesegarannya, teh otentik Thailand itu di negeri asalnya tidak berbeda dengan yang saya dinikmati di Jakarta, sama-sama menjanjikan. Sungguh segar dalam berbagai pilihan rasa, yaitu Thai Ice The, Thai Green Tea, Thai Milo Coffe dan Thai Ice Coffe. Setiap rasa yang disajikan memang memberikan sensasi yang berbeda.
Betul-betul segar menikmati otentik Thai Tea, lebih-lebih meminumnya saat buka puasa, dan jika Anda berbelanja di mal, walau sekadar cuci mata, jangan lupa merasakan thai tea di gerai Dum Dum Authentic Thai Tea. (Syamsudin Noer Moenadi, Jurnalis Senior, Pemerhati Kuliner dan Redaktur channelsatu.com)