Sinopsis

KOLAK, IKON MENU FAVORIT BUKA PUASA

9
×

KOLAK, IKON MENU FAVORIT BUKA PUASA

Sebarkan artikel ini

Jakarta, channelsatu.com: Jika ada penelitian, apa menu favorit tatkala buka puasa tiba. Pasti jawabannya adalah : Kolak. Maka cobalah Anda amati, mulai dari rumah (Anda bisa bertandang dari rumah ke rumah) atau blusukan dari lapak ke lapak dadakan di pinggir jalan, hotel, restoran mewah sampai yang sederhana sekalipun, tidak bisa dipungkiri bahwa saat buka puasa tiba, sajian utamanya pastilah kolak.
Sepertinya, di Indonesia, menu kolak sudah menjadi bagian dari tradisi bulan Ramadhan. Dan tidak bisa dipastikan sejak kapan kolak menjadi hidangan tradisi puasa di negeri ini. Sejak saya masih kecil, tiga puluh tahun lalu, kolak merupakan menu primadona buka puasa. Demikian pun cerita dari nenek saya, sejak kecil pula sudah menyantap panganan kolak,  dengan aneka bahan dalam kuah santan yang rasanya manis itu.

Buka puasa tanpa kolak terasa tidak lengkap, begitulah kira-kiranya. Setelah seharian menahan lapar dan haus, tak disadari kolak dapat memberikan kenikmatan yang luar biasa, kendati seteguk maupun sesuapan. Ada pisang  yang rasanya legit, juga terdapat ubi atau labu kuning yang rasanya gurih, membuat yang menikmati menu tersebut tidak hentinya untuk terus nambah. dan semuanya itu terpadukan dalam kuah santan yang sungguh manis rasanya.

Diakui memang, jenis jenis panganan atau makanan bersantan banyak diminati di Asia Tenggara. Dalam selera Melayu, malah kolak ditambah dengan sentuhan rempah. Seperti jahe, kayu manis dan sedikit kapulaga. Saya sendiri pernah merasakan kolak dengan tambahan kapulaga, sewaktu berkunjung ke Kuala Lumpur, Malaysia.

Di Padang, Ibukota Sumatera Barat, dijumpai kolak pisang yang menjadi satu dengan bubur kampiun. Yakni terdiri dari kolak pisang, bubur candil yang dibuat dari tepung ketan, pacar cina yang diolah dari tepung beras, sarikaya yang merupakan kukusan susu atau santan dengan gula merah serta sedikit tepung maizena, ketan putih, ketan hitam dan bubur sunsum alias tepung beras.

Sudah diduga rasanya, sangatlah lengkap, dan menggiurkan Perpaduan manis, gurih, serta asin. Berbaur jadi satu, dan kelezatannya tentu tak tanggung-tanggung. Lain kolak Padang, lain pula kolak yang ada di belahan Nusantara, yang jelas berbeda ragam budayanya. Bagaimanapun kolak bisa ditemukan dalam segala bentuk variasinya. Namun selama masih terdapat kuah santan yang manis oleh gula aren atau gula kelapa, namanya tetaplah kolak.

Sedangkan pisang, kolang-kaling alias buah atap, tape, waluh, sirsak, labu kuning, dan biji salak yang dibuah dari olahan tepung ketan dan tepung kanji ialah bahan isian kolak. Di dekat kantor saya yang lama, di Rawabelong, Jakarta, ada kolak durian. Kolak ini olahan durian santan encer dan gula kelapa, yang disajikan bersama urapan ketan putih. Tapi saya bisa pesan kolak durian ini yang dipadukan dengan kolak pisang.

Enak tidaknya kolak itu tergantung selera masing-masing. Hanya saja kolak yang tergolong enak, yaitu kolak yang menggunakan bahan gula aren. Namun harus diingat mengenai cara pengelahannya, karena kekentalan santan, paduan asin dan manis menjadi penentu bahwa kolak itu enak.

Kelezatan kolak juga ditentukan pemilihan bahan isian bahan. Misal pilihlah jenis labu yang padat teksturnya. Bahan isian lain sesuaikan dengan selera rasa yang diinginkan. Termasuk warna kolak. Apabila lebih suka kolak warna pekat, pilihlah bahan gula aren.

Ditilik dari sisi gizi, maka gizi menu kolak sangat berlebihan. Maksudnya, jika ditelisik dari aspek kesehatan, hidarilah makanan takjil ini. Malah pakar kesehatan menyatakan  konsumsi sedit, apalagi banyak, tidak baik buat kesehatan tubuh yang satu hari berpuasa.

Pakar kesehatan itu bilang tidak ada toleransi buat kolak. Harus dihindari. Kenapa ? Kadar gulanya tinggi. Ini berbahaya sekali bagi penderita diabetes. Minuman manis memang, seakan, cepat memulihkan tubuh, Tetapi tetap tidak sehat. Saat puasa gula turun dratis. Dan supaya gula  bisa stabil,  kiranya tidaklah baik dengan memberi asupan  melalui sajian kolak, demikian pendapat ahli kesehatan.  Lebih-lebih, selain kadar gula tinggi, kolak mengandung karbohidrat dan lemak.

Karbohidrat didapat dari pisang. Sedang lemak diperoleh dari santan. Pisang dan santan itulah yang menjadi pemicu diabetes. Jadi ? Saat berbuka puasa tiba, tundalah dulu menyantap kolak. Santaplah menu lain hingga beberapa jam kemudian, setelah itu barulah mencicipi kolak. Melalui siasat itu tubuh yang berpuasa akan menyesuaikan diri, serta tak langsung kaget oleh kolak yang padat lemak dan karbohidrat. (Syamsudin Noer Moenadi, jurnalis sekaligus pemerhati masalah kuliner)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *