Chrisye Tetap “Hidup” Di Hati Pengemar

Must Read

Duet dadakan Ivy dan Ferry Musyidan Baldan, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. Foto: Dsp
Duet dadakan wartawati Ivy dan Ferry Musyidan Baldan, . Foto: Dsp

Ketika Tangan dan Kaki Berkata
Lirik Taufiq Ismail

Akan datang hari Mulut dikunci
Kata tak ada lagi
Akan tiba masa
Tak ada suara
Dari mulut kita
Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya
Tidak tahu kita
Bila harinya
Tanggung jawab, tiba…

Rabbana
Tangan kami
Kaki kami
Mulut kami
Mata hati kami
Luruskanlah
Kukuhkanlah
Di jalan cahaya
sempurna
Mohon karunia
kepada kami
HambaMu yang hina

Jakarta, channelsatu.com: Lirik lagu yang berjudul “Ketika Tangan dan Kaki Berkata” yang dilantunkan almarhum Chrisye tidak saja jadi begitu berkesan buat Chrisye, karena menjadi lagu religi terdasyat buatnya. Tapi juga buat siapa saja pendengarnya begitu menyentuh hati dan sekaligus jadi pengingat betapa hari Akhir pengadilan buat manusia itu nyata memang ada.

Ini bukti bagi Chrisye sebagai salah satu penyanyi legend di Tanah Air tak hanya sekedar ingin bernyanyi. Tapi, ia juga berharap lagu yang dilantunkannya menjadi syiar yang bermanfaat buat yang mendengarnya. Begitulah seharusnya kita menjalani hidup, tidak saja apa yang kita lakukan bermanfaat buat diri sendiri tapi juga bermanfaat buat orang banyak. Chrisye telah melakukan itu semua sepanjang karirnya di panggung musik Indonesia.

Bahkan tak cuma lagu bertema religi, dengan judul” Ketika Tangan dan Kaki Berkata” yang liriknya ditulis penyair Taufiq Ismail, yang terinspirasi dari Surat Yasin ayat 65, yang menjadi pencerahan buat kita. Bagi seorang politikus Ferry Mursyidan Baldan yang menjadi idola berat Chrisye, lagu-lagu yang dilantunkan almarhum juga bisa jadi obat mujarab sebagai pemersatu rumah tangganya.

“Secara pribadi, lagu-lagu Chrisye yang selalu saya nyanyikan, juga untuk mengekspresikan perasaan saya dalam membangun rumah tangga bersama isteri, Hanifah Husien,” ungkap Ferry mengutip dalam kata pengantar buku yang ditulisnya dengan judul 10 tahun setelah Chrisye Pergi-“Ekspresi Kangen Pengemar”.  Sebelumnya diwafatnya Chrisye yang ke 5 tahun (2012), juga diterbitkan buku Chrisye, “Kesan di Mata Media dan Fans.”

Menteri Agraria dan Tata Ruang dan Kepala Badan Pertanahan Nasional, Ferry Mursyidan Baldan. Foto: Dudut Suhendra Putra.
Ferry Mursyidan Baldan. Foto: Dudut Suhendra Putra.

Ferry bisa disebutkan bukan hanya pengemar biasa tapi sekaligus pengagum berat Chrisye. Pasalnya dari lagu-lagu yang dilantunkan Chrisye, Ferry merasakan hal yang sangat spesial di hatinya. Alasannya sederhana saja, karena baginya semua lirik lagu yang dilantunkan Chrisye, menurutnya, punya pengaruh dan kekuatan mewakili perjalanan seorang anak manusia. Mulai dari rasa cinta antar manusia, peduli sesama, cinta negeri, peduli sosial, asmara, keindahan alam dan syiar religius, bagaimana menggiring manusia mempercayai apa yang dikatakan Tuhan, tentang adanya hari Akhir.

Dari berbagai karya yang dilantunkan Chrisye, meskipun sudah 11 tahun ia pergi meninggalkan kita, sebagai tanda rasa hormatnya, Ferry selalu membuat acara sederhana untuk mengenang sang idola, baik di hari kelahiran Chrisye 16 September atau hari wafatnya, 30 Maret dengan menziarah makamnya di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Di hari itu, tak lupa selain bermunajat untuk mendoakan almarhum dan keluarga Chrisye, Ferry juga menyanyikan lagu favorit dari Chrisye, berjudul “Kisah Cintaku.” “Ini berawal terlontar begitu saja, saat Chrisye wafat 30 Maret,” tutur Ferry.

Bagi Ferry itulah cara dirinya dan pengemar Komunitas Kangen Chrisye (K2C) menghargai dan sekaligus mengapresiasi prestasi-prestasi emas yang diukir oleh sang lengenda musik pop Chrisye. “Bagi kami, Negeri ini wajib mengingatkan pada kita yang hidup sekarang dan nanti, bahwa dalam perjalanannya, Negeri ini punya musisi besar dan melegenda bernama Chrisye,” ucapnya untuk mengajak semua lapisan masyarakat harus terus menerus mengingat jasa Chrisye di dunia musik Indonesia.

Tepatnya jasat Chrisye boleh saja sudah masuk ke liang lahat kembali ke aslinya dari tanah kembali menjadi tanah. Namun sesungguhnya begi Ferry dan pengemarnya Chrisye tetap “hidup” lewat karya-karya emasnya yang melenggenda dan abadi. Begitulah seharusnya cara kita menghargai prestasi pahlawan kita di bidang musik ini.

Tentu sebuah penghormatan dan penghargaan yang patut diapresisasi, karena seperti kita ketahui Chrisye adalah sosok penyanyi yang memang pantas ditauladani. Lihatlah meskipun ia penyanyi besar di Tanah Air tapi di masa hidupnya, ia adalah artis selebirti yang rendah hati dan setia kawan. Di tengah keluarga ia pun sama seperti ayah-ayah yang lain, tidak gengsi untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah, seperti mengepel dan juga bergantian mengasuh buah hatinya di kala isterinya sibuk atau kelelahan. Sosok itu bisa dilihat dari film Chrisye yang digambarkan apa adanya tentang dirinya.

Pria bernama asli Chrismansyah Rahadi yang kemudian populer dengan nama akrab Chrisye, wafat 30 Maret 2007 dalam usia 58 tahun, setelah divonis dokter terkena kanker paru-paru stadium empat yang dideritanya selama 3 tahun. Ia meninggalkan empat anaknya, Rizkia Nurannisa, Rayinda Prashatya Chrismansyah, Risty Nurraisa, Randa Pramasha, buah pernikahannya dengan Damayanti Noor. (Ibra)

Latest News

Indonesia Juara Dunia FIFAe World Cup 2024 Kategori Console

Jakarta, Channelsatu.com - Timnas eFootball Indonesia berhasil menjadi juara dunia dalam FIFAe World Cup 2024 Kategori Console. Hasil ini...

More Articles Like This