Jakarta,channelsatu.com: Artis serba bisa Ayu Azhari kemarin, mengenalkan dua lagu dari 9 lagu dalam soft launching album, yakni Soto Madura dan Pempek Lenjer. Ayu Azhari mengaku tertarik terinspirasi mengemas lagu-lagu bertema kuliner, ketika mengikuti kampanye pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012 silam.
Upaya ini sekaligus untuk mempopulerkan ragam kuliner, demi meningkatkan daya tarik parawisata Tanah Air yang tak ada istilah kenal kata lelah bagi Ayu.
Kembali dalam gelaran soft launching album kemarin, selain Ayu Azhari turut hadir dalam talk show itu Dian Novita Sari, Ketua Umum Perempuan Tani HKTI dan Founder Kopi Perempuan Tani, Sari Bondan, Direktur Pengembangan Daerah IGC, Indonesia Gastronomi Community. Prof Dr Ir Made Astawan, M.S, IPU, Direktur Bela Negara Kemenhan Jenderal TNI Dr.Jubei Levianto, S.Sos., M.M.
”Ada 9 lagu dengan tema kuliner, ini bentuk kepedulian saya mengembangkan makanan lokal,” aku Ayu Azhari dalam siaran persnya. Dimana acara ini sendiri dilaksanakan dalam talk show Ngopi Daring Bela Negara, di kantor Kementerian Pertahanan Kamis, (21/10/21) dengan tema Pengembangan Potensi Kuliner lokal ketahanan pangan dan ekonomi kreatif sebagai daya tarik potensi parawisata Indonesia.
”Bermulanya pemilihan gubernur Jokowi (2012) pedagang jalanan ke Senayan. Saya lihat di sana, kok merakyat banget. Tukang makanan ngumpul. Pesan makanan dan murah. Biasanya makanan mahal, suasananya dapet banget sangat sederhana,” ungkap Ayu Azhari.
Lalu, Ayu Azhari mengumpulkan sejumlah lagu-lagu yang pernah populer tahun 50-sampai 60-an. Ia pun mengajak musisi Devian dan kawan-kawan untuk mewujudkan impiannya. Dalam waktu dekat akan merilis album kuliner dalam bentuk digital platform.
Lagu tersebut diaransemen ulang sesuai musik kekinian. ”Ide, bawain lagu tema makanan. Gabungan modern dan musik tradisional. Bikin lagu Gado- Gado Jakarta, setiap terdengar familiar. Lagu lama pernah dipopulerkan Mus Mujiono dengan keroncong dan saya ngerubah aransemen,” cerita Ayu Azhari.
Ayu juga terpesona dengan lagu Warung Pojok, lagu Sunda Cirebon. Lagu ini sering dinyanyikan dan sekarang sudah ada digital platform bisa didengarkan. Mengingatkan kembali kepada masyarakat akan ragam kuliner masyarakat.
”Pengembangan kuliner lokal mendasar sekali, jadi ikon daya tarik pariwisata Indonesia sangat berkaitan dengan gastronomi, menggambarkan ciptaannya seperti apa. Asal usulnya, sejarahnya bagaimana. Syarat filosofi dan arti, pengembangan melibatkan banyak pihak dari hulu sampai hilir. Saat pandemi juga pak Presiden mengajak masyarakat minum Mpon-Mpon untuk menjaga stamina imun,” sambung Ayu Azhari yang belakangan aktif sebagai aktifis IGC.
Menurut Ayu Azhari, ia juga memperkenalkan beberapa lagu asal kelahirannya Bangka Belitung, Sumatera Selatan. ”Kebetulan ada lagu yang belum dikenal juga kayak makanan dari Bangka. Saya coba memperkenalkan kembali makanan-makanan dengan lagu-lagu. Indonesia kaya dengan makanan dan lagu khas daerah,” jelas Ayu.
Direktur Bela Negara Brigjen TNI Jubai Levianto mendukung upaya Ayu Azhari dalam bentuk gerakan ekonomi kreatif. ”UU Bela Negara adalah kewajiban setiap negara. Nah salah satunya cinta tanah air dan aksi nyatanya dengan mencintai dan membanggakan produk dalam negeri. Seperti yang dilkukan mbak Ayu Azhari ini, kenalkan makanan daerah lewat lagu,” papar Jubai Levianto.
Jubai juga berharap Ngopi Daring Bela Negara akan digelar di tempat yang lebih terbuka, seperti di cafe di setiap daerah sebagai wadah, untuk anak muda merealisasikan pemikiran dan karyanya.
Prof Dr Ir Made Astawan, M.S, IPU, menegaskan, Setiap pangan daerah, dijadikan heritage. Tugas kita mewariskan ke generasi selanjutnya. Kita harus membuat pangan tradisional selalu eksis agar tidak punah.
Dian Novita Susanto, M.Sos dan Sari Bondan, mengapresiasi apa yang telah dilakukan Ayu Azhari. ”Ini loncatan baru dari kaum perempuan di bidang pertanian, “ ujar Dian. Ayu menutup acara menyanyikan lagu Gado-Gado Jakarta. (Ibra)