Jakarta, channelsatu.com: Cinema Delapan yang dikomandani eksekutif produser Reni A Daniel menyatukan empat cerita berbeda, yang masing-masing bagiannya digarap oleh empat sutradara ternama. Ada Rizal Mantovani, Eko Kristianto, Upi, dan Alfani Wiryawan. Hasilnya jadilah sebuah karya yang memikat, dengan judul Princess, Bajak Laut & Alien.
Film ini sekaligus menjadi proyek reuni keempat sutradara yang sebelumnya sempat berada dalam sebuah rumah produksi ternama, sekitar 20 tahun silam.
PRINCESS, BAJAK LAUT & ALIEN dibuat dengan gaya serta inspirasi masing-masing sutradara, yang bertujuan untuk mengajak anak-anak menjadi lebih gigih, cerdas, berani, serta memiliki pola pikir juara. “Ini adalah film ‘gado-gado’. Ada princess, ada bajak laut, ada alien, dan ada juga banyak karakter lainnya. ‘Kegado-gadoan’ ini yang menyatukan kita,” tanggap Rizal.
Keempat cerita berbeda tersebut terdiri dari Misteri Rumah Nenek yang disutradarai oleh Eko Kristianto, Babeh Oh Babeh (Alfani Wiryawan), Kamu Bully, Aku B-Boy (Rizal Mantovani), serta Princess, Bajak Laut & Alien (Upi). Bagi keempat sutradara tersebut, bekerjasama dengan anak-anak dalam sebuah film merupakan hal yang baru, sekaligus menjadi tantangan tersendiri.
Rizal berpendapat, mengerjakan sebuah film dengan durasi pendek setara dengan seperempat kerja untuk film biasa. Namun kendala untuk membangun emosi dengan durasi yang singkat, menjadi tantangan tersendiri bagi Rizal. “Membangun emosi itu lebih susah di film pendek. Sementara di film panjang, kita lebih mudah untuk membangun sebuah karakter. Nah, apakah penonton akan care dengan karakter di film pendek, itu tantangan buat kami,” kata Rizal, yang juga terlibat dalam Kuldesak, film omnibus pertama di Indonesia.
Sementara, Eko memiliki strateginya sendiri untuk menggarap film omnibus. Bekal pengalaman saat memproduksi Rectoverso, memudahkannya untuk menyutradarai Misteri Rumah Nenek. Terlebih, putrinya, Kayla Kristianto, menjadi pemeran utama di segmen tersebut. “Dari film omnibus sebelumnya saya banyak belajar bahwa, saya harus memaksimalkan cerita tanpa harus memakai banyak lokasi. Konflik serta cerita itu yang menurut saya penting dan diperbanyak,” jelasnya.
Lebih jauh, film ini sesungguhnya bertabur bintang. Di setiap segmen, sejumlah nama besar di industri sinema Tanah Air mengisi peran-peran yang menarik untuk disaksikan. Di antara para bintang yang mengisi film ini, yakni Ade Irawan, Sophia Latjuba, Ringgo Agus Rahman, Tora Sudiro, Luna Maya, Masayu Anastasia, Aming, Igor “Saykoji”, Aida Nurmala, Tara Basro, serta Lukman Sardi.
Sementara para pemain cilik yang mengisi film anak kedua produksi Cinema Delapan ini, yakni Risjad Aden, Kayla Kristianto, Raza “Super 7”, Viriya Rici, Bima Azriel, Lauren Zetira, Diego Robbana, dan Yohanes Roy Danutraja.
Terkait pemilihan judul, Fani –sapaan akrab Alfani– berpendapat bahwa judul yang diambil dari segmen yang disutradarai oleh Upi, memiliki keunikan tersendiri. “Sebenarnya tidak ada alasan khusus, tapi menurut saya itu judul yang sangat unik. Kami berharap, judul yang unik penonton tertarik,” kata produser film Pasukan Kapiten tersebut.
“Judul saya itu catchy banget untuk anak-anak. Ibaratnya, princess itu mewakili penonton yang perempuan, bajak laut itu mewakili anak-anak kecil cowok yang nakal-nakal, dan alien itu mewakili anak-anak yang merasa dirinya berbeda tapi anak itu spesial,” papar Upi, yang belakangan berhasil meraih berbagai penghargaan melalui film besutannya, Belenggu.
Sinopsis Film
Misteri Rumah Nenek
Sutradara: Eko Kristianto
Risjad Aden sebagai Iqbal
Kayla Kristianto sebagai Salsa
Ade Irawan sebagai Nenek
Ringgo Agus Rahman sebagai Kang Dana
Sophia Latjuba sebagai Mama
Reza Kelink sebagai Hantu 1
Dodi Udjo sebagai Hantu 2
Liburan kali ini agak sedikit berbeda untuk Iqbal (12) dan Salsa (9). Kakak beradik dengan karakter yang jauh berbeda satu sama lain yang membuat mereka sering berbeda pendapat. Iqbal yang kutu buku, yang selalu merasa dirinya adalah titisan detektif Conan, sangat suka baca buku lima sekawan dan hal-hal yang berbau petualangan. Berbeda sekali dengan Salsa. Gadis perempuan ini bisa dibilang “sok tua” sangat suka nonton sinetron orang dewasa, suka girlband-girlband dan sangat manja. Liburan ini, mereka akan menghabiskan di rumah nenek mereka di desa. Ini adalah kunjungan pertama mereka ke rumah nenek. Mereka dijemput oleh supir baru neneknya, yaitu Kang Dana.
Rumah Nenek terlihat sangat besar, dengan halaman luas dan ada hutan di belakang rumah. Iqbal dan Salsa sempat heran karena tidak melihat foto pernikahan ayah ibu mereka di dinding ruangan nenek. Nenek sempat terperangah ketika Salsa menanyakan hal itu.
Karena kesalahan Kang Dana membeli susu dan selai roti untuk Salsa, Nenek terpaksa pamit sebentar untuk ke pasar untuk membeli roti dan selai kesukaan cucunya. Kang Dana tidak bisa mengantar karena dia harus menemani istrinya. Jadilah, nenek meninggalkan Salsa dan Iqbal di rumah berdua saja, tapi Kang Dana berjanji akan datang menengok saat gelap nanti.
Hujan deras, dan hari sudah gelap. Nenek ternyata terjebak di tengah jalan karena mobil mereka mogok. Di rumah, Kang Dana yang datang membantu, tiba-tiba pingsan karena terkena sengatan listrik. Lampu di rumah pun mati semua! Dalam kepanikan, mereka berdua melihat ada sosok bayangan putih yang berkelebat di dalam rumah nenek dan mengejar-ngejar mereka, kakak beradik itu mengalami petualangan di sepanjang malam, dengan tingkah laku mereka yang lucu. Ricky yang terlalu banyak baca buku Conan, mengatur strategi untuk mereka melarikan diri. Kadang mereka bertengkar, tapi kakak beradik ini sebenarnya saling melindungi. Malam itu mereka mengalami petualangan yang cukup seru dan menegangkan.
Akhirnya mereka berdua sadar, bahwa mereka harus kompak untuk menghadapi masalah, dan hantu itu ternyata adalah rekaan dari Kang Dana yang memang bermaksud hendak merampok rumah nenek mereka. Ibu merekapun akhirnya datang menjemput dan berbaikan dengan nenek. Mereka berdua pun senang dan bahagia melihat nenek dan ibunya berbaikan, sehingga mereka dapat liburan lagi ke rumah nenek.
Babeh Oh Babeh
Sutradara: Alfani Wiryawan
Tora Sudiro sebagai Rojali
Raza Super 7 sebagai Jupri
Luna Maya sebagai Juleha
Masayu Anastasia sebagai Bu Guru Rahma
Aming sebagai Syamsudin
Valentino sebagai MC Bola 1
Cerita tentang anak yang diasuh oleh bapaknya dan bapaknya penyanyi dangdut kampung si Rojali dan si Jupri anaknya . Rojali adalah single father yang mengurus anaknya sendirian setelah ditinggal oleh istrinya.
Profesi Rojali adalah seorang penyanyi dangdut kampung yang agak slebor dan sedikit pemalas.
Jupri malu pada saat harus membuat karangan tentang bapaknya, sehingga dia berbohong. Karena semua teman-temannya memiliki bapak yang profesinya “normal”, seorang pegawai negeri, hidupnya teratur. atau kalau hari Minggu sekeluarga sering pergi jalan-jalan. Jadi Jupri suka membandingkan bapaknya dengan bapak dari para temannya. Sementara untuk si Jupri, kehidupannya terbalik! Justru dia yg lebih banyak mengurusi dan memerhatikan bapaknya.
Ada konflik dimana Rojali berusaha membuat Jupri bangga. Sehingga dia mengubah profesi demi si Jupri.
Kamu Bully, Aku B-Boy
Sutradara: Rizal Mantovani
Viriya Rici sebagai Mikal
Alfian Adam sebagai Galang
Endah Mulyani sebagai Ibu Elly
Yohanes R Danutraja sebagai Mada
Sheva Nazumi sebagai Putri
Agus Dwiyanto sebagai Bully 1
Adha Firaldi sebagai Bully 2
Andri Lutfi sebagai Mang Wahyu
Neni S Sutisna sebagai Mbak Retno
Jacques Christopher Pormes sebagai B-Boy 1
Break Bacuci sebagai B-Boy 2
Rivka Priscilla sebagai B-Girl
Igor “Saykoji”
Mikal adalah anak kecil berumur 6 tahun yang duduk di kelas 1 SD. Ia adalah anak kecil yang tidak ber-ayah. Ia tinggal bersama ibunya yang sehari-harinya membuka usaha menjahit dengan beberapa orang karyawan. Mikal gemar sekali dengan musik hip-hop. Di kamarnya poster-poster hip-hop era 80-an peninggalan almarhum ayahnya menghiasi kamarmya.
Di dalam perjalanan ke sekolah Mikal dan temannya yang lucu bernama Mada sering dibully oleh gang pemuda anak bandel SMA yang diketuai oleh anak muda bernama Galang yang suka memalak anak-anak SD yang bersebelahan dengan sekolah SMA-nya, termasuk Mikal. Rupanya tidak ada yang berani dengan mereka. Pulang dari kejadian pemalakan oleh Galang yang selalu membuatnya sedih, Mikal mencoba mencari kegiatan lain yang bisa membuatnya senang.
Penasaran dengan poster-poster peninggalan ayahnya, Mikal yang tidak kalah dengan anak kecil jaman sekarang, menggunakan internet untuk mencari tahu arti poster-poster tersebut. Betapa senangnya ia karena di internet ia menemukan kertarikan dengan video-video yang berisi berbagai tutorial untuk menari breakdance yang sekarang mewabah lagi di dunia dan berubah menjadi sebutan “B-Boy”. Ia ternyata memiliki bakat untuk mengikutinya! Mikal rutin berlatih di rumahnya sehabis sekolah.
Pada sebuah hari minggu, Mikal dan Mada tertarik dan masuk ke sekolah SMA di sebelah sekolah mereka karena ada acara ada acara Fair Sekolah, dengan salah satu acaranya menampilkan tarian “B-Boy”. Berbagai kegiatan dan atraksi dance terlihat malang melintang baik adu basket, book fair, tarian cheerleaders ataupun atraksi B-Boy yang dahulu pernah mendunia dan sekarang mulai mewabah lagi.
Mikal sangat senang menontonnya namun betapa terkejutnya dia bahwa ternyata Galang adalah salah satu pengikut acara ini. Bahkan Galang ternyata cukup jago memamerkan kebolehannya menari B-Boy. Apakah ini menjadi kesempatan untuk Mikal memamerkan kebolehannya juga? Apakah ini berarti Mikal harus berhadapan dengan seseorang yang selama ini bandel terhadapnya? Apakah Mikal mampu melawan rasa takut dalam dirinya demi sebuah kebaikan?
Princess, Bajak Laut & Alien
Bima Azriel sebagai Troy (Alien)
Lauren Zetira Damarwulan sebagai Gwen (Princess)
Diego Robbanna sebagai Tommy (Bajak Laut)
Kawai Mathilda sebagai Kei
Yeheskiel sebagai Jecko
Vani Purnama sebagai Vani
Viqen sebagai Viqen
Aida Nurmala sebagai Ibu Troy
Lukman Sardi sebagai Ayah Troy
Tara Basro sebagai Ibu Kei
Ismail Basbeth sebagai Ayah Tommy
Bastian Mawawiso sebagai Ayah Jecko
Jilly sebagai Ibu Viqen
Puttie Vinka sebagai Ibu Vani
Pricillia Tanamal sebagai Psikolog
Troy berulang tahun yang ke-9. Orangtuanya membuatkan pesta ulang tahun yang spesial untuk Troy. Sebenarnya Troy tidak suka ulang tahunnya dirayakan. Troy tidak suka berada di keramaian dan menjadi pusat perhatian. Terlebih lagi Troy sadar jika ia selalu dianggap anak yang aneh oleh teman-temannya karena Troy tidak suka bermain dan lebih suka menghabiskan waktunya untuk membaca buku-buku pengetahuan. Troy merasa teman-temannya tidak ada yang menyukainya.
Orangtua Troy membuatkan pesta kostum. Semua temannya datang dengan kostum yang unik dan lucu. Troy sendiri memilih untuk mengenakan kostum Alien. Hal itu makin membuat teman-temannya menganggap Troy anak yang aneh. Terlebih lagi oleh Tommy, anak yang selalu mengejek Troy.
Di pesta yang seharusnya menyenangkan malah membuat Troy tersiksa dan terasing. Ia tidak mengerti mengapa orang-orang selalu menyebutnya anak yang aneh dan orangtua menyebut Troy berbeda. Troy berusaha mencerna itu semua. Apa yang membuatnya dianggap aneh dan berbeda? Apa karena ia tidak suka bermain dan lebih suka membaca buku?
Hingga muncul Gwen, perempuan cantik tetangga barunya. Troy terkesan dengan penampilan manis Gwen. Tapi lagi-lagi Tommy mengacaukannya. Tommy sengaja mengalihkan perhatian Gwen pada kelompoknya dan menghasutnya untuk tidak usah berteman dengan Troy.
Tapi Gwen tidak mudah terpengaruh. Ia pun menghampiri Troy yang duduk menyendiri sambil menggambar. Troy yang awalnya menganggap bahwa Gwen sama dengan anak-anak lainnya, terpukau begitu tahu jika Gwen juga suka membaca buku dan mengenal tokoh-tokoh dunia. Troy pun membawa Gwen ke ruang rahasianya tempatnya menyimpan buku-buku.
Dari Gwen apa yang menjadi pertanyaan Troy selama ini terjawab. Menurut Gwen, Troy bukanlah anak yang aneh. Hanya saja Troy terlalu serius dalam hidupnya dan selalu menarik diri dari dunia luar. Gwen mengajarkan Troy untuk bisa lebih santai dan bersenang-senang. Gwen lalu mengajak Troy untuk berdansa.
Kehadiran Gwen membuka mata Troy, bahwa dirinya tidak aneh dan juga tidak berbeda. Ia sama dengan anak-anak lainnya, hanya saja ia harus belajar sedikit lebih santai, tidak terlalu serius, dan tidak menutup diri dari dunia luar. (ibra)