Scroll untuk baca artikel
Film, Musik, TV

Film Moga Bunda Disayang Alloh, Perjuangan Orangtua Membangun Masa Depan Anak yang Terbelakang

3
×

Film Moga Bunda Disayang Alloh, Perjuangan Orangtua Membangun Masa Depan Anak yang Terbelakang

Sebarkan artikel ini

Jakarta, channelsatu.com: Buah hati bak permata yang mahal harganya. Tak cuma mahal tapi juga sudah menjadi kewajiban orangtua memberikan pendidikan yang layak demi masa depan Si anak itu sendiri. Hak itu sama besarnya dari Si anak, entah dari mana latar belakang Si anak itu.

Termasuk jika sebagai orangtua diberikan buah hati yang tuli, bisu dan buta, anak tersebut tentu harus diberikan kesempatan untuk meraih masa depannya. Film Moga Bunda Disayang Alloh yang diproduksi Soraya Intercine Films dan akan tayang di bioskop 2 Agustus ini, mengangkat perjuangan orangtua membangun masa depan anak yang terbelakang.

Tak mudah memang meski orangtua hidup dengan kemewahan dan tinggal di istana tapi tetap saja sulit saat membangung masa depan anak yang terbelakang. Sudah berpuluh-puluh dokter dan ahli dibidang anak didatangkan untuk membuat Si anak bisa hidup mandiri dan bisa menata masa depanya tapi hasilnya tetap nol.

Anak itu bernama Melati (Chantika Zahra), ia lahir dari pasangan berada Tuan HK (Donny Damara) dan Bunda HK (Alya Rohali). Pasangan muda ini nyaris putus asa bagaimana caranya mendidik Melati. Karena Melati hidup seperti tidak punya akal dan liar. Ini terjadi Melati yang ketika itu masih balita terkena lemparan bola piring di kepalanya saat diajak berlibur ke pantai. Sejak itu suasana ceria hilang dalam keluarga muda ini.

Dalam keputusasaan itu, bunda HK disarankan seorang dokter muda, Kinasih (Shandy Aulia), agar anaknya dibimbing oleh Karang (Fedi Nuril) yang terkenal bisa membangung dan sekaligus memotivasi anak bisa jadi lebih baik.Lagi-lagi apa mungkin Si anak bisa kembali normal di tangan Karang, yang tak lain adalah seorang pemabuk. Mungkinkah keajaiban itu datang?

Sebab, Karang jadi pemabuk lantaran dia sendiri tengah putus asa karena merasa bersalah yang berkepanjangan. Ini akibat adik-adiknya yang tewas saat diajaknya bertamasya ke laut karena kapal yang ditumpangi dihantam badai.

Rasanya semua memang jadi tidak adil, kenapa dari keluarga baik-baik diberikan anak yang cacat, kenapa pemuda baik-baik yang cinta anak kecil dan sekaligus jadi tauladan anak-anak bisa jadi pemabuk? Di sinilah memikatnya kisah Moga Bunda Disayang Alloh diangkat ke layar lebar dari novel laris berjudul sama. Tepatnya Jose Poernomo mampu membangun kisah ini dengan penuh hujan air mata dari setiap adegan yang dilakoni para pemainnya.

Di film ini kita juga bisa menyaksikan kekuatan akting Fedi Nuril lain dari yang lain. Karena ini karakter pertamanya sebagai pemabuk dan juga jadi motivator sebagai pendidik anak-anak. Selain itu bisa juga kita saksikan akting perdana Abang None, Alya Rohali yang mengharu biru di film ini demi memajukan anaknya Melati.

Puncaknya yang menjadi pelakon utama film ini, yaitu Chantika Zahra yang bermain sebagai Melati sungguh perlu diberikan acungan jempol aktingnya. Dari awal kemunculan Chantika Zahra sebagai  Melati mampu ia mainkan hingga penonton hatinya tersentuh dibuatnya.

Tak salah jika film yang bergenre drama keluarga ini dipastikan jadi salah satu tontonan favorit film nasional di lebaran ini. Karena dari film ini pula kita kian mengerti bagaimana cara kita untuk mensyukuri apa yang telah diberikan Alloh pada kita. Termasuk saat kita diberikan cobaan yang berat sekalipun, kita tetap bisa bersyukur karena dibalik ujian itu tersimpan rahasia hikmah dibalik hikmah.(ibra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *