Jakarta,channelsatu.com: FESTIVAL FILM INDONESIA (FFI) 2014, siap dilaksanakan oleh Direktorat Pengembangan Industri Perfilman, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerjasama dengan Badan Perfilman Indonesia (BPI).
“Kami dari pemerintah mendukung, mensupport, menfasilitasi penyelenggaraan FFI 2014,” ucap Prof. Dr. HM Ahman Syah, Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya-Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga dalam penyelenggaraan FFI 2014 bertindak sebagai penanggungjawab dalam acara gelar Jumpa Pers FFI 2014, Jumat (17/10) di Jakarta.
Direktur Pengembangan Industri Perfilman Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Ir. Armein Firmansyah MT pun meneruskan. “Semoga acara FFI 2014 lebih sukses dari FFI sebelumnya,” kata Armien dalam sambutannya di tempat yang sama.
Hadir dalam kesempatan prescon FFI 2014, selain Prof. Dr. HM Ahman Syah, Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya-Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Direktur Pengembangan Industri Perfilman Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Ir. Armein Firmansyah MT, Ketua Umum Pelaksana FFI 2014, Kemala Atmojo, Dua Ikon FFI 2014, Christine Hakim dan Reza Rahardian, Ketua 1 Bidang Penjurian Robby Ertanto, pihak DELOITTE, semua jajaran panitia FFI 2014 yang terkait dan beberapa artis yang terlibat dalam penjurian.
Bidang & Palembang
Surat Keputusan Menparekraf no. KM.22/HM.304/MPEK/2014, tertanggal 16 Juni 2014, menetapkan Ketua Umum Pelaksana FFI 2014 adalah Kemala Atmojo. Ketua Pengarah adalah Christine Hakim yang juga menjadi ikon FFI 2014 bersama Reza Rahadian.
Ketua I Bidang Penjurian: Robby Ertanto
Ketua II Bidang Acara: Dewi Gontha
Ketua III Bidang Humas: Edwin Nazir, Koodinator : Yan Widjaya, anggota: Ibrahim Syakroni, Ipik Tanoyo, dan Syamsudin Noer Munadi.
Ketua IV Bidang Hukum: Rully Sofyan.
Sementara itu, telah ditetapkan Provinsi Sumatera Selatan berpusat di Palembang sebagai Tuan Rumah puncak penyelenggaraan FFI 2014, dengan tema BANGGA FILM INDONESIA pada Sabtu malam, 6 Desember 2014.
Jajaran pemerintah, DPRD, serta tokoh-tokoh masyarakat SumSel berjanji mendukung penyelenggaraan FFI 2014 dengan mengadakan serangkaian acara menarik. Antaranya; diskusi film, Arti Festival, pesta kerajinan dan kuliner, jumpa artis, dan lain-lain. Semua rangkaian acara tersebut diharapkan menambah kemeriahan FFI 2014.
“Apalagi Palembang sekarang sudah jauh berkembang. Sarana dan prasarannya cukup memadahi,” ujar Dewi Gontha, “Maka kami makin mantap dengan memilih Palembang sebagai lokasi penyelenggaraan Malam Puncak FFI 2014,” sambung Kemala Atmojo.
Selain itu, Provinsi SumSel dengan jumlah penduduk lebih dari 8,5 juta jiwa telah memiliki pengalaman dalam melaksanakan berbagai event berskala nasional dan internasional, seperti Sea Games 2011, Islamic Solidarity Games 2012, dan menyusul akan digelar MTQ Internasional dan Asean University Games pada Desember 2014 di kota mpek-mpek ini juga.
“Dengan semangat perubahan dan mengembalikan marwah piala Citra yang dikembalikan ke bentuknya semula, sekitar 600 artis akan meramaikan FFI 2014,” demikian Kemala Atmojo, “Akan digelar acara nonton bareng film Indonesia di tengah sungai Musi dan Drive Inn.”
Piala Citra, lambang supremasi tertinggi perfilman Indonesia dirancang oleh seniman pematung Sidharta dan dianugrahkan kepada pemenang FFI semenjak tahun 1966. Namun pada FFI 2008 bentuknya diganti, baru sekarang atas permintaan banyak insan perfilman dikembalikan ke bentuk semula dengan modifikasi oleh seniman Dolorosa Sinaga.
Kegiatan & Penjurian
Rangkaian kegiatan FFI 2014 sbb:
-Peningkatan Apresiasi dan Promosi Film Indonesia antara lain Workshop dan Diskusi
-Roadshow berkeliling ke tujuh kota di tanah air.
-Kompetisi Film Bioskop, Film Pendek, Film Animasi, Film Dokumenter, Film Televisi
-Launching/Konferensi Pers
-Lomba Kritik Perfilman Indonesia
-Malam Pengumuman Nominee
-Malam Anugerah Piala Vidia
-Malam Anugerah Piala Citra
100 Juri Akan Terlibat dipenjurian Film Bioskop di FFI 2014
Tahun ini, sistem penjurian film bioskop melibatkan sebanyak mungkin insan film dan nonfilm untuk menjadi Dewan Juri. Total Dewan Juri film bioskop berjumlah 100 orang. Sedangkan Dewan Juri Film Pendek, Film Animasi, Film Televisi, dan Film Dokumenter masing-masing berjumlah minimal 5 (lima) orang.
Hasil Penilaian Dewan Juri film bioskop dikirim langsung kepada Akuntan Publik independen yakni DELOITTE (satu dari empat perusahaan akuntan dan konsultan investasi terbesar di dunia) untuk dilakukan rekapitulasi. DeLoitte menyerahkan hasil rekapitulasi Tahap Pertama kepada Panitia FFI pada saat acara Pengumuman Nominee.
Lalu, film yang masuk Nominee dikirim kembali kepada seluruh anggota Dewan Juri untuk dinilai kembali guna menentukan Pemenang Akhir. Dewan Juri mengirim hasil penilaiannya lagi kepada DeLoitte yang ditunjuk Panitia Pelaksana. Akhirnya DeLoitte menyerahkan hasil rekapitulasi Tahap Kedua kepada Panitia FFI 2014 pada saat acara Malam Puncak.
“Dengan melakukan 100 juri untuk penilaian film bioskop di FFI 2014, diharapkan obyektivitas penjurian sangat tinggi, akseptabilitas FFI juga makin meningkat,” tegas Kemala.
Sementara di dalam kepanitiaan dan penjurian dilibatkan sebanyak mungkin pemangku kepentingan perfilman Indonesia. Selain tokoh-tokoh perfilman ikut dilibatkan, para intelektual masa kini dari kalangan budaya, seni, psikolog, filsuf, serta tokoh-tokoh masyarakat. Sebut misalnya; Christine Hakim, Widyawati, Niniek L. Karim, Shanty Harmayn, Seno Gumira Ajidarma, Tino Saroengallo, Irwan Usmar Ismail, dan lain-lainnya lagi.
“Hal ini menunjukan kalau FFI adalah milik semua insan film,” tambah Kemala. (ibra). Foto-foto: DSP