Jakarta, channelsatu.com: Siapa sih yang tak ingin bisa mengikuti Jambore Nasional (Jamnas) 2016 yang digelar empat tahun sekali itu? Hampir semua pelajar punya mimpi itu. Salah satunya Syamil Shafa Besayef. Siswa kelas VIII-3, SMPN 130, Kota Bambu Utara, Jakarta Barat.
“Ini kebanggaan untuk saya bisa ikut Jamnas. Sudah lama memimpikannya,” kata Syamil, disela-sela kegiatan pramuka di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur pada awak media kemarin.
Syamil tidak sendiri, ia didampingi seniornya kelas IX, Dito Kurniawan. Mereka bangga karena keduanya bergabung dalam kontingen Jakarta Barat, mengikuti Jamnas X 2016, yang dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Agustus lalu.
Untuk mencapai semua itu, bukan perkara mudah. Persiapan yang matang, serta keteguhan hati yang kuat adalah kuncinya. Mereka secara rutin selama lima bulan menyiapkan diri, mengasah kecerdasan dan menguji kesabaran untuk menguasai tentang ilmu kepanduan.
Saat lulus seleksi menuju Jamnas pada Maret lalu d SMP Barunawati, peserta seleksi terdiri dari Enam sekolah, yaitu SMPN 130, SMPN 88, SMPN 61, SMPN 101, MTs.N 35 dan SMP Barunawati.
Ketika itu SMPN 130 mengirimkan 5 peserta, Syamil dan Dito dinyatakan lulus seleksi dan bergabung dengan 32 siswa lain. Semua peserta Jakarta Barat, kemudian secara rutin melakukan latihan seminggu satu kali di Kwarcab, Kembangan, sampai dengan waktu pelaksanaan 10 Agustus lalu.
Syamil mengaku, persiapan menuju Jamnas sangat berat. Tetapi semua bisa dilaksanakan karena komunikasi dengan kakak Pembina berjalan sangat lancar. “Menjadi pramuka Garuda impian saya. Saya bermimpi bisa ikut Jambore tingkat dunia,” kata Syamil optimis.
Sebelum masuk Jamnas, Syamil dan Dito oleh sekolah telah ditempa dan digembleng secara langsung dalam event Jambore Ranting, Jambore Cabang dan Jambore Daerah. Yang pada akhirnya dapat menghantarkan mereka lolos menuju Jamnas.
Secara mental menurut kepala sekolah Kusnadi, M. Pd, keduanya sejak awal menunjukkan dedikasi yang tinggi dengan kegiatan pramuka. Sekolah menurutnya selalu memberikan motivasi yang luar biasa pada siswa dan siswi yang berprestasi. “Maksimalkan potensi diri demi mencapai cita-cita yang tinggi,”ujar Kusnadi.
Rasa lelah selama persiapan yang panjang kini dinikmati mereka selama 12 hari bergabung dan bertemu dengan pelajar seluruh tanah aair. Padatnya jadwal kegiatan tak membuat mereka lelah. Justru Syamil dan Dito mengaku, semua kegiatan dijalani penuh semangat. “Hari ini keliling hutan Cibubur, seru,” ujarnya.
Syamil adalah salah satu diantara 20000 peserta Jamnas, anak muda yang harus menyiapkan diri menjadi anak yang kuat dan tangguh. Anak yang punya rasa optimis dan tetap menjaga rasa hormat dan sopan santun.
“Sebagai orangtua saya hanya bisa memberi motivasi. Mereka sudah memperoleh gemblengan yang keras dari kakak pembinanya,” ujar Ir. Renywati ibunda Syamil. (Bakti)