Jakarta, Channelsatu.com – KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi menyebut ada pejabat negara yang bohong dalam mengisi LHKPN atau Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara. Hal ini mendapat respons dari mantan Penyidik KPK, Novel Baswedan.
Menurut Novel, bila diselidiki mengapa pejabat negara tersebut berbohong dalam mengisi LHKPN, bisa mengungkap banyak kasus.
“Pengisi LHKPN adalah pejabat, kalau berbohong pasti banyak kebohongan lain yang sudah dilakukan. Bila diselidiki bisa ungkap banyak kasus,” kata Novel seperti dikutip Channelsatu di akun Xnya @nazaqistsha, Kamis (12/12/2024).
Menurut jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1998 ini, kebiasaan berbohong dan kerap dilakukan berulang adalah penyakit.
“Berbohong adalah penyakit, perilakunya cenderung berulang, mengubahnya sulit. Mestinya KPK cermati LHKPN yang isinya bohong,” tegasnya.
Sebelumnya, Ketua KPK Nawawi Pomolango mengatakan, banyak pejabat negara yang berbohong dalam mengisi LHKPN. Dia menyebut bahkan jumlahnya mencapai ratusan pejabat negara yang tidak jujur menyampaikan laporan harta kekayaan mereka tersebut.
“Hanya saja ada yang kita sebutkan tadi, kita minta perhatian dari pemerintah bahwa ternyata pengisian itu lebih banyak abal-abalnya daripada benarnya. Fakta pengisian itu enggak benar lebih banyak gitu,” ujar Nawawi dikutip Selasa 10 Desember 2024.
“Pengisian LHKPN kadang lebih banyak amburadulnya, ada Fortuner diisi harganya Rp6 juta. Ya kita nanya ke dia gitu, ‘di mana dapat Fortuner Rp6 juta?’ Kita ingin beli juga gitu 10 (unit). Seperti itu kondisi yang ada,” tambahnya. (Fjr)