Film, Musik, TV

Film OO Nina Bobo, Bukan Horor Biasa?

14
×

Film OO Nina Bobo, Bukan Horor Biasa?

Sebarkan artikel ini

Jakarta, channelsatu.com: Sepertinya membuat film horor dengan memunculkan pocong-pocong, sudah tidak laku lagi di negeri ini. Terbukti beberapa film-film horor yang diproduksi dengan menghadirkan pocong-pocong mulai jeblok saat diputar di bioskop.

 

Rumah produksi Rapi film sepertinya menyadari betul situasi ini. Maka lahirlah film horor OO Nina Bobo, yang dibesut Jose Purnomo dengan menghadirkan gaya yang baru yang keren dan berkelas alias tidak kacangan untuk disaksikan. Yaitu memunculkan setan dengan animasi yang keren dan memikat. Maka bisa disebutkan film horor OO Nina bobo bukanlah horor biasa.

 

Kami memang ingin menghadirkan horor yang beda di 00 Nina Bobo. Dengan format film horor yang baru ini, saya yakin film OO Nina Bobo sedikitnya akan ditonton oleh 1 juta penonton,” begitu harapan Gope T. Sampani saat peluncuran film ini, Senin (17/3) malam di Jakarta pada wartawan.

 

Tak cuma memunculkan setan dengan animasi yang keren, kisah yang dituturkanpun sangat memikat di film ini. Bayangkan apa jadinya jika kita melihat ada seorang psikkiater yang fokus menangani pasiennya yang stress, justru beberapa hari kemudian dirinya yang stress.

 

 

Sinopsis

 

Lengkapnya kisah yang lakonnya menghadirkan Revalina S. Temat, Firman Ferdiansyah, Daniel Topan, Mega Carefansa, Agung Maulanani ini, diawali di sebuah rumah, ditemukan seorang ibu, bapak dan anak perempuan nya yang berumur 6 tahun sudah tak bernyawa. Hanya Ryan, anak laki-laki yang saat itu berumur 7 tahun, selamat.

 

Sejak saat itu Ryan mengalami POST TRAUMATIC STRESS DISORDER (PTSD) dan dirawat di panti. Kondisinya labil dan ia menutup dirinya dari trauma yang dialaminya. Lima Tahun Kemudian KARINA, seorang psikiater yang sedang mengambil tesis S2, menjadikan Ryan sebagai objek penelitiannya.

 

Karina ingin mengajak Ryan kembali ke rumahnya yang lama. Karina sangat percaya bahwa salah satu cara paling efektif untuk mengatasi trauma adalah mengajak korban ke lokasi dan langsung menghadapi situasi yang bisa memancing traumanya.

 

Sahabat Karina, Bams, mengatakan bahwa ada kemungkinan kerterlibatan makhluk lain yang berada rumah tersebut yang menjadi penyebab kematian keluarga Ryan. Di dalam rumah, awalnya Ryan menunjukkan perilaku yang normal. Namun hari ke hari, sikapnya menjadi misterius dan aneh. Hubungannya dengan Karina pun menjadi jauh.

 

Digudang, Karina menemukan surat- surat tulisan tangan yang mengingatkan untuk tidak pernah menyayikan lagu Nina Bobo. Namun ketika suatu malam Ryan mengalami mimpi buruk dan mengigau, Karina menenangkannya dengan cara menyanyikan lagu Nina bobo.

 

Ternyata lagu Nina bobo menghidupkan sesuatu yang ada di dalam rumah tersebut. Sesuatu yang membuat keluarganya Ryan terbunuh lima tahun lalu. Dan kali ini, mengancam hidup Karina. (ibra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *