Jakarta, Channelsatu.com – Virgo Putra Films siap meluncurkan karya film horor terbarunya yang berjudul, “Mangku Pocong.” Film yang mengangkat kisah misteri yang terinspirasi dari fenomena viral di Jawa Tengah mengenai seorang penjual nasi goreng yang laris dan dikaitkan dengan pesugihan Mangku Pocong.
Kisah bermula dari seorang penjual nasi goreng di wilayah Jawa Tengah yang dagangannya selalu diserbu pembeli. Rasa masakannya yang lezat dan khas menjadi alasan utama, namun keanehan muncul ketika rasa nasi goreng yang dibungkus berbeda dengan yang disantap di tempat. Hal ini memicu spekulasi di masyarakat tentang adanya praktik pesugihan.
“Dari kejadian-kejadian itu ada yang menghubung-hubungkan dengan kecurigaan alias menduga akan ritual dari si tukang nasi goreng tersebut dengan pesugihan Mangku Pocong ditambah lagi dengan cara memasak si pembuat nasi goreng yang tidak pernah beranjak dari duduknya,” jelas sutradara Chiska mengenai latar belakang cerita.
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa film ini tidak bertujuan untuk membuktikan kebenaran isu pesugihan tersebut. “Namun kisah aslinya ini memang tidak bisa kita ambil kesimpulan bahwa dia benar-benar melakukan pesugihan. Itu semua hanya asumsi masyarakat saja yang menghubung-hubungkan saja,” tambahnya.
Inspirasi untuk memvisualisasikan asumsi masyarakat ini ke dalam bentuk film horor menjadi daya tarik utama “Mangku Pocong.” Chiska mengungkapkan antusiasmenya untuk menghadirkan kengerian melalui visualisasi yang kuat dan mencekam.
Film ini juga didukung oleh sederetan aktor dan aktris mentereng seperti Wanda Hamidah, Samuel Rizal, Indra Pacique, Jevan Nathanio, dan Ajeng Fauziah yang akan memerankan karakter-karakter kunci dalam cerita. Selain itu, kehadiran Arthur Tobing, Monique Henry, Iqbal Perdana, Yan Patroman, dan Aldo Irawan Putra semakin memperkaya kualitas akting film ini.
Proses syuting “Mangku Pocong” berlangsung selama 16 hari di sekitar Tegal dan Slawi dan selama proses produksi, tim berupaya untuk menciptakan adegan-adegan yang tidak hanya menakutkan tetapi juga memiliki atmosfer yang kuat dan dinamis.
Dengan sentuhan etnografi yang melekat pada kisahnya, “Mangku Pocong” diharapkan dapat memberikan warna baru dalam genre horor Indonesia, menyuguhkan kengerian yang berakar pada kepercayaan dan cerita yang berkembang di masyarakat lokal. ich
