Jakarta, channelsatu.com. Realisasi investasi sektor pariwisata Indonesia pada Januari –September 2016 sebesar US$ 1.094 juta atau tumbuh 23 % dibanding periode yang sama tahun 2015, demikian penjelasan yang tertuang dalam rilis Kementerian Pariwisata Indonesia, diterima channelsatu.com akhir Desember 2016.
Realisasi investasi periwisata tersebut terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$ 594,59 juta dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar US$ 139,06 juta. Untuk PMA terbesar masih di hotel bintang sebesar 56 %, kegiatan konsultasi manajemen 27 % dan restoran 7 %.
Sedangkan PMDN untuk hotel bintang sebesar 65 %, wisata tirta 21 %, kegiatan tama bertema hiburan 4 %. “Para investor (PMA) didominasi dari Singapura 51 %, British Virgin Island 14 %, dan Luxemburg 8 %,“ kata Menteri Pariwisata Indonesia Arief Yahya seperti yang tertulis dalam rilis tersebut.
Sementara dalam rilis yang diterima channelsatu.com, akhir Desember 2016, juga membeberkan jumlah pergerakan wisatawan nusantara dari Januari hingga 23 November 2016 sebanyak 288.178.646 atau 110,84 % di atas target tahun 2016 sebesar 260 juta. Jumlah wisatawan nusantara ini dihitung dari penyediaan data wisatawan nusantara real time, dashboard wisatawan nusantara, di tujuh titik, yakni Sumatera, Utara, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.
“Dari dashboard wisatawan nusantara, terlihat pergerakan wisatawan nusantara hingga November 2016 sebanyak 288.178.646 dan sebagian besar wisatawan nusantara berkunjung ke Jawa Barat yang mencapai 78.036.327 wisatawan nusantara. Ini artinya, Jawa Barat menjadi destinasi teratas untuk wisatawan nusantara pada tahu 2016,“ ujar Arief Yahya sebagaimana tertulis dalam rilis Kementerian Pariwisata Indonesia. (Syamsudin Noer Moenadi, email nm.syamsudin@yahoo.com)