Jakarta, Channelsatu.com: Media infotainment yang meliput di bidang hiburan film, musik, televisi dan kegiatan serta sosok selebriti, dituding oleh produser film Shankar tidak ikut mendukung memajukan film nasional.
Kekecewaan Shankar terhadap awak infotainment bukan tanpa alasan tentunya.Hal ini terjadi
ketika dalam peluncuran film barunya Kutukan Arwah Santet (KAS) , ia mengundang awak media dan termasuk infotainment untuk menghadirinya di Sentul Bogor baru-baru ini.
Agar acara kian meriah, Shankar sebelum memutar film barunya buat wartawan membuat acara out
bond, antara awak media cetak, on line dan infotainment bersama artis-artis pendukung film
KAS.
Hasilnya, suasana tali silahturahmi keakraban itu antara awak media dan selebriti memang jadi kental terjalin.
Namun didepan wartawan pada Senin (1/10) usai priview film KAS setelah lolos sensor, Shankar mengeluh kecewa dengan pemberitaan awak infotainment (tak dijelaskan program televisi infotainment yang mana yang dimaksud Shankar,red) yang menayangkan hasil liputan dari hajatannya hanya memberitakan aktifitas Si artisnya saja. Sementara filmnya diakuinya tidak disinggung sama sekali.
“Saya kecewa dengan teman-teman media, khususnya dari infotaiment. Kenapa dalam pemberitaan
acara yang kami gelar tidak mau sedikitpun menyebutkan judul film yang dilakoni si artis yang mereka wawancarai,” akunya.
“Judul film itukan bagian dari karya juga. Ini tidak adil dan tidak sinkron namanya. Harusnya teman-teman media mendukung demi kemajuan film nasional juga. Kita tentunya tidak mau nasibnya seperti di Malaysia, yang membuat film animasi mereka umumnya orang Indonesia tapi yang dapat nama baik orang Malaysia,” kilahnya.
“Apakah karena film horor saya tidak tayang di televisi, hingga tidak bisa disebutkan judul film yang kita buat dalam sebuah pemberitaan,” kritiknya.
“Kalau begini terus film nasional bisa hancur jika teman-teman media tidak ikut mendukung,”
sambung Shankar lagi menyinggung pihak Infotainment.
“Jujur aja sebetulnya saya sudah malas menggelar jumpa pers semacam ini,karena bukan sekali
ini saja saya mengalami hal ini. Sudah beberapa kali saya membuat acara peluncuran film tapi
ketika saya lihat pemberitaannya muncul di televisi, khususnya di infotaiment, lagi-lagi
film produksi yang saya buat tidak disinggung sama sekali dan yang diberitakan hanya berita
artisnya saja,” ungkap Shankar.
Menurut sebuah sumber pada channelsatu.com, di infotainment memang ada aturan dalam membuat berita liputan tidak boleh menyebutkan nama produk, entah itu judul film, judul album baru ataupun nama produk lainnya. Jika ini disebutkan itu sudah termasuk bagian dari iklan.
Sumber itu menambahkan jika sudah ada kesepakatan kerjasama pihak produser dengan stasiun
televisi atau dengan rumah produksi, baru bisa menyebutkan nama produk.
“Tapi, aturan itu sebetulnya tidak kaku, karena banyak strategi untuk mempromosikan film di
televisi, ya pintar-pintar kita aja membuat kerjasamanya,” kata nara sumber yang nggan disebutkan namanya tersebut. (ibra)