![Foto: Ilustrasi.](http://channelsatu.com/wp-content/uploads/2016/12/yatcht1-300x213.jpg)
Jakarta, channelsatu.com: Sebagaimana diketahui Sail Selat Karimata 2016 telah usai penyelenggaraannya dan sukses. Sebagaimana pula diketahui, kegiatan sail yang melibatkan lintas kementerian pemerintahan telah dilaksanakan sejak tahun 2009. Di antaranya adalah Sail Bunaken, Sail Banda, Sail Belitong, Sail Morotai, Sail Komodo dan Sail Raja Ampat, serta untuk tahun 2017 ditetapkan Sabang.
Sabang atau Pulau Sabang terletak di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam yang memiliki pesona budaya dengan nafas Islam. Seni budaya Aceh berkembang sejak masuknya kerajaan Samudra Pasai sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia. Tidak dipungkiri Aceh mempunyai potensi wisata yang besar, seperti Kota Sabang atau Pulau Sabang dengan daya tarik wisata Pulau Rubiah (atau Iboih) dan Pantai Gapang.
Juga tidak diingkari produk pariwisata minat khusus yang dapat dikembangkan di Sabang adalah wisata berbasis bahari. Keindahan taman laut yang dipunyai Pulau Rubiah dan Pantai Galang menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara.
Keindahan taman laut sekitar Sabang yang masih terjaga dapat dinikmati para wisatawan khususnya yang mempunyai minat khusus pada wisata selam (diving) maupun snorkeling. Pengembangan produk pariwisata minat khusus tersebut, tentunya bertumpu pada konservasi guna terciptanya pengembangan pariwisata yang berkelanjutan (sustainable tourism).
Lantas perihal Sail (Pelayaran) Indonesia yang merupakan even pariwisata tahunan punya misi menjadi penggerak roda perekonomian di kawasan yang dilintasi. Artinya tidak ingin sekali even selesai terus tidak ada apa apanya. Bagaimanapun harus ada impact, dampak yang dirasakan rakyat.
Hal itulah tantangan bagi Sail Indonesia mendatang, yaitu pada Sail Sabang 2017. Setiap kali sail diselenggarakan musti memberikan dampat posistif bagi masyarakat yang dilintasi. Kegiatan sail pun memang merupakan gabungan dari kegiatan pelayaran, riset, seminar kemaritiman, pelayanan, bakti social, festival seni dan budaya, festival kuliner serta kompetisi bahari.
Tentang target yacht dan kapal pesiar yang bakal datang (dari Januari 2017 sampai diselenggarakan Sail Sabang 2017)? “ Pak Menteri (Pariwisata) membuat tantangan buat kita (pelaku, operator yacht dan juga regulator) yaitu seribu yacht dan seratus kapal pesiar. Tantangan itu bukan angka yang muluk, tapi kita yakin mampu dan merasa optimis. Karena regulasi dan izin kedatangan yacht yang dipermudah itulah, membikin kita makin bersemangat, “ kata Azwir Malaon, Asisten Deputi Wisata Alam dan Buatan, Kementerian Pariwisata, dalam acara sosialisasi aplikasi perizinan yacht di Batavia Marina-Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, 1 Desember 2016.
Berkaitan dengan target kedatangan 1000 yacht dan seratus kapal pesiar masuk Indonesia selama satu tahun, pihak regulator yacht dari Aceh, Daud Fauzi, mengamini. “ Bisajadi angka tersebut malah lebih. Namun yang jelas kami, di Sabang sudah siap dengan Sail Sabang 2017, “ tutur Daud Fauzi kepada channelsatu.com pada acara yang sama.
Sementara Raymond Lesmana, pelaku alias operator yacht senior, angkat bicara, “Memang izin yachter ke Indonesia itu termudah atau paling mudah di dunia, tetapi kenyataan lapangan tetap saja membutuhkan waktu lama. Bukan hanya 7 sampai 8 jam, melainkan bisa-bisa sehari lebih. Dan ini jelas berdampak pada biaya. Biaya operasional pastinya.“ (Syamsudin Noer Moenadi, Email nm.syamsudin@yahoo.com)