
Jakarta, channelsatu.com: Saat ini olahraga balap sepeda menjadi tren suatu daerah dalam mendongkrak wisatawan. Dan hal ini tidaklah diingkari. Kenyataan tersebut memang digulirkan, bahwa sport tourism telah ditorehkan. Dimulai dengan kegiatan Tour de Singkarak, Tour de Bintan, Tour de Ijen, di Banyuwangi, provinsi Jawa Timur dan termasuk Tour de Siak di Provinsi Riau.
Dengan balap sepeda diharapkan wisatawan datang ke suatu daerah untuk berwisata, menikmati keindahan alam sekaligus berolahraga. Maka tidaklah bisa ditampik juga betapa sport tourism menjadi sarana efektif untuk mempromosikan suatu daerah wisata, tidak terkecuali Kabupaten Siak sebagai destinasi pariwisata unggulan provinsi Riau.
Kabupaten Siak yang dikenal sebagai pusat peradaban Melayu Riau mempunyai peran strategis dalam meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara utamanya dari Malaysia dan Singapura yang termasuk dalam kawasan pertumbuhan, growth triangle, Indonesia-Malaysia-Singapura.
Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Siak pada tahun 2015 mencapai 105 .883 wisatwan, terdiri dari 99.178 wisatawan nusantara dan 6.705 wisatawan mancanegara. Tentu dengan even Tour de Siak ini, tahun 2016 Tour de Siak sudah digelar pada pertengahan Oktober, jumlah wisatawan pun bertambah yang berarti terjadi transaksi ekonomi pariwisata, direct ecokomic and tourism. Sehingga akhirnya berdampak langsung bagi masyarakat setempat.
Tour de Siak 2016 adalah untuk yang keempat kalinya. Bermula pada Pekan Olahraga Nasional, PON XVIII Riau, Kabupaten Siak ditunjuk sebagai tuan rumah cabang olahraga sepeda. Mengingat stadion balap sepeda ada di Kabupaten Siak. Selama berlangsung PON, animo masyarakat bersepeda langsung meningkat. Itulah makanya, olahraga sepeda digalakkan.
Lantas yang terjadi kemudian kejuaraan sepeda BMX se –Asia digelar yang diadakan setiap November. Terus, bagaimana kegiatan sepeda ini bisa dikaitkan dengan aktivitas pariwisata. “Gimana caranya supaya Siak menjadi destinasi wisata di Sumatera, Nasional dan bahkan mancanegara. Itu tujuan kita, Jika wisatawan terus tumbuh di Siak, tentu pelaku usaha akan kecipratan rezeki dari para wisatawan,“ ucap Syamsuar, Bupati Siak, kepada beberapa wartawan, di antara channelsatu com, di Jakarta, pertengahan Oktober 2016.
Tour de Siak masuk dalam kalender kalender rutin Union Cycling International (UCI). Tim pembalap yang ikut Tour de Siak adalah tim pembalap handal dari beberapa negara: Thailand, Australia, Swiss, Dubai, Philipina, Iran dan tentunya tim dari sejumlah provinsi di Nusantara.
Tour de Siak melintasi empat etape. Etape I: Siak-Simpan Dayun sepanjang 154, 15 kilometer. Etape II: Siak- Sungai Apit sepanjang 115, 45 kilometer. Etape III: Siak –Perawang sepanjang 182, 12 kilometer, dan etape IV: City Race sepanjang 110 kilometer.
Para pembalap yang mengikuti Tour de Siak akan melintasi jalan berliku dan tanjakan tajam serta bisa melihat pemandangan alam yang begitu indah, seperti perkebunan kelapa sawit. Patut dicatat, dari Pekanbaru ke Siak dapat ditempuh 1,5 jam, lantaran jalannya bagus dan mulus. (Syamsudin Noer Moenadi, email: nm.syamsudin@yahoo.com)