Jakarta, channelsatu.com: Dampak wabah virus Corona-Covid 19, yang mengharuskan masyarakat untuk sementara waktu berada di rumah. Akibatnya banyak pekerja di bidang apapun kehilangan pekerjaannya karena terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), tanpa terkecuali mereka para pekerja seni, salah satunya di bidang film. Pemerintah pun cukup tanggap dalam hal ini, karena dikabarkan akan memberikan kartu prakerja juga BLT khusus pada artis, pemain film dan sinetron.
Ketua Umum Gion Prabowo melalui percakapan via Hand Phone, sependapat dengan apa yang dikatakan Ketua Umum (Ketum) Parfi 56, Marcella Zalanty, untuk mendukung program pemerintah terhadap pekerja seni, terutama bidang film. “Saya setuju dan mendukung program pemerintah untuk memberikan kartu pra kerja dan BLT khusus untuk pekerja film. Hanya saja, harus tepat sasaran, siapa saja yang harus diprioritaskan mendapatkan bantuan. Kalau mereka yang ekonominya cukup, saya kira ga perlulah,” tutur Gion.
Gion juga menyarankan agar tepat sasaran, untuk menjalankan program tersebut pemerintah perlu membentuk badan khusus, agar tidak tumpang tindih dan salah sasaran. “Saya kira dalam hal ini pemerintah harus membentuk badan khusus, agar tepat sasaran dan tidak tumpang tindih. Nantinya badan khusus itu bisa saja bekerja sama dengan Badan Perfilman Indonesia (BPI) misalnya. Di BPI sendiri ada 53 organisiasi, dengan berbagai karakter dan profesinya. Dari sini pemerintah nantinya, bisa melihat langsung apa yang harus dibantu dan apa yang harus diberikan untuk pekerja film,” papar Gion.
Menurut Gion tak hanya bantuan pemerintah yang dibutuhkan untuk pekerja seni dan film, saat wabah virus Covid 19 mengancam banyak sektor kehidupan manusia. “Ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah membantu rakyatnya yang tengah kesulitan karena banyak yang kehilangan pekerjaan, utamanya di bidang film. Para pengusaha dan produser film juga harusnya bergandengan tangan peduli pada nasib pekerja film. Sebab, pengusaha dan produser harusnya paham, produksi yang mereka buat bisa berhasil, karena hasil kerja tim didalamnya. Ada aktor-aktris, cameramen, sutradara, penulis cerita dan kru lainya yang terlibat,” tegas Gion.
Gion juga mempredeksi industri perfilman diperkiraan sekitar setahun baru bisa bangkit lagi akibat pademi Covid 19. “Saya prediksi kalau melihat situasi seperti sekarang ini, di mana bioskop harus tutup, suting film atau produksi tidak bisa dilakukan demi memutus mata rantai virus Covid 19. Bisa dipastikan setidaknya industri perfilman baru bisa menggeliat kembali setahun kemudian,” sambung Gion.
Pasalnya, menurut Gion orang pergi ke bioskop dipastikan bukan lagi jadi keputusan utama sekarang. Mereka pastinya lebih berpikir ekonomi dalam keluarga harus kembali normal dulu. Kemampuan pemerintah juga diuji, apakah bisa dalam waktu singkat mengembalikan roda ekonomi setabil seperti sebelum wabah Covid 19 datang.
“2020 ini memang jadi tahun yang sulit bagi kita semua. Kita berharap dan berdoa agar virus Covid 19 segera berakhir. Semoga roda ekonomi juga akan kembali normal, masyarakat juga bisa kembali bekerja untuk memenuhi kebutuhannya,” tandas Gion yang menambahkan dalam waktu dekat ini Pafindo juga akan membuat acara peduli Covid 19, yang akan dikordinir oleh Ketua Bidang Sosial Pafindo, Gerry Iskak. (Ibra)