Scroll untuk baca artikel
Film, Musik, TVShowbiz

Film Stadhuis Schandaal,Historia Cinta Di Kota Jadi Buah Bibir

8
×

Film Stadhuis Schandaal,Historia Cinta Di Kota Jadi Buah Bibir

Sebarkan artikel ini
Film Stadhuis Schandaal jadi buah bibir masyarakat. Foto: Dudut Suhendra Putra.
Film Stadhuis Schandaal jadi buah bibir masyarakat. Foto: Dudut Suhendra Putra.
Film Stadhuis Schandaal jadi buah bibir masyarakat. Foto: Dudut Suhendra Putra.

Jakarta, channelsatu.com: Rumah Poduksi  Xela Pictures mengelar talk show bertajuk Historia Cinta Stadhuis Schandaal”, mengupas kisah skandal asmara di jaman Belanda yang difilmkan oleh sutradara Adisurya Abdi berjudul Stadhuis Schandaal.

Acara talkshow dipandu oleh Maman Suherman sebagai moderator berlangsung di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail Jakarta, Jumat 13 Juli 2018 dengan nara sumber Remy Silado,Sutradara Adisurya Abdi,produser Omar Jusma, music director Areng Widodo, dan Indy, seorang youtubers, yang mencuat jadi buah bibir masyarakat yang ingin tahu karya terbaru dari seorang Adisurya Abdy ini.

Stadhuis Schandaal merupakan karya terbaru Adisurya setelah 14 tahun tidak membuat film.”Saya pernah rasakan bagaimana bikin film di era seluloid dan sekarang ingin belajar lagi di era digital,” jelas Adisurya Abdy.

Adisurya menambahkan, sepertinya sudah tidak ada teman sineas seangkatan dia yang hari ini bikin film. Karena dirinya kuat dipembuatan film drama, maka dia berkarya melalui film ini. “Saya belum berani membuat film di luar genre drama, komedi masih okelah,” kata dia.

Stadhuis Schandaal akan tayang di bioskop 26 Juli 2018 dilatarbelakangi kisah cinta jaman Belanda yang terbawa hingga hari ini. untukitu dihadirkan dua setting—masa lalu dan masa kini, di Stadhuis atau kini dikenal dengan Museum Fatahilah.
Produser Xela Pictures, Omar Jusma mengatakan dengan digelarnya acara talk show sebelum tayang di bioskop agar masyarakat khususnya generasi milenial tahu tentang cerita film yang bersetting sejarah ini.

Bagi Tio Duarte yang berperan sebagai  Wisnu Wardhana, ia mengaku sangat tersanjung bisa terlibat di film ini. “Saya berusaha mengeluarkan kemampuan akting saya sebaik mungkin sebagai Wisnu. Dimana dituturkan Wisnu adalah Papa yang baik dan hangat buat Fei yang dilakoni Amanda Rigby di film *STADHUIS SCHANDAAL* ini, ” aku Tio.

Wisnu Wardhana juga Seorang Pebisnis. Konglomerat pemilik beberapa Perusahaan besar yang salah-satunya itu Perkebunan Sawit di Kalimantan seluas 52 ribu hektar dan akan membangun Resort Dangan teman bisnisnya yang bisa dipercayai dari caina DANNY WONG seorang duda beranak satu, yang kemudian ada suka dengan FAI anak tunggal Konglomerat WISNU WARDHANA.

“Saya mengharapkan generasi tahu akan cerita film ini, tentang cinta dan sejarah. Intinya film ini adalah hiburan yang bersetting sejarah. Tetap menampilkan cerita cinta anak muda, dengan segala romantikanya. Sehingga perlu ditonton oleh generasi milenial,” timpal pria yang disapa Oca ini.

Dalam acara talkshow itu turut hadir para aktor dan aktris Stadhuis Schandaal, diantaranya ada Tio Duarte, Amanda Rigby, Tara Adia, George Taka, Aty Cancer, Iwan Burnani, Septian Dwi Cahyo, Riki Cuaca dan lain lain.

Areng Widodo sebagai peramu music adegan masa lalu menyajikan kembali lagu ciptaannya berjudul Syair Kehidupan yang dipopulerkan oleh Achmad Albar yang diaransemen ulang dan dinyanyikan oleh Hilda Ridwan Mas.

“Esensinya saya buat music adegan masa lalu dan kini, yang berbeda warna. Saya termasuk musisi yang menolak warna music konvensional. Misalnya music klasik, saya bikin logikanya di masa itu yang sulit didengarkan,” kata Areng yang pernah meraih Piala Citra.”Saya suka kerjama denga Xela Pictures karena saya tidak didikte sehingga saya menghasilkan karya yang maksimal.”imbuhnya.

Film Stadhuis Schandaal ini ingin menyingkap tabir gelap skandal asmara di lingkungan gedung yang kini dikenal sebagai Museum Fatahilah yang dibangun oleh Jaan Pieter Zoon Coen.”Apakah skandal asmara ini fiksi atau nyata yang pasti karakter tokohnya penah ada saat itu,”kata Remy Silado.

Mengenai gedung Fathilah yang terletak di Kota Tua itu, Remy mengatakan ini adalah sebuah stadhuis di mana Pengeran Diponegoro sempat ditahan, begitu pula Untung Surapati yang ditahan di sana tahun 1600an sehingga terjadilah perang,” terang Remy.

Berbagai problema yang muncul saat itu, termasuk cerita Sarah Fei tokoh yang ada di film ini yang ada di masa lalu. Dulu, ada juga tersiar kabar ada kasus orang yang berzina kemudian diarak. (Ibra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *