Munich,channelsatu.com: Tanpa Empat pemain pilar (John Terry, Ramires, Raul Meireles dan Branislav Ivanovic). Lalu hanya jadi tim underdog alias dipandang sebelah mata.
Chelsea berhasil bikin sejarah sebagai juara baru piala Champions, setelah difinal mengalahkan Bayer Munich dalam drama adu pinalti 4-3 (1-1) pada Minggu (20/5/2012) subuh Wib, langsung dari Allianz Arena Jerman.
Gelar yang sudah 9 tahun dinanti-nantikan bos besar Roman Abramovic itu akhirnya datang juga. Ini semua berkat sentuhan tangan diingin pelatih sementara Roberto Di Matteo, yang awalnya Chelsea terseok di tangan Andreas Villas Boaz, prestasinya berhasil kembali diangkat tinggi oleh Matteo sebagai Raja klub sepak bola Eropa.
Keberhasilan Si biru terasa kian manis malam itu, karena yang tampil juara bukan tim favorit seperti Real Madrid, Barcelona, Manchester United atau Manchester City yang baru saja merebut gelar liga Inggris.
Kemenangan yang tidak mudah tentunya untuk diraih Drogba dan kawan-kawan, Karena gelar itu harus direbut melalaui Adu pinalti setelah ke dua tim tetap bermain imbang 1-1, hingga perpanjangan waktu.
Andai saja di extra time Munich melalui Arjen Robben yang mendapat hadiah pinalti sukses menjebol gawang Petr Cech, mungkin ceritanya akan lain. Tapi, sial Robben gagal memanfaatkan peluang emas itu.
Pantas malam itu, selain Petr Cech yang disebut sebagai pahlawan tim biru, juga jangan dilupakan andil besar Didier Drogba sebagai pahlawan Chelsea malam itu. Pertama, ketika Drogba berhasil menyamakan kedudukan jadi 1-1 di menit ke 88.
Kedua, Drogba pula yang berhasil menuntaskan tendangan dalam adu pinalti sebagai algojo terakhir. Karena saat itu kedudukan kedua tim sama kuat 3-3.
Maka bersuka citalah kubu The Blues sebagai juara baru piala Champions, saat tendangan gledek Drogba berhasil bersarang ke gawang Neur.
Sebaliknya, menangislah tim tuan rumah dan semua pendukung Munich ketika dipecundangi Lampard dan kawan-kawan, yang datang malam itu bukan sebagai tim unggulan.
“Sejujurnya Drogba lah pahlawan kami malam ini.Tanpa dia, tak mungkin kami bisa berdiri meraih tropy ini,” cetus Frank lampard yang malam itu bertindak sebagai kapten tim. (Baqi)