Industri KreatifPELUANG

Aneka Hidangan Nasi, Dari Nasi Gandul Hingga Nasi Jinggo

12
×

Aneka Hidangan Nasi, Dari Nasi Gandul Hingga Nasi Jinggo

Sebarkan artikel ini
Foto: Ilustrasi.
Foto: Ilustrasi.
Foto: Ilustrasi.

Jakarta, channelsatu.com: Saya mendapat surat elektronik dari seorang rekan yang doyan makan asal Jakarta, yang menceritakan ada restoran di sebuah hotel berbintang di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, menyediakan hidangan Nasi Kuning yang lezat serta enak rasanya. Rekan saya itu tidak menyebut hotel apa, tapi sebaliknya malah bertanya  tentang aneka hidangan nasi, seperti Nasi Gandul, Nasi Leles Cilacap dan Jinggo.

Seperti diketahui Nasi Kuning yang terbuat dari beras yang dimasak bersama dengan kunyit, santan dan rempah-rempah. Karena bumbu-bumbu dan santan itulah, Nasi Kuning memiliki rasa yang lebih gurih daripada nasi putih. Nasi Kuning biasanya disajikan dengan bermacam-macam lauk pauk khas Indonesia.

Dalam tradisi Indonesia warna Nasi Kuning melambangkan gunung emas yang bermakna kekayaan, kemakmuran serta moral yang luhur. Oleh sebab itu Nasi Kuning sering disajikan pada persitiwa syukuran dalam peristiwa kelahiran, pernikahan maupun tunangan.

Terus perihal Nasi Gandul, Nasi Leles Cilacap dan Nasi Jinggo, yang juga merupakan makanan khas Indonesia, pastinya menarik untuk dicicipi. Namun sayang ketiga hidangan nasi tersebut susah dicari di Jakarta. Nasi Gandul adanya di kota pesisir Pati, Jawa Tengah, lantas Nasi Leles Cilacap sudah jelas berasal dari kota pantai Cilacap, juga di provinsi Jawa Tengah, sedangkan Nasi Jinggo dari Bali.

Mengenai Nasi Jinggo sebenarnya mirip Nasi Kucing di Yogyakarta. Di Bali, tempat yang paling terkenal menjajakan nasi ini di jalan Raya Kuta. Nasi Jinggo terdiri dari nasi yang dibungkus daun pisang, ayam suwir, kacang tanah, potongan telur rebus, sambal dan parutan kelapa.

Dulu Nasi Jinggo dikenal sebagai makanan para sopir dan preman. Harganya pada waktu itu, September-Oktober 2015, perbungkus sekitar Rp 2.500,- -Rp 3 ribu. Sama dengan Nasi Jinggo, Nasi Leles Cilacap layaknya sego kucing di Yogyakarta. Nasi Leles ini hanya sebesar kepalan orang dewasa dan dibungkus daun pisang yang memberi aroma khas.

Isi Nasi Leles berisi oseng tempe, serundeng dan soun goreng. Karena porsi Nasi Leles yang mungil sehingga pas untuk sarapan. Tapi bagi yang ingin untuk makan malam,  Nasi Leles juga bisa dengan mudah didapat, sebab tahan hingga 24 jam. Berbeda dengan Nasi Jinggo maupun Nasi Leles, Nasi Gandul yang meriah. Secara rasa Nasi Gandul justru agak mirip Soto Betawi. Maklum Nasi Gandul itu menggunakan kuah bersantan dan berisi aneka olahan daging sapi.

Uniknya Nasi Gandul terletak pada cara menyajikan dan menyantap. Nasi disajikan dalam piring beralas daun pisang, dalam mangkok terpisah atau jadi satu, lalu disajikan kuah berwarna coklat yang kaya rempah berisi daging sapi. Selain daging ada beberapa pilihan sesuai selera. Ada empal, paru, hati, kikil atau jantung sapi.

Nasi dalam mangkok itu dibanjiri kuah. Sementara cara menyantap pun unik, tanpa menggunakan sendok. Cukup menggunkan daun pisang yang dipotong memanjang dan dilipat dua alias suro (bahasa Jawa). Ternyata nyaman juga menyantap Nasi Gundul dengan cara seperti itu dan rasa makanannya menjadi lebih mantap. Lantaran makannya pakai daun pisang, justru jadi lebih enak.

Betapa kaya cita rasa hidangan nasi khas Indonesia. Betapa  suatu saat akan menyatapnya, merasakan dan mencicipi. Jika Anda bertandang ke kota Pati, Cilacap, Jawa Tengah dan Bali, janganlah lupa berburu hidangan nasi tersebut, sungguh nikmat serta lezat. Heemmm enaknya. (Syamsudin Noer Moenadi, Jurnalis dan Pemerhati Kuliner, Redaktur channnelsatu. com).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *