Pekanbaru,channelsatu.com: Di cabang sepakbola PON XVIII Riau, masih menyisakan konflik. Diantaranya masuknya tim Jabar ke enam besar membuat kemarahan tim Jatim yang sebelumnya sudah diputuskan Dewan Hakim, namun keputusan Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman kemudian menentukan Jabar.
Tim Jawa Timur dipimpin Wakil Gubernur, Saefullah Yusuf sempat bertemu Menpora Andi Mallarangeng di Pekanbaru, Kamis (13/9). Jatim bermaksud membawa persoalan ini ke ranah hukum, bila permasalahan tidak bisa diselesaikan secara adil.
Namun Tono Suratman menyerahkan konflik yang terjadi di cabang olahraga sepakbola PON XVIII Riau ini ditangani langsung oleh PB PON.
“Untuk kasus ini, kami menyerahkan sepenuhnya kepada PB PON. KONI hanya berfungsi sebagai pengarah,” tandas Tono Suratman.
Dijelaskan untuk konflik sepakbola yang melibatkan Jabar, Jambi, Kaltim, dan Kalsel, PB PON memang telah meminta arahan pada KONI Pusat.
“Kami menyarankan agar persoalan ini diselesaikan sesuai dengan buku panduan yang berlaku selama ini,” tambahnya.Tono melihat, konflik cabor sepakbola yang muncul di PON Riau, tak terlepas dari konflik yang telah terjadi sebelumnya.
Seperti diketahui, kisruh di cabang sepakbola melibatkan Jawa Barat dan Jambi yang mengirimkan dua tim sepakbola dari dua kepengurusan yang berbeda.Untuk Jawa Barat terjadi dualisme, yakni pimpinan Tony Apriliani yang diakui oleh Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia (BAORI) dan pimpinan Bambang Sukowiyono yang ditunjuk PSSI sebagai caretaker Ketua Pengprov PSSI Jawa Barat.
Hal serupa terjadi di Tim Jambi, yang mengalami dualisme kepengurusan antara Bujang Nasril dan Fachrori Umar. BAORI memutuskan menyatakan Pengprov PSSI Bujang Nasril adalah kepengurusan yang sah.
Sementara Tim sepak bola Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan juga mengalami kericuhan. Kalsel melaporkan Kaltim ke PSSI dengan tudingan menggunakan pemain profesional di babak kualifikasi. PSSI kemudian menjatuhkan sanksi diskualifikasi pada Kaltim. Tidak terima keputusan PSSI, Kaltim mengajukan banding ke Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia (BAORI).
Sebelumnya Menpora Andi Mallarangeng meminta konflik dualisme PSSI jangan dibawa ke PON ini. “Sudah lah. PON ini sebagai tempat pembinaan bagi atlet-atlet muda,” kata Menpora.Dia menuturkan, semua masalah hendaknya diselesaikan panitia dari PB PON sebaik-baiknya.
Meski diwarnai konflik, pertandingan sepakbola tetap berjalan. Kamis (13/9) kemarin tim Jambi berhasil menahan tim favorit Sumatra Utara (Sumut) 1-1 di babak enam besar sepak bola PON/ XVIII/ di Stadion Kaharudin Nasution Rumbai Riau. Foto: ist. (aldis)