Jakarta, channelsatu.com: Wabah Corona-Covid 19 yang melanda negeri ini, memang berdampak sangat luas dibeberapa sektor usaha, salah satunya di Industri perfilman yang turut terhenti. Akibatnya ada 2.000 layar bioskop tak beroperasi.
Hal ini diungkapkan Ketua GPBSI Djhoni Safyruddin selaku salah satu nara sumber dalam acara Halal Bi Halal bersama Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru KEMENDIKBUD RI dan Demi Film Indonesia, berbasis online menggunakan aplikasi Zoom, Senin, (25/5/2020) kemarin. Namun kabar gembira datang, konon sekitar 8 Juni 2020, mal di Jakarta khususnya boleh beroperasi lagi. Ini pertanda bioskop yang selama ini menyatu tempatnya dengan mal, bisa beroperasi kembali.
“Saya optimis industri film Indonesia akan bangkit lagi dan akan lebih baik lagi. Sebab, industri perfilman Indonesia tidak boleh mati, harus tetap hidup. Dan mereka yang terlibat di Industri perfilman, adalah orang-orang yang sudah terlatih dalam menghadapi situasi yang sulit,” tegas H. Firman Bintang selaku Produser yang terlibat dalam kegiatan ini juga sebagai nara sumber.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru KEMENDIKBUD RI Ahmad Mahendra menyambut baik dengan kegiatan ini dan senang mendapat masukan positif dari yang hadir. Karena menurutnya film bukan hanya sebagai sarana hiburan saja, akan tetapi film juga bisa menjadi sarana pendidikan dan industri. Sekaligus sebagai karya seni, yang nantinya dapat disekenariokan membangun daerah. Contohnya seperti film Laskar Pelangi yang telah meraih sukses.
Kegiatan yang dipandu Yan Widjaya (Host), Arul Muchsen (Cohost) dan Benny Benke (Cohost) ini, selain menghadirkan sebagai nara sumber dan pakar di bidang film, seperti Ahmad Mahendra (Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru KEMENDIKBUD RI), Djonny Syafruddin (GPBSI), H. Firman Bintang (Produser), juga hadir sebagai pembicara, diantaranya Noorca Massardi (Pengamat film dan anggota LSF periode 2020-2024), Putri Ayudya (Aktris) dan Anggy Umbara (Sutradara). (Ja).