Palu,channelsatu.com: Korban gempa di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, memerlukan bantuan beras dan terpal, mengingat suplai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sigi masih terbatas.
“Bantuan tenda dari masyarakat belum ada yang masuk ke Posko Utama. Kami sendiri baru menyalurkan sekitar 40 lembar terpal,” kata Kepala Seksi Logistik BPBD setempat, Zakir, di Sigi, Rabu (22/8) seperti yang diwartakan infopublik.
Dia mengatakan terpal tersebut diperlukan warga sebagai tenda darurat di depan rumah mereka, mengingat gempa susulan berskala kecil masih terus terjadi di tiga kecamatan di Sigi, yakni Kulawi, Gumbasa, dan Lindu.
Ia memperkirakan, ratusan tenda masih diperlukan masyarakat korban gempa di Sigi itu. Zakir merincikan, di Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa saja tercatat 79 rumah rusak berat, yaitu 54 rumah di Dusun I, 24 unit rumah di Dusun II, dan satu unit rumah di Dusun III. Menurut dia, rumah-rumah yang rusak berat tidak bisa lagi ditempati, mengingat kondisi bangunannya bisa mengancam keamanan warga yang menempatinya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sigi Ushuluddin juga membenarkan tenda darurat masih diperlukan, mengingat suplai tenda dari posko induk masih terbatas. Di Kecamatan Lindu yang jumlah penduduknya lebih dari 4.600 jiwa, baru disuplai 150 lembar terpal. Kecamatan Lindu ini merupakan daerah terparah yang terkena dampak kerusakan akibat gempa itu.
Bantuan beras yang masuk ke Posko BPBD juga masih terbatas. Hingga Selasa (21/8) sore, beras bantaun yang masuk ke posko tersebut kurang dari 300 kilogram. Namun, di Posko Dinas Sosial tercatat beras yang masuk sudah mencapai lima ton.
Ushuluddin mengatakan petugas dari Dinas Sosial sedang mendistribusikan bantuan beras tersebut. Sampai Selasa sore, beras yang tersalurkan baru mencapai satu ton, 570 kilogram di antaranya didistribusikan ke Kecamatan Lindu.(ip/ch1)