Gorontalo, channelsatu.com: Secara mendadak tes urine dilakukan pada 300 PNS, yang digelar Pemerintah Provinsi bekerjasama Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Gorontalo, Senin (22/10).
Gubernur Gorontalo Drs.Rusli Habibie,MPA, memantau langsung kegiatan ini.
Dari hasil tes, ada enam PNS yang urinenya mengandung meta amphetamin, yaitu zat yang masuk dalam golongan narkoba. Terkait hal itu, Gubernur Rusli Habibie mengatakan, akan menulusuri lebih lanjut.
“Kita masih lihat, apakah mereka benar-benar menggunakan narkoba atau menggunakan resep dokter,” kata Rusli Habibie seperti yang diwartakan info publik.
Tes urine yang berlangsung di ruang Dulohupa, Kantor Gubernur, itu dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Gubernur Rusli Habibie sengaja mengumpulkan para pegawai tersebut usai apel pagi, setelah itu diarahkan ke ruang Dulohupa untuk pemeriksaan urine.
“Saya akan tindak tegas. Kalau ada pejabat, hari ini juga saya non jobkan,” tegas Gubernur Rusli Habibie mengawali pelaksanaan tes urine.
Menurut Gubernur, pelaksanaan tes urine itu dilakukan karena maraknya peredaran narkoba di Gorontalo. Bahkan banyak informasi yang diterima Gubernur, ada oknum PNS dan pejabat yang disinyalir mengkonsumsi narkoba.
“Banyak informasi masuk ke saya, ada oknum PNS dan pejabat di Gorontalo dan juga para anggota legislatif di Gorontalo yang diduga menggunakan narkoba,”jelasnya.
“Kebanyakan pengguna (narkoba) adalah pengusaha dan pejabat karena narkoba itu mahal. Kalau pejabat maka pasti ujung-ujungnya korupsi untuk beli narkoba,” ujar Rusli Habibie.
Ia juga berharap agar pemeriksaan urine bagi PNS juga dilakukan jajaran pemerintah daerah lainya. Selama ini, pemberantasan narkoba terus dilakukan baik oleh Polda Gorontalo maupun BNN Provinsi Gorontalo. Tapi tetap saja ada barang haram itu yang masih digunakan dan diedarkan di Gorontalo. Foto: Ilustrasi. (ip/ch1)