Jakarta, channelsatu.com: “Dengan penghargaan ini saya harap dapat menginspirasi para anak perempuan untuk memiliki mimpi dan menggapainya. Saya juga berharap semoga kedepannya batas perkawinan anak perempuan yang memiliki peraturan harus setidaknya berusia 16 tahun dapat berubah. Karena saya percaya bahwa anak perempuan memiliki potensi dan mimpi yang sama besarnya dengan anak laki-laki,” aku sutradara perempuan termuda di dunia, Natasha Dematra yang baru saja meraih penghargaan Film Musik Terbaik di Five Continents International Film Festival yang berada di Venezuela dalam siaran persnya pada medaia di Jakarta, Jumat (13/10/2017).
Tepatnya di Hari Anak Perempuan Internasional yang jatuh pada 11 Oktober 2017 kemarin, Natasha Dematra telah mengharumkan nama Indonesia, dengan meraih penghargaan bergengsi tersebut. Penghargaan itu diterima dari festival berskala internasional yang menerima film-film dari berbagai penjuru dunia. Film ini menurut salah satu juri festival tersebut bukanlah sebuah film yang hanya mempertunjukkan hiburan namun membawa pesan kuat yang harus digemakan ke seluruh dunia.
Jelasnya, Natasha meraih pengharaan ini lewat Film musik ”Bumiku” yang berkampanye lingkungan hidup dalam bentuk kreatif sekaligus soundtrack film dokumenter berjudul Siti Nurbaya Bakar: Srikandi Pembawa Perubahan yang disutradarai oleh ayah dari Natasha Dematra, Damien Dematra. Film musik ini membawa pesan kuat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup dan dianggap dapat menjadi jembatan kepada masyarakat untuk membangun kesadaran ini.
Hari Anak Perempuan pertama kali dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa di tahun 2012. 11 Oktober terpilih sebagai hari yang dikhususkan untuk para anak perempuan di dunia yang menurut data ada 1,1 miliar di seluruh dunia. Hari ini dianggap dapat mengingatkan dan membangun perhatian terhadap isu pernikahan dini, kekerasan fisik, perdagangan manusia mengingat anak perempuan jauh lebih rentan mengalami hal-hal demikian.
Film musik “Bumiku” pertama kali diluncurkan pada bulan September 2016 di Manggala Wanabakti lalu pada bulan November, film musik Bumiku telah diputar dalam konferensi Perubahan Iklim PBB di Marrakech, Maroko. Sedangkan pada awal bulan Februari, International Independent Film Awards menganugerahkan penghargaan Medali Emas Soundtrack Terbaik.
Bahkan Maret lalu, film ini terpilih sebagai “Opening Film” di festival film di New York. Berikutnya Juni 2017, Silver Palm Award diraih untuk kategori Film Musik Terbaik di Mexico International Film Festival. Pada Hari Konservasi Nasional film musik ini diputar atas kerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Film Musik juga diputar di Taman Nasional Baluran. (Ibra)