Scroll untuk baca artikel
Film, Musik, TVShowbiz

Sudah Bagus Jika Film Nasional Bisa Mengimbangi Film Asing

6
×

Sudah Bagus Jika Film Nasional Bisa Mengimbangi Film Asing

Sebarkan artikel ini
Seminar film yang digelar Pusbang dan Forwan, kamis (28/3/2019) di gedung Film di jakarta. Foto: dudut Suhendra Putra.
Seminar film yang digelar Pusbang dan Forwan, kamis (28/3/2019) di gedung Film di jakarta. Foto: dudut Suhendra Putra.
Seminar film yang digelar Pusbang dan Forwan, Kamis (28/3/2019) di gedung Film di jakarta. Foto: Dudut Suhendra Putra.

Jakarta, channelsatu.com: Banyak faktor untuk membuat film nasional laku di pasar, selain promosi yang gencar, kualitas alur cerita yang kuat dan memikat. Pemilihan tokoh yang melakoni dan berbagai aspek lainnya yang saling mendukung.

“Selain itu, jangan malu untuk mengajak diskusi pihak bioskop jika akan membuat film. Karena kami mengetahui film apa yang tengah lagi disukai masyarakat,” ajak ketua GPBSI Djoni Sjafrudidin. SH yang tampil sebagai pembicara di seminar Film Indonesia Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri dan Tamu Mulya di Negeri Lain, yang digelar Pusbang Film dan Forwan dalam rangka menyambut Hari Film Nasional ke 69, Kamis (28/3/2019) di gedung Film di Jakarta.

Sementara menurut produser Ody Mulya Hidayat yang baru saja sukses memproduksi film Dillan 1991, jika film yang digarap agar laku di bioskop, harus mau bekerja keras dan kreatif dan mampu membaca keinginan penonton film yang akan dibuat. “Saya sebelum membuat film, contoh saat akan menggarap film 99 Cahaya di Langit Eropa, skenarionya saya baca dulu berulang-ulang sampai 7 X, agar kita benar-benar paham mana yang punya nilai jual untuk dituangkan dalam bahasa gambar,” aku Ody membuka salah satu rahasia keberhasilan membuat film 99 Cahaya di Langit Eropa.

Menyinggung tema dalam kegiatan ini, yang bertajuk “Film Indonesia Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri dan Tamu Mulya di Negeri Lain, untuk dalam waktu dekat menurut wartawan senior dan juga pengamat film, Yan Widjaya masih sulit untuk diwujudkan. “Faktanya film asing di 2018 saja masih menguasai bioskop di Tanah Air. Film-film asing yang hadir tak cuma datang dari Hollywood tapi, juga dari Hongkong, dan negara lain,” ungkap Yan.

“Tapi saya optimis suatu hari nanti film nasional akan diperhitungkan dan bisa jadi tuan rumah di negeri seniri. Kalau dalam waktu dekat ini, target kita paling tidak kita bisa mengimbangi film asing. itu saja dulu sudah bagus banget,” timpal Ody.

Ketua Umum Forwan, Sutirno Buyil mengatakan kegiatan ini digelar, bertujuan selain turut menyambut  memeriahkan Hari Film. “Juga sekaligus untuk menambah wawasan rekan wartawan hiburan yang khusus meliput di bidang film kian memahami lika-liku produksi film dan tata edarnya,” tambahnya.

Tampil sebagai pembicara dalam kegiatan ini, selain Djoni Sjafruddin, Ody Mulya Hidayat, Yan Widjaya. Ketua LSF Ahmad Yani Basuki, Kepala Perijinan dan Pengendalian Perfilman Dian Sri Nursih, serta dua wartawan senior Dimas Suprianto dan Didang Prajasasmita. (Ja)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *