Jakarta, channelsatu.com: – Stephen Wongso dari rumah mode Wong Hang Tailor turut merasa bahagia dan bangga dengan acara Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX Papua 2021. Pasalnya, ia berhasil memoles penampilan ofisial maupun kontingen asal Papua selama PON berlangsung diluar lapangan. Bukan hanya atlit tetapi juga semua tamu VIP dan VVIP, pada upacara pembukaan PON, Papua, di Stadion Lucas Enembe, Jayapura, Sabtu (2/10/2021) lalu.
“Bahagia dan bangga karena telah mempersembahkan setelan terbaik untuk seluruh kontingen PON Papua XX di Jayapura, Papua # Torangbisa,” tutur Stephen Wongso dilaman akun instagramnya, saat menampilkan sebuah video berdurasi 30 detik.
Stephen Wongso mengaku sebagai orang yang berada dibalik layar, ia merasa bahagia bisa memoles seluruh penampilan bukan hanya atlit tetapi juga semua tamu VIP dan VVIP, pada upacara pembukaan PON, Papua, di Stadion Lucas Enembe, Jayapura, Sabtu (2/10/2021) lalu.
Setelah Presiden Joko Widodo membuka pesta empat tahun sekali itu para ofisial dan kontingen tampil dipanggung mengenakan kemeja putih, setelan jas warna biru dikombinasi dengan batik bermotif batik Papua.
”Perlu kerja keras dalam waktu yang sangat singkat untuk menyelesaikan ribuan jas, kemeja dan ikatan yang hari ini, digunakan oleh semua kontingan dan semua VIP dan VVIP pada upacara pembukaan PON Papua,” tulis kakak kandung desainer Samuel Wongso itu.
Tentunya terasa istimewa ketika Presiden RI, Joko Widodo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, SIP, dan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo turut mengenakan setelah jas berwarna biru dikombinasi batik bermotik batik Papua tersebut.
Menurut Stephen pada awak media kemarin, batik tersebut hasil desain putra daerah Papua, Wong Hang Tailor tinggal menyesuaikan dan me-match-kan dengan warna bahan dan detil jas-nya. Stephen Wongso menjelaskan membutuhkan waktu lima minggu untuk mengerjakan setelan jas lengkap tersebut.
”Untuk VVIP kebetulan kami sudah ada size measurement-nya jadi tinggal kami copy paste saja. Kebetulan beliau-beliau merupakan customer kami,” aku Stephen Wongso.
Stephen menegaskan, semua desain sudah disepakati dengan PB PON dan semua institusi yang tergabung di dalamnya. ”Bahan yang untuk VVIP kami menggunakan bahan 100% yang kami design khusus sesuai dengan style PON Papua XX dan kami padu padankan dengan design batik khusus Papua. Termasuk lining (furing) kami custom design dan detailnya,” tutur Stephen Wongso.
Pada PON kali ini penampilan seluruh kontingen menjadi perhatian di luar lapangan, sehingga penampilan mereka harus menarik.
”PON event yang membanggakan buat Papua, Indonesia dan kita semua karena merupakan event bergengsi yang ditunggu sekian lama oleh semua orang. Menjadi bagian dari event olaharga besar merupakan suatu kebanggaan karena kita Putra Putri Indonesia punya sumbangsih terhadap bangsa dan negara,” tutur Stephen.
Olahraga tidak hanya merupakan sport industry, namun juga merupakan fashion industry hingga lifestyle, sehingga penampilan terlihat berkelas. ”Untuk jas yang pasti akan dipakai untuk opening, closing dan event- event penting selama acara PON Papua,” terang Stephen Wongso.
Stephen Wongso bersyukur semua pekerjaan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan panitia PON, meski waktunya sangat pendek. ”Karena persiapan yang sangat mepet dan semua terburu-buru jadi butuh extra effort,” jelasnya.
Wong Hang juga tidak mengalami kesulitan mengukur setelah jas yang akan digunakan kontingen. ”Untuk kontingen kita menggunakan size chart yang sudah kita rancang khusus untuk postur orang Papua, dan butuh waktu sekitar 5 minggu untuk produksi karena durasi waktu kirim panjang karena jauh dari Jawa,” ucap Stepen Wongso.
Dalam hal penampilan kontingen Wong Hang Tailor mempunyai visi yang sama dengan PB PON Papua 2021. ”Visi Wong Hang pasti support seluruh kegiatan olaharga Indonesia sehingga di kemudian hari semua atlet Indonesia bisa sukses di semua bidang olahraga. Kami support di bidang fashion dan tailoring sehingga harapannya semua official dan kontingen akan lebih percaya diri dengan pakaian yang proper pas dan sesuai dengan karakteristik mereka,” beber ayah dua anak ini.
Untuk menyelesaikan sesuai waktu yang ditentukan menurut Stephen Wongsi, Wang Hang membutuhkan 450 orang penjahit yang bekerja selama 24 jam.
”Kami mengerahkan hampir 3/4 pabrik kami untuk menyelesaikan semua pekerjaan ini. Jadi sekitar 450 orang full nonstop selama 24 jam ( berganti shift ),” ujarnya.
Apakah ada kesulitan mendapat material bahan kain. Apakah pesan sendiri ke Pabrik? ”Ya tentunya, dengan waktu yang singkat kami mengcustom bahan, detail corak dan warna. Untungnya design yang kami buat bisa sesuai dengan ekspektasinteam dari PB PON dan semua pejabat yang berwenang sehingga tidak banyak revisi sehingga bisa cepat kami potong dan produksi,” jawab Stephen Wongso. (Ja2)