Jakarta, channelsatu.com: Pernah menyantap makanan laut Siput Gonggong? Di Jakarta, bahkan di Bogor dan Bandung, susah untuk mencarinya. Jarang sekali restoran yang menjajakan menu tersebut atau malah sama sekali tidak menyediakan. Memang suatu ketika saya pernah menjumpai kedai mobil yang menjual makanan Siput Gonggong di pinggir jalan, sebelum pintu masuk ke Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, namun belakangan ini saya tidak menemukan lagi.
Kedai mobil yang menjual makanan Siput Gonggong itu, dari jauh sudah terlihat. Lantaran tertulis mencolok dalam spanduk. Hal ini dilakukan, mengingat Siput Gonggong bukan makanan laut yang popular di Jakarta seperti Kerang, termasuk Kerang Hijau. Di Jakarta, penjual makanan laut Kerang bertebaran, terutama di Kemayoran, persisnya di daerah Sumur Bantu.
Berbeda dengan di Batam, pulau kota yang merupakan Ibukota Provinsi Kepulauan Riau, juga di kota Tanjungpinang, makanan laut Siput Gonggong gampang didapat. Maklum, bagi masyarakat di kedua kota itu, Siput Gonggong adalah menu sehari-hari. Menyantap Siput Gonggong sembari menyeruput Teh Obeng, maksudnya es teh.
Di Batam, di setiap sudut jalan jika ada restoran atau kafe pastilah menyediakan menu Siput Gonggong. Warga Singapura, negara pulau yang jaraknya tidak begitu jauh dari Batam maupun Malaysia, khususnya dari negara bagian Johor, pada akhir pekan menyeberang ke Batam untuk melepaskan rasa penat sambil menikmati Siput Gonggong. Warga kedua negara Jiran itu umumnya pergi ke wilayah Nagoya untuk merasakan lezatnya Siput Gonggong.
Wilayah Nagoya, Batam, selain sebagai pusat perbelanjaan, juga tempat wisata kuliner. Tepat di pinggir jalan raya di sekitar Nagoya Hill, mengingatkan nama kota di Jepang, terdapat warung-warung yang menawarkan aneka menu seafood, nah salah satunya menu Siput Gonggong.
Jika Anda berpergian ke Batam atau ke Tanjungpinang, maka belumlah lengkap apabila belum merasakan enaknya Siput Gonggong, yang bagaimanapun patut dicoba. Siput Gonggong ialah jenis siput yang hidup di laut dangkal. Siput ini berukuran cukup besar dengan cangkang berwarna putih kecoklatan.
Di Batam, pun di Tanjungpinang, menjadi makanan khas yang direbus yang jika dimakan dengan menggunakan bantuan tusuk gigi untuk mencongkel daging siput dari dalam cangkangnya. Rasa Siput Gonggong gurih dan tidak amis. Lebih lezat jika dikonsumsi dengan cocolan sambal.
Sambil menyantap Siput Gonggong, tentu ada minuman pendamping yang tepat. Ya, dipasangkan dengan Teh Obeng alias es teh. Sebutan Teh Obeng ini memang terdengar menggelitik di telinga. Sebutan Teh Obeng sendiri berasal dari bahasa Melayu. Oya, warung –warung yang berderet di sekitar Nagoya Hill, Batam, beroperasi setiap hari kerja dari jam sepuluh pagi hingga pukul satu diri hari dan bisa berlanjut hingga hampir pagi tiap akhir pekan.
Perihal Siput Gonggong, binatang laut semacam keong ini, di Tanjungpinang dijadikan simbol kota alias ikon wisata. Dibangunlah sebuah gedung megah dan mewah, menyerupai hewan moluska yang banyak hidup di Tanjungpinang. Desainnya sangat unik sekaligus modern, yakni menyerupai kulit luar Siput Gonggong. Karenanya ikon wisata itu disebut Gedung Gonggong.
Gedung Gonggong yang berlokasi di Laman Boenda, tepi laut Tanjungping, berfungsi pula sebagai Touris Information Center (ITC). Kabarnya proyek pembangunan Gedung Gonggong dan Laman Boenda menghabiskan dana sebesar Rp 14,3 miliar dan diresmikan pada bulan Oktober 2016 oleh Menteri Pariwisata republic Indonesia Arief Yahya.
Bila malam tiba, keindahan Gedung Gonggong terlihat mentereng. Kota Tanjungpinang semakin berkilau dan bergelora. Bila Anda datang ke Tanjungpinang dengan menumpang kapal dari Batam pada malam hari dan merapat di Pelabuhan Domestik Sri Bintan Pura, kian terpesona menyaksikan indahnya Gedong Gonggong itu.
Kelap kelip lampu sorot berputar –putar dari Gedung Gonggong, sungguh membuat takjub. Seluruh gedung dikelilingi kilau lampu sorot benar-benar memancarkan cahaya yang indah di titian cakrawala. Jelaslah wisatawan yang bertandang ke Tanjungpinang berdecak kagum.
Nah, kapan Anda ke sana, ditunggu kehadirannya. Mendarat di Batam, keliling kota dulu, barulah kemudian merapat pada malam hari di kota Tanjungping dan tidak lupa menyantap Siput Gonggong yang dagingnya gurih, alih-alih dengan cocolan sambal plus minum Teh Obeng. (Syamsudin Noer Moenadi, Jurnalis, Pemerhati Kuliner dan Redaktur channelsatu.com)