Jakarta,channelsatu.com: Setidaknya di Jakarta terdapat empat resto Bebek Ungkep , disingkat Bebek U, dua di antaranya adalah digelar dalam bentuk tenda alias tidak permanen, yang lokasinya di apartemen wisma Gading Permai, persisnya di area parkir timur dan barat. Dua resto Bebek U lainnya, di jalan Pemuda, Jakarta Timur dan di lobi Hotel Prima Indah, jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Kantor pusat Bebek U memang berada di Depok, Jawa Barat. Tepatnya di Jalan Margonda. Perlulah diketahui bahwa Bebek U adalah merk franchise lokal. Kata franchine berasal dari bahasa Perancis yang berarti bebas atau dari hambatan atau perbudakan. Dan franchise diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi waralaba.
Sebelum membicarakan menu yang disodorkan Bebek U , terlebih dulu menegaskan franchise yang dihubungkan dengan konteks usaha, yaitu kebebasan yang diperoleh seseorang untuk menjalankan sendiri suatu usaha tertentu di wilayah tertentu. Sedangkan franchising adalah suatu aktivitas dengan sistem franchise. Suatu sistem keterkaitan usaha yang saling menguntungkan antara pemberi franchisor dan penerima farnchise.
Namun menurut pemerhati masalah waralaba, Amir Karamoy, bahwa waralaba bukan terjemahan langsung konsep franchise. Melainkan secara hukum waralaba berarti persetujuan legal atau pemberian hak atau keistimewaan untuk memasarkan suatu produk jasa dan pemilik –pewaralaba- kepada pihak lain- terwarala- yang diatur dalam suatu aturan permainan tertentu.
Terlalu panjang ngomongi masalah franchise atau waralaba. Hampir saja lupa pada persoalaan utama, tentang menu yang disajikan resto Bebek U. Ternyata resto Bebek U tidak melulu menyajikan santapan yang berkaitan dengan daging bebek. Sebaliknya Bebek U yang berkonsep restoran ini mengetengahkan sajian (malah dijadikan basis) kuliner Nusantara.
Di daftar menu Bebek U ada hidangan Nasi Obong, Nasi Bakar, Nasi Uduk Daun – yang dibungkus memakai daun, Nasi Uduk Cetak yang dihidangkan dengan piring, Sate Telur Puyuh , sate Telur Pindang, dan Nasi Liwet. Ditambah juga lauk pauk seperti tahu , tempe dan sayur asem.
Membuka sejarah Bebek U, semuanya itu bermula dari kedai tenda nasi liwet, yang tempat jualannya di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kedai tenda nasi liwet tersebut berdiri pada tahun 1997. Seiring perkembangan waktu, saat bisnis kuliner mencorong, pengelola kedai tenda nasi liwet ini membuka nasi uduk kebon kacang.
Tahun 2011, dua tahun lalu, secara resmi mencuatkan resto Bebek U. Maka dapat dimengerti kenapa resto Bebek U tidak melulu menyediakan menu daging bebek. Dengan kata lain menu andalan Bebek U ini ada tiga sajian : Menu nasi liwet, yang racikannya ala Cirebon, bukan nasi liwet Solo yang aroma santannya kental dan tentulah sajian bebek yang diungkep. Serta nasi uduk yang rasanya khas; Jika dirasakan seperti merasakan makanan ketan. Hal inilah yang membuat cepat kenyang.
Perihal menu bebek ungkep, diakui punya cita rasa tersendiri. Daging bebek yang disajikan di restro Bebek U ini sangat kenyal, tapi empuk yang nyaris tidak berserat dan tidak terasa bau amis. Terasa sekali bumbu bebek ungkep tercium rasa bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit dan ketumbar. Pastilah lezat (yang dijadikan jargon Bebek U), saat disantap.
Porsi bebek ungkep sesuai standart. Bebek dipotong jadi empat bagian. Sedang harga dibandrol sesuai pula dengan kantong mahasiswa, seporsi terdiri dada atau paha Rp 16.000,-. Untuk harga nasi bakar , nasi bakar – sangat membuat kenyang, dipatok Rp. 6.000,- sampai delapan ribu.
Lumayan murah bukan? Kantong mahasiswa bisalah terjangkau. Sekadar tahu, lokasi Bebek U yang berada di jalan Pemuda, Jakarta Timur, persis depan kampus Universitas Negeri Jakarta. Sekiranya dapat dimengerti resto Bebek U ini pangsa pasarnya para anak muda, para mahasiswa serta kalangan menengah.
Dapat dimengerti pula dalam waktu dua tahun, sudah enam outlet Bebek U yang dibuka, termasuk di Bekasi dan Tangerang. Menyusul di Cibubur, Semarang, Bandung dan Surabaya. Maka apabila Anda sempat berpergian, dan di tengah kota menemukan lokasi Bebek U, jangan sungkannya mampir mencicipi kuliner Nusantara. ( Syamsudin Noer Moenadi, jurnalis dan pemerhati kuliner).