Home / PELUANG / Industri Kreatif / Petani Tak Bergairah Tanam Kedelai

Petani Tak Bergairah Tanam Kedelai

Jakarta, channelsatu.com:  Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan, kebijakan impor yang membebaskan bea masuk kedelai impor asal Amerika Serikat membuat petani tidak bergairah menanam kedelai. Mereka lebih memilih menanam jagung ketimbang kedelai.

Menurutnya kebijakan tersebut akan menjatuhkan harga kedelai lokal untuk itulah mereka lebih memilih tanam jagung karena harganya lebih tinggi. “Tanaman pangan prioritasnya padi, kedua jagung. Kedelai memang masih kecil, jadi paling terakhir,” kata Suswono dalam buka puasa bersama di rumah dinasnya di Jakarta, Kamis (2/8) malam seperti yang disampaikan infopublik.

Alasan yang menghambat produksi kedelai dalam negeri, lanjutnya, karena lahan untuk menanam kedelai semakin berkurang.

Suswono menjelaskan, untuk bisa meningkatkan produksi kedelai, minimal butuh lahan khusus sekitar 500-600 hektare.

“Luasan kedelai semakin menurun. Sekarang kan 500 sampai 600 hektare. Idealnya kembalikan kuasa lahan tanam kedelai,” cetus Suswono.

Suswono menuturkan, tidak ada pilihan lain selain menambah dan memperluas lahan baru untuk kedelai. “Karena, petani lebih ke jagung yang harganya menguntungkan. Produktivitasnya juga lebih tinggi jagung,” ungkap Suswono.

Sementara untuk mencapai swasembada kedelai 2014, Menteri Pertanian Suswono mengatakan, upaya yang harus dimaksimalkan adalah menyiapkan lahan sebanyak 1,5 juta hektare (ha). Pasalnya, dari 7,5 juta ha lahan terlantar hampir di seluruh Indonesia, saat ini yang baru bisa dmaksimalkan sekira 11 ribu ha.

“Sekarang total keseluruhan lahan kedelai yang sudah berproduksi cuma 700 ribu ha,” ujarnya.

Suswono mengungkapkan, hasil koordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) selama satu bulan terakhir menunjukkan sebagian besar dari lahan terlantar seluas 7,2 juta ha sudah dikuasai Hak Guna Usaha (HGU) 7,5 juta ha.

“Tinggal 13 ribu ha yang sudah clear and clean dan bisa ditanami kedelai. Lahan tersebut ada hampir di seluruh Indonesia. Kementan hanya memanfatkan lahan yang ada,” kata Suswono singkat.

Selain itu, optimalisasi lahan juga dilakukan BPN dengan semangat baru, terkait alokasi lahan untuk pertanian. “Idealnya setiap petani mendapatkan lahan seluas dua ha, polanya bisa menggunakan lahan plasma,” pungkas Suswono.(ip/ch1)

 

About Channelsatu.com

News and Entertainment

Check Also

Pop-up store ini menyusul kesuksesan pop-up store pertama Isago di Ashta District 8.

Pembukaan Pop-Up Store Kedua Isago di Senayan City

Jakarta, Channelsatu.com – Isago dengan bangga mengumumkan pembukaan pop-up store kedua Isago di Senayan City, …

Maxi Steel Door merupakan pilihan tepat dalam menyediakan berbagai jenis pintu mulai dari Residential, Industrial, Health, Office, Retail dan Education

Pintu Tropis Ramah Lingkungan, Maxi Steel Door Kembali Unjuk Gigi di Indobuildtech Part 2 2024

Jakarta, Channelsatu.com – Maxi Steel Door, pintu tropis ramah lingkungan, dengan bangga mempersembahkan inovasi terbaru …

Direktur Cinema XXI Dody Suhartono saat menerima langsung penghargaan Indonesia’s Best Managed Companies 2024 di Jakarta

Cinema XXI Meraih Penghargaan Indonesia’s Best Managed Companies 2024 dari Deloitte Dua Tahun Berturut-turut

  Jakarta, Channelsatu.com – PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (Cinema XXI), pengelola jaringan bioskop terbesar …

peragaan busana Muslim Fashion Festival (MUFFEST+) 2024 di Istora Senayan, Jakarta.

Menparekraf Sandiaga Uno Apresiasi Karya Jenama Lokal AMANAH Tampil di MUFFEST+ 2024

Jakarta, Channelsatu.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga …

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *