Scroll untuk baca artikel
Hot NewsMegapolitan

Penambahan Anggaran Diharapkan Percepat Pengerjaan Infrastruktur Destinasi Super Prioritas

13
×

Penambahan Anggaran Diharapkan Percepat Pengerjaan Infrastruktur Destinasi Super Prioritas

Sebarkan artikel ini
Indahnya Indonesia. Foto: ist.
Indahnya Indonesia. Foto: ist.
Indahnya Indonesia. Foto: ist.

Jakarta, channelsatu.com:  Anggaran tambahan sebesar Rp6,35 triliun pada APBN 2020 diharapkan mampu mempercepat pengerjaan proyek utilitas dasar dan infrastruktur di lima destinasi super prioritas.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan pembangunan seluruh utilitas dasar dan infrastruktur pendukung di lima destinasi wisata super prioritas bisa tuntas sepenuhnya sesegera mungkin lantaran pemerintah telah mengucurkan anggaran tambahan tersebut.
Lima destinasi wisata yang dimaksud yakni Danau Toba di Sumatra Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Likupang di Sulawesi Utara.
Menteri Pariwisata Arief Yahya saat rapat koordinasi nasional (Rakornas) III di Swissotel Jakarta PIK Avenue, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Rabu (11/9/2019) menjelaskan, pemerintah memberikan tambahan anggaran untuk pengembangan lima destinasi wisata super prioritas sebesar Rp6,35 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.
“Untuk mencapai target ini, pemerintah menganggarkan Rp6,35 triliun kepada 4 destinasi super prioritas dengan rincian Danau Toba (Rp2,2 triliun). Kemudian Borobudur (Rp2,1 triliun), Labuan Bajo (Rp300 miliar), dan Mandalika (Rp1,9 triliun),” kata Menpar.
*Pada rilis sebelumnya ditulis, anggaran untuk Labuan Bajo sebesar Rp6,3 triliun*.
Tambahan anggaran untuk pengembangan destinasi wisata super prioritas akan diberikan kepada enam kementerian/lembaga terkait yang terdiri dari Kemenpar, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK), Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
Kementerian PUPR mendapatkan porsi penambahan anggaran paling besar, yakni sebesar Rp5,54 triliun lantaran masih banyak utilitas dasar dan infrastruktur pendukung yang belum tuntas di lima destinasi wisata super prioritas.
“Utilitas dasar dan infrastruktur pendukung merupakan jawaban dan komitmen pemerintah terhadap investor. Setelah ini semuanya tinggal dieksekusi, detail engineering design (DED) sudah, critical success factor masing-masing destinasi sudah kita buat,” kata Arief.
Lebih lanjut Menpar Arief menjelaskan, critical success factor dibuat oleh Kemenpar untuk memastikan apakah pengembangan lima destinasi wisata super prioritas berhasil di tengah hambatan yang ada. Sejauh ini, menurutnya selain belum tuntasnya pembangunan utilitas dasar dan infrastruktur pendukung, hal lain yang ikut menjadi hambatan adalah masalah lingkungan dan kebersihan.
Untuk Danau Toba, Menpar menjelaskan, progres perfomansi Danau Toba mencapai 100,86 persen dengan CSF Groundbreaking Glamping, penandatanganan perjanjian kerjasama _Land Utilization and Development Agreement_ (LUDA) yang ditargetkan selesai Oktober 2019, serta pembangunan jalan dalam kawasan the Kaldera Toba sepanjang 1,9 kilometer.
Sedangkan untuk pengembangan Borobudur, ia menjelaskan performansi Borobudur mencapai 93,36 persen dengan CSF berupa bandara baru yang berkapasitas besar dehingga bisa menampung wisatawan datang ke Borobudur.
”Critical Success Factor pengembangan Borobudur yaitu pembangunan aksesibilitas Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) yang ditargetkan Maret 2020 selesai, Jalan Bypass menuju Borobudur, dan percepatan penerbitan HPL 50 hektare di zona otorita dan rencana detail pengembangan kawasan pariwisata Borobudur,” katanya.
Sedangkan untuk Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Menpar Arief menyebut pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika, pembangunan Jalan Bypass Bandara menuju KEK Mandalika, dan pembangunan Bandara Internasional Lombok jadi CSF di sana.
“Sementara untuk pengembangan strategi penataan destinasi wisata Labuan Bajo yaitu perluasan Bandara Internasional Komodo, lelang pengelolaan bandara, penataan kawasan Puncak Waringin, pemindahan pelabuhan kontainer, dan segmentasi premium untuk Labuan Bajo,” kata Menpar.
Yang terakhir adalah KEK Likupang yang ada di Minahasa Utara yang ditetapkan presiden Jokowi sebagai destinasi super prioritas terbaru yang tingkat performansi Likupang tercapai 171,4 persen.
“Critical Success Factor Likupang meliputi Pengembangan KEK Pariwisata, Pengembangan Bandara Sam Ratulangi, dan Pembangunan Jalan Bypass dan Tol Manado – Bitung,” ujar Menpar. (Ibra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *