Lampung, channelsatu.com: Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mendorong agar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Lampung dapat segera diwujudkan pada tahun ini.
“Keberadaan KEK Pariwisata ini merupakan cara tercepat untuk menarik investor dalam mengembangkan sektor pariwisata di Lampung,” kata Menpar Arief Yahya ketika melepas parade budaya ‘Lampung Culture & Tapis Carnival 2019’ di Lapangan Saburai, Kota Bandar Lampung, Minggu siang (25/8/2019).
Acara parade budaya ‘Lampung Culture & Tapis Carnival’ diikuti perwakilan dari kabupaten dan kota se-Provinsi Lampung, kalangan komunitas seni, pelajar dan mahasiswa, dan event tersebut merupakan puncak acara dari rangkaian kegiatan Lampung Krakatau Festival (LKF) ke-29 yang dipusatkan di Bandar Lampung berlangsung pada 23-25 Agustus 2019.
Hadir dalam acara parade budaya tersebut Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Wagub Chusnunia Chalim, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani, Anggota Komisi X DPR-RI Dwita Ria Gunadi, serta para bupati dan walikota se-Provinsi Lampung.
Menpar Arief Yahya menjelaskan, dengan adanya KEK Pariwisata maka segala perizinan akan lebih mudah dan akan menarik minat para investor. Selain itu memudahkan program Pemerintah dalam merencanakan pembangunan infrastruktur Jalin (jalan, air, listrik, dan internet) ke kawasan wisata tersebut.
Menpar mencontohkan KEK Mandalika, Lombok, NTB. “KEK Mandalika telah berhasil menarik investor dari mancanegara dengan nilai investasi mencapai Rp20 triliun,” kata Arief Yahya.
Di antara kabupaten di Provinsi Lampung, Kabupaten Pesawaran sudah mengusulkan KEK Pariwisata di Teluk Pandan seluas 301 hektare. Lahan tersebut dalam kondisi “clean and clear”, bersertifikat, dan sudah “existing” untuk usaha pariwisata. “Tadi saya sudah bertemu dengan Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona. Saya minta agar tahun ini dapat diwujudkan,” kata Arief Yahya.
Gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi dalam sambutannya menyatakan, penyelenggaraan kegiatan Lampung Krakatau Festival (LKF) ke-29 merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan potensi pariwisata yang ada di Lampung serta sebagai upaya menarik para investor.
“Kegiatan LKF sebagai Iangkah awal untuk mempromosikan kepariwisataan yang dimiliki Provinsi Lampung,” kata Arinal Djunaidi.
Rangkaian LKF 2019 menampilkan 5 kegiatan utama yakni *Pertama,* Pesona Kemilau Sai Bumi Ruwa Jurai berlangsung di Lapangan Saburai Bandar Lampung (23-24 Agustus 2019) dengan menampilkan kegiatan antara lain; pertunjukan sendratari, kesenian tradisional/modern kreasi dari kabupaten/kota, serta penampilan band dan artis nasional.
*Kedua,* Krakatau Expo di Lapangan Saburai (23-25 Agustus 2019) menampilkan kegiatan pameran UKM, demo masak, cooking class, kuliner tradisional, kuliner kekinian (Nusarasa), lomba hias 1.000 cupcake, dan penyajian 5.000 porsi gratis olahan Mie Seruit.
*Ketiga,* Trip Krakatau dari Dermaga Eksekutif Bakauheni menggunakan Kapal Jatra III dengan rute menuju kepulauan Gunung Anak Krakatau, Lampung Selatan, pada Sabtu (24/8/2019). Trip ini dikemas dalam bentuk perjalanan yang mengandung unsur studi observasi pengetahuan Gunung Anak Krakatau pasca letusan dan tsunami.
Acara *keempat,* Parade Permainan Anak Tradisional di Lapangan Saburai Bandar Lampung pada 24 Agustus 2019 menampilkan aneka permainan anak tradisional Lampung dan Nusantara seperti, kuda buta, upih ngisut, gobak sodor, dan patil lele.
Sementara sebagai puncak acara adalah penyelenggaraan Parade Budaya Lampung Culture and Tapis Carnival yang berlangsung di Lapangan Saburai pada Minggu siang (25/8/2019) dan dilepas oleh Menpar Arief Yahya. (Ibra)