Jakarta, channelsatu.com:Tidak dipungkiri jumlah mal, pasar modern yang fasilitasnya komplet, sekarang lagi tren, yakni dalam satu gedung, selain ada pusat perbelanjaan, juga terdapat apartemen dan hotel,kian tidak terhitung. Bolehjadi jumlahnya ratusan di lima wilayah megapolitan Jakarta. Di setiap perempatan jalan pasti bertengger mal, begitu gurau dosen yang mengajar mata kuliah sosiologi pada universitas terpandang yang berlokasi di Depok.
Sementara pasar tradisional yang jumlahnya pun demikian tidak terhitung, pelan-pelan mengalami masa surut, masa muram karena musti bersaing dengan mal, malah gulung tikar. Pada satu sisi pasar kaget alias pasar tenda tumbuh marak. Ringkasnyadi Ibukota Negera Republik Indonesia tercinta terhampar banyak pasar.
Pasar bisa didefinisikan, secara sederhana,sebagai tempat pertemuan penjual dan pembeli barang serta jasa. Pasar modern tentulah berada di gedung yang ruanganya nyaman, sejuk dan bersuana mewah. Sedang pasar tradisional, bisa-bisa dalam keadaan pengap, becek, sampah berserakan dan tercium bau tidak sedap.
Pokoknya macam-macam pasar yang tersebar di Jakarta, dari yang menyediakan segala macam barang kebutuhan hingga yang hanya menyediakan satu jenis barang. Maka tidak heranlah muncul aneka rupa jenis pasar yang berdasarkan bentuk kegiatan, tempat, transaksi serta jenis barang yang ditransaksikan.
Dari pembagian pasar, berdasarkan jenis barang yang ditransaksikan, didapati dua jenis pasar. Yaitu pasar umum yang menediakan segala jenis barang dan pasar khusus atau pasar khas yang hanya menyajikan satu jenis atau layanan jasa. Perihal pasar khusus atau pasar khas, bisa disebutkan satu di antaranya : Pasar Bunga Rawabelong.
Ayo melipir ke Pasar Bunga Rawabelong yang berlokasi di Jalan Sulaiman No. 50, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pasar bunga ini hadir dan ada, lantaran gagasan atau ide dari Gubernur Wiyogo Atmodarminto. Pada waktu itu, pembangunannya dimulai tahun 1989 di atas lahan 5.000 perter persegi.
Bangunan pasar bunga memang dalam wujud permanen, rapi serta terpelihara. Untuk itu ada dua bangunan masing-masing dua lantai yang terdiri di kiri kanan jalan berseberangan. Gedung di kanan jalan lantai satu untuk menampung penjaga aneka bunga potong seperti anggerek, casablaca, krisan, mawar, sedap malam, aster, gerbara dan heliconia.
Lalu lantai dua untuk layanan dekorasi, bunga papan, kran duka cita, rangkaian bunga dan tanaman hias. Memang di pasar bunga Rawabelong ini tidak cuma penjual bunga, melainkan ada penyedia layanan rangkai bunga untuk berbagai keperluan, seperti penyedia aksesoris dan rupa-rupa barang anyam, pot dan keranjang untuk mewadai bunga.
Lantas gedung di kiri jalan, lantai satu diperuntukan bagi penjual aneka daun potong, sarana penunjang rangkaian alias aksesoris, jasa roncean melati, melati boks, bunga tabur. Terus di lantai dua untuk penjual tanaman hias. Memang tidak semua para penjual berada dalam bangunan ruko, banyak pula penjaga bunga yang jualan di emper, mengemper, di sekitar lokasi pasar.
Bahkan di pinggir jalan terlihat emper penyedia layanan yang membikin anyaman janur untuk pesta pernikahan. Berbagai macam kebutuhan pendukung bunga hias, juga tersedia. Misalnya vas, ranting, tible stone standing besi. Di luar gedung, jelas di emperan tersedia jajaan bunga bunga rampai. Contohnya mawar tabur, pandan iris, buah pinang, bunga kantil, kenangan dan daun sirih.
Mengenai bunga potong yang dijual di pasar bunga Rawabelong ini, berasal dari beberapa kota di luar Jakarta. Ada yang dari Sukabumi, Cileduk, wilayah Bogor, bahkan dari kota Ambara, sebuah kota peristirahatan di Jawa Tengah. Selain bunga lokal yang dijual, ada pula bunga impor yang dikembangkan di Indonesia.
Cukup banyak pedagang bunga di pasar bunga Rawabelong, sekitar 300 penjual bunga. Mereka ini menempati kios berukuran tidak lebih dua meter persegi. Terus yang berdagang di emperan, di sekitar lokasi pasar maupun yang di pinggir jalan, kiosnya lumayan kecil.
Belakangan ini Pasar Bunga Rawabelong menjadi tujuan wisata. Banyak turis lokal dan asing yang berkunjung ke Rawabelong. Para turis lokal serta turis asing tidak sekadar melihat–lihat atau bertandang, namun juga membeli. Pasar Rawabelong ini mulai ramai pada dini hari, menjelang subuh dan tutupnya sore hari.
Diakui Pasar Bunga Rawabelong adalah pasar khusus atau pasar khas yang tertata, bersuasana nyaman dan bersih. Penjual bunga diberi tempat layak, kendati ada penjual yang berdagang di emperan. Tapi yang berjualan di emperan itu, tetap dikelola rapi, dan hal inilah membuat Pasar Bunga Rawabelong menarik untuk disambangi.
Jadi? Tidak ada salahnya Anda meluangkan waktu untuk ke sana, ayo ke pasar khusus, melipir ke Pasar Bunga Rawabelong, Jakarta Barat, sekaligus berwisata khas ,yang selama ini Anda cuma sering mengunjungi pasar buah. Maklumlah, biasanya di kota–kota besar, di Jawa, pasar bunga berada di sepanjang jalan. Mereka ini umum berdagang di pinggir jalan secara berderet. Misalnya di Yogyakarta yang berlokasi di Jalan Ahmad Jazuli di kawasan Kota Baru Yogyakarta.
Jelaslah berbeda pasar bunga yang di kawasan Kota Baru Yogyakarta, walau menyediakan beragam bunga, dengan Pasar Bunga Rawabelong, Jakarta yang saat ini sudah bisa dijadikan destinasi (tempat wisata) baru di Jakarta. Di Pasar Bunga Rawabelong, Anda dapat memilih bunga yang disukai, terus pedagang bisa langsung merangkainya untuk Anda. Atau dikirim ke kolega Anda yang sedang punya acara atau berulang tahun. (Syamsudin Noer Moenadi, jurnalis, pemerhati pariwisata dan Redaktur channelsatu.com). Foto: Ilustrasi.