Jakarta, channelsatu.com: Jelang kembali bioskop dibuka di era New normal ini, jadi kesempatan awal yang bagus untuk membangkitkan kembali industri perfilman nasional, yang sempat terpuruk pengaruh wabah Corona. Pasalnya, ada lebih dari 2000 layar terpaksa ditutup demi menahan gempuran pademi covid 19 yang mematikan tersebut.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Jhony Syarifudin, mengatakan, ini moment yang tepat untuk menjalin komunikasi yang baik bersama-sama membangun dan menata kembali industri perfilman Indonesia. Hal ini diungkapkan Jhony dalam Webinar Online, yang digelar kemendikbud-Dirjend Kebudayaan, Direktorat Perfilman, Musik dan Media Baru, dengan tajuk Mengawal Film Nasional Saat Tayang di Era New Normal, Jumat (12-6-2020) kemarin.
“Promosi yang tepat sangat menentukan film yang tayang di bioskop laku atau tidak. Jangan salahkan bioskop kalau ada film tidak diminati diturunkan. Sebab seringkali film yang ditayangkan yang memproduksi tidak tahu pasar atau selera yang disukai penonton,” kata Jhony.
Idealnya untuk membuat film agar ditonton sebelum diproduksi, saran Jhony harus ada komunikasi yang baik dengan pihak bioskop. “Ya, setidaknya dibuat semacam forum diskusi sebelum film diproduksi,” ujarnya.
Aktris Acha Septriasa yang turut jadi narasumber, menjelaskan di lokasi suting untuk pembuatan film, ia selalu memberikan kemampuan terbaiknya. Bahkan demi turut memajukan industri perfilm nasional, Acha menuturkan, ia juga berminat ingin membuat film yang ia produksi sendiri. “Suatu hari nanti ingin juga saya bikin film sendiri,” tandasnya.
Acara siang itu yang dipandu host Arul Arista dan Benny Benke, juga dihadiri nara sumber lain, diantaranya Lola Amaria (Produser), Niniek L. Karim (Aktris), Sidi Saleh (Sineas-Akademisi), Pactrick Effendy (P. Produser, Co-Founder Majelis Lucu Indonesia), Edi Suwardi (Kapokja Apresiasi dan Literasi Direktorat Perfilman, Musik dan Media Baru, Ditjen Kebudayaan Kemdikbud), dan Yan Widjaya (Pengamat Perfilman dan Wartawan Senior). (Ibra).