Jakarta, channelsatu.com: Seorang rekan, pekerja kantoran,lupa makan siang, dan waktu sudah menunjukkan jam tiga sore. Rekan itu enggan keluar dari ruangan kerjanya yang berada di tingkat 23, alih-alih pekerjaannya yang begitu padat, apalagi untuk pergi ke kantin menjadi sangat malas. Jarak dari tempat kerja ke kantin memang memerlukan waktu yang lumayan,jika dibanding membuat mi sendiri.
Rekan itu betul-betul merasa lapar di antara jam tanggung.Seperti jam sepuluh pagi atau jam 4 sore. Untuk mengatasi rasa lapar,maka pilihannya tidak lain Migelas, salah satu merek mi cepat saji yang beredar luas di pasar tradisional maupun mal. Migelas sejatinya bisa menjadi solusi yang pas, karena vitamin dan proteinnya juga begitu pas, begitupun penyajiannya cepat dan praktis.
Tinggal seduh Migelas, Indomie, Mi Sedap atau Mi ABC (dan masih banyak merek lainnya), hanya dua menit langsung siap disantap. Selain rasanya enak, Migelas juga dapat dikonsumsi berkali-kali serta dilengkapi dengan Protevit, yaitu perpaduan antara protein dan vitamin A, B1, B2, B 6 dan B 12 ,
Migelas, menurut ahli gizi, produksinya lebih sehat, tidak berbahaya, dan aman bagi semua umur, baik anak-anak ataupun orang dewasa. Dalam Migelas jika daging sapi, ikan, ayam dibuat kaldu maka hasilnya demikian enak alami. Singkat kata Migelas tidak menggunakan MGS buatan.
Sementara ChannelSatu .com berupaya untuk mencoba, mencicipi sekaligus merasakan enaknya mi dari beberapa merek. Rasa merek Indomie sungguh gurih dan bumbu instan yang pas serta ada sedikit rasa manis. Tambahan bawang goreng di dalam kemasan, menjadikan Indomie jenis mi goreng ini betul –betul sedap. Satu bungkus mi bermerek Indomie ini diperkaya dengan vitamin A, B1, B6, B12, dan mineral zat besi.
Merek lain yaitu Mie Sedaap yang diproduksi Wings Food, mi gorengnya sedikit terasa asin. Namun kualitas produksinya sangatlah oke, sebagaimana merek Indomie, Lain pula dengan mi merek Supermie Sedap yang aroma mi-nya kurang tercium. Sedang mi goreng Supermie Sedap malah sedikit agak asin.
Lain dengan rasa Sarimi Goreng yang gurihnya biasa-biasa saja. Bumbu yang ada di dalam Sarimi Goreng ini, membuat aromanya menyentak ketika dicampur dan menjadi kehitaman karena terlalu banyak kecap. Berbeda dengan mi yang bermerek Mi ABC dengan selera pedasnya. Perihal pedasnya Mi ABC tidak dipungkiri benar-benar kuat. Pedasnya berlevel tinggi dibanding mi bermerek lain.
Demikian penilaian ChannelSatu .com terhadap rasa mi instan berbagai merek. Diakui atau tidak mi instan adalah salah satu bahan pangan yang sanggup mendiversifikasi beras. Setiap terjadi bencana alam maka yang terpikir ialah mengirim bahan pangan cepat saji dan pilihannya selalu mi instan.
Tidak mengada-ada bahwa popularitas mi instan merambah luas serta membuka peluang bisnis, yakni warung mi instan dengan berbagai variasi cara penyajian. Pun ditambah sedikit sentuhan kreativitas, mulai ditambah sayuran, telur, bakso, kornet, potongan daging ayam, hingga taburan keju, maka harga semangkok mi semakin tinggi.
Warung mi instan berada di mana-mana, dari yang di pinggir jalan sampai di mal. Setidaknya warung mi instan menjamur di berbagai pelosok negeri ini. Sejatinya pula mi instan mudah disajikan dan harganya murah. Karena itu jangan heran jika banyak orang yang gemar mengonsumsi mi instan.
Konsumen mi instan adalah penikmat lintas generasi. Disukai mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kata lain pangsa pasar mi instan sangatlah luas, sehingga membuat industri mi instan berkembang. Saat ini setidaknya ada 17 unit produksi mi instan dengan kapasitas 1,77 juta ton pertahun. Kapasitas produksi itu setara dengan dengan 24,6 miliar bungkus mi instan pertahun.
Diakui dan terbukti, mi instan sudah merambah pasar makanan ke mana-mana. Tidak hanya pasar makanan di dalam negeri, melainkan juga ke pasar makanan di luar negeri alias tersebar di banyak negara. Artinya mi instan asal Indonesia tidak sekadar jago kandang. Justru produk bermerek Indomie, alih-alih bisa menjadi duta kuliner Indonesia.
Pada akhirnya Indomie tidak cuma makanan cepat saji semata, tetapi sudah menjelma sebagai makanan pokok, setidaknya di negeri Nigeria. Berdasarkan data dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, bahwa mi instan merek Indomie sudah diekspor ke 80 negara. Pun PT Indofood Sukses Makmur Tbk semata tidak mengekspor produk, tetapi juga mendirikan pabrik mi. Seperti di Malaysia, Indofood mempunyai perusahaan Indofood (M) Food Industries Sdn Bhd. Perusahaan tersebut khusus menjalankan kegiatan usaha mi instan di Negeri Jiran.
Demikian juga di Nigeria, betapa produk Indomie lebih 15 tahun menguasai pasar di negara tersebut. Di Nigeria, indomie diproduksi anak perusahaan Indoofood, yakni De United Food Limeted (Dufil) Group. Perusahaan inilah pertama kali memperkenalkan mi instant kepada masyarakat Nigeria.
Dufil Group merupakan perusahaan patungan antara kelompok Tolaram dari Singapura dengan Salim Group dari Indonesia. Di Negeria Dufil Group memiliki dua pabrik, yaitu De United Foods Industries Limeted yang ada sejak tahun 1995. Pabrik ini merupakan pabrik paling besar di Nigeria dan juga terbesar di Afrika. Satu lagi adalah Dufil Prima Foods Plc yang berdiri pada tahun 2001.
Sungguh luar biasa mi instan bermerk Indomie diterima pada hampir semua rumah tangga di Negeria. Melalui fakta ini tidaklah heran, jika Indomie digadang-gadang sebagai makanan pokok kedua di Nigeria. Ya, suatu bukti yang tidak mungkin ditutupi sertamerta menjadi kenyataan, bahwa Indomie dari selera nusantara menjadi selera dunia. (Syamsudin Noer Moenadi, redaktur ChannelSatu. com dan pemerhati kuliner).