India, channelsatu.com: Pemerintah India meluncurkan proyek penelitian senilai US$75juta (Rp 703 miliar) dengan menggunakan model komputer untuk memperkirakan hujan dengan lebih akurat.
Kurangnya curah hujan dapat menyebabkan kekeringan dan akan berakibat fatal terhadap sekitar 235 juta petani India.Sejumlah laporan menyebutkan hujan tahun ini dapat dikatakan kurang.
“Memahami curah hujan merupakan prioritas utama pemerintah selama lima tahun ke depan,” kata Shailesh Nayak, pejabat tinggi Kementerian Sains.
Ia mengatakan “misi prakiraan hujan” akan dipusatkan untuk memahami lebih jauh tentang curah hujan dengan menggunakan model komputer yang digunakan oleh Inggris dan Amerika Serikat dan dengan mengumpulkan data baru.
Memperkirakan hujan merupakan hal yang rumit dan pernah dilakukan beberapa kali di India.Tahun lalu, India memperkirakan curah hujan akan di bawah rata-rata namun yang terjadi justru melebihi prakiraan.
Badan Meteorologi India (IMD) mengakui kemudian bahwa prakiraan mereka “tidak terlalu tepat”.
Dalam sejarah 137 tahun, IMD tidak pernah mampu memperkirakan secara tepat kapan terjadi kekeringan atau banjir. Para pakar mengatakan para ilmuwan di seluruh dunia juga kesulitan dalam memperkirakan pola cuaca negara itu.
Para ilmuwan mengatakan IMD telah berupaya keras dengan melakukan prakiraan curah hujan setiap tahun.
Pengamat curah hujan Prof J Srinivasan dari Institut Sains India mengatakan prakiraan musiman kekeringan dan banjir relatif akurat untuk kawasan sub-Sahara Afrika namun belum ada badan di dunia yang dapat memperkirakan untuk kawasan India.
Badan cuaca Amerika juga kesulitan memperkirakan kekeringan di Amerika Utara namun beberapa kali mereka berhasil, menurut para pakar.(bbc)