Jakarta, channelsatu.com: Film Surau dan Silek tak hanya menggambarkan film drama aksyen yang menggambarkan jagoan cilik yang religius. Tapi, dari film ini kita mendapatkan filososfi hidup yang begitu kuat, yaitu memiliki ilmu bela diri bukan hanya sekedar untuk jadi jagoan. Namun mengajarkan kita dengan ilmu bela diri yang kita miliki harusnya jadi tangga untuk memperkokoh keimanan kita dan sekalgus jadi ajang memperkuat silahturah
Tepatnya, Sholat, Sholawat dan Silek (Silat), jadi satu kesatuan untuk membentuk diri kita punya akhlak yang mulya. Dari film Surau dan Silek yang merupakan karya perdana layar lebar Muhammad Arif ini, punya kelebihan lain. Yaitu semua dialognya menggunakan bahasa Minang dan semua pemainnya, adalah artis-artis asal Minang. Ini sekaligus jadi isyarat kalau film ini ingin mempopulerkan budaya Minang agar lebih dikenal lagi dan sekaligus melestarikannya jadi bagian budaya nasional yang harus dipertahankan.
Dan, meskipun dengan dialog Minang, film ini tetap enak untuk disaksikan dari awal hingga akhir karena dikemas secara ringan, penuh bumbu humor dan sindiran yang menggelitik. Apa lagi dengan panorama alam nan indah yang ditampilkan di film ini, dimana lokasinya sutingnya 99 persen di Bukittinggi, Agam dan sekitarnya, tentu turut memanjakan mata untuk menyaksikannya.
Film Surau dan Silek yang merupakan produksi perdana dari Mahakarya Production yang sudah bisa disaksikan mulai hari ini di bioskop, menuturkan profil Adil (11th) adalah seorang anak yatim yang sangat menginginkan Ayah nya masuk surga dengan cara menjadi anak yang shaleh. Di saat yang bersamaan Adil juga sangat berambisi memenangkan pertandingan Silat di kampungnya. Ambisi Adil ini di dasari oleh kekalahan yang dialaminya pada pertandingan periode sebelumnya. Adil di kalahkan oleh Hardi (11Th) dengan kecurangan. Namun hal ini tidak di akui oleh Hardi. Karena menurut Hardi, Adil hanya mencari-cari alasan atas kekalahannya. Teman seperguruan Adil yang juga merupakan sahabatnya; Dayat (11th) dan Kurip (11th) ikut mendukung upaya membalaskan dendam kekalahan tersebut.
Dengan semangat yang tinggi mereka mempersiapkan diri menuju pertandingan berikutnya yang akan di adakan 6 bulan lagi. Dalam masa persiapan tersebut tiga sekawan; Adil, Dayat dan Kurip mengalami berbagai rintangan; Mulai dari guru silat mereka Rustam (27) yang pergi merantau, keinginan Adil untuk menjadi anak shaleh yang kadang bertentangan dengan ambisinya, pertikaian yang terjadi di antara Tiga Sekawan dalam memandang makna silat, Hardi dan kawan-kawan yang selalu mem-bully Adil, Dayat dan Kurip serta pencarian guru silat pengganti yang gagal disaat waktu menuju pertandingan terus berjalan.
Rani (11th) merupakan teman sekolah Tiga sekawan (Adil, Kurip dan Dayat). Rani yang mengagumi Adil secara diam diam berusaha untuk mencarikan solusi terhadap kegalauan yang di hadapi oleh teman-temannya. Berkat usaha Rani inilah semua rintangan yang di hadapi oleh Tiga sekawan ini dapat teratasi. Berhasilkah Tiga Sekawan menemukan guru silat serta memenangkan pertandingan?
Judul Film: Surau dan Silek, Durasi: 90 menit, Jenis Film : Drama, Religi, Produser : Dendi Reynando, Emilbias, Gilang Dirga, Sutradara : Arief Malinmudo,Penulis : Arief Malinmudo, Produksi : Mahakarya Pictures Pemain: Gilang Dirga, Komo Ricky, Praz Teguh, Yusril Katil, Muhammad Razi, Dewi Irawan, Razy, Bintang Khairafi, Randu, Bima,J, Fauquelin Barry C. (Ibra)