Film Rindu Baitulloh, Kisah Haru Gadis Miskin Berjuang Menuju Tanah Suci

Must Read

Prescon film Rindu Baitulloh, Minggu (1/4/2018) di Istiqlal, Jakarta. Foto: Ibra.
Prescon film Rindu Baitulloh, Minggu (1/4/2018) di Istiqlal, Jakarta. Foto: Ibra.

Jakarta, channelsatu.com: Film bertema drama religi kembali akan hadir di Bioskop. Judulnya Rindu Baitulloh yang akan tayang 18 April 2018 di Bioskop. Kisahnya cukup menarik untuk dituangkan di layar lebar karena rill diangkat dari kisah nyata seorang gadis miskin bernama Hanna yang ingn sekali ke Tanah Suci jadi tamu mulia Alloh.

Dijelaskan Adjie Nung selaku produser dan salah satu pemeran utama film Rindu Baitulloh pada awak media, Minggu ( 1/4/2018) pagi disela syukuran film ini di Istiqal-Jakarta, bahwa keinginan anak manusia meskipun ia datang dari keluarga tidak mampu, pasti akan terwujud lewat perjuangan dan doa, termasuk cita-cita pergi haji.

“Semua tidak ada yang sulit, jika Alloh sudah berkehendak. Ya contohnya seperti yang dilakukan Hanna, meskipun Hanna datang dari keluarga tidak mampu. Ibunya hanya kuli cuci, rumahnya beralaskan tanah dan kalau mau mandi atau buang air musti numpang ke tetangganya, ia punya tekad kuat ingin ke Tanah Suci. Dan, akhirnya lewat perjuangan dan doa, cita-cita tersebut terlaksana,” papar Adjie.

“Dari film Rindu Baitulloh ini tidak saja kita bisa memetik hikmah dalam memperjuangan cita-cita kita tapi juga membuktikan perempuan juga bukan mahluk yang lemah. Terbukti dari contoh yang dilakukan Hanna, ia adalah perempuan tanggung, tegar dan gigih dalam mengejar cita-cita. Ini yang perlu dicontoh perempuan lain dan patut disaksikan kehebatan Hanna leat film Rindu Baitulloh,” uangkap Adjie yang menargetkan film Rindu Baitulloh setidaknya ditonton 500 ribu orang.

Berikut sinopsis film Rindu Baitulloh, yang diambil dari kisah nyata seorang wanita bernama Hana yang mendapat Doorprize Umroh di Acara Wisata Haji dari 2000 jamaah yang diselenggarakan oleh KBIH Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi.

Hana ini adalah seorang anak dari seorang ibu yangg hidup dalam keadaan miskin, pekerjaan kesehariannya sebagai pencuci pakaian. Walau hidupnya susah, akan tetapi tersimpan di hatinya keinginan yang sangat besar untuk bisa menunaikan ibadah Umroh, berkunjung ke Baitulloh dan Berziarah ke Maqom Rasulullah SAW.

Siang malam ia selalu berdo’a agar keinginannya itu bisa segera menjadi kenyataan. Dalam sebuah perjalanan secara tidak sengaja Hana melihat Plang Kantor Pendaftaran Haji dan Umroh KBIH Attaqwa. Lalu Hana memberanikan diri untuk mampir dan bertanya di Kantor KBIH Attaqwa tentang prosedur pendaftaran Umroh. Ketika dijelaskan ternyata biaya Umroh cukup mahal dan spertinya Hana ini tidak mampu dan nampak raut wajah Hana cukup sedih, lalu ditawarkanlah Hana oleh staff di KBIH agar Hana ini mengikuti Acara Wisata Haji 2000 jamaah dengan biaya yang jauh lebih murah Rp. 165.000,-.

Dengan beberapa fasilitas yang akan didapatkannya termasuk salah satunya adalah Hadiah Doorprize Umroh. Dan ternyata Hana pun tidak mampu untuk mebayar biaya Acara Wisata Haji, samapai kemudian ada org lain yg membiayai Hanaa untuk ikut Acara Wisata Haji tersebut. Dengan suka cita dan perasaan yang sangat gembira Hanaa menerima kebaikan dari orang yang membiayainya untuk ikut Acara Wisata Haji, yang diselenggarakan oleh KBIH Attaqwa.

Tibalah pada hari pelaksanaan Acara Wisata Haji. Hanaa mengikuti kegiatan Acara Wisata Haji yang diselenggarakan di Masjid Istiqlal Jakarta. Acara demi acara sudah diikutinya sampailah pada acara pengundian pemenang Hadiah Doorprize Umroh gratis. Dari sekitar 2000 kupon jamaah yang mengikuti acara tersebut, maka diambil lah 1 kupon yang berhak menerima Hadiah Doorprize Umroh Gratis, dan ternyata nama yang tertera di dalam kupon itu adalah…
HANA……..

Dan berngkatlah Hana ke Tanah Suci untuk melaksanakan Ibadah Umroh.

Dari sini kita tahu bahwa Panggilan Allah untuk melaksanakan Haji ataupun Umroh itu berlaku kepada setiap orang bukan hanya bagi mareka yang mampu akan tetapi juga berlaku bagi mareka yang tidak mampu.

Judul Film : Rindu Baitul loh, Pimpinan  Produksi : A. Baihaqi, Produser : Nur Anwar Amin, Sutradara : Chef Irma Idris, Pemain : Nur Anwar Amin : Ust. Nung, Abuya KH. Nurul Anwar, Hanna Syalsabilla, Eneng Himayati Natsir,
Asep Sofyan Hariri, M. Rafif Fajri. (Ibra)

Latest News

Indonesia Juara Dunia FIFAe World Cup 2024 Kategori Console

Jakarta, Channelsatu.com - Timnas eFootball Indonesia berhasil menjadi juara dunia dalam FIFAe World Cup 2024 Kategori Console. Hasil ini...

More Articles Like This