Jakarta, channelsatu.com: Awal tahun 2017, Starvision menghadirkan tontonan beda, dengan mengilustrasikan kesenjangan kultur barat dan timur, judulnya From London To Bali. Alur cerita seperti yang dituturkan Chand Parwez Servia selaku Produser, membungkus dengan kisah pencarian cinta sejati. Untuk itu, Parwez berharap lewat film ini mampu memberi pencerahan dalam menjaga nilai-nilai normatif pergaulan.
Lengkapnya saat kita menyaksikan film From London to Bali, Parwez di depan awak media, usai Press Screening di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Rabu (25-1-2017) kemarin, mengajak kita merenung, pantaskah kita menghalalkan segala cara untuk mengejar mimpi, padahal segala perbuatan buruk akan membuahkan petaka. Renungannya tentu saja dikemas oleh Fajar Bustomi dan Angling Sagaran selaku sutradara, dengan ringan khas anak muda. Ada komedinya, romantisnya dan juga dipadukankan dengan indahnya panorama nan indah Bali dan London, plus Jakarta jadi pembuka kisah.
Dilengkapi lagu ‘Dia’ dari Anji yang bikin baper, kian melengkapi soundtrack film ini yang mengisi ruang berbeda antara London dan Bali, yang ethnical dikerjakan oleh Andhika Triyadi secara mengasikkan. Ditambah kekuatan editing lincah dan compact dikerjakan Ryan Purwoko hingga kisahnya jadi runut, enak disaksikan dari awal hingga akhir. Lalu motion graphic yang dikerjakan Capluk memberi nuansa baru di film yang ditangani audio dolby 7:1 oleh Khikmawan Santosa ini, tentulah kian memanjakan mata kita berkat hasil grading P’Nu di Imagica Post, di Johor – Malaysia.
Semua jadi kian asyik dan seru dengan akting para pelakon bintang ternama yang mengisi film ini, seperti Ricky Harun, Nikita Willy, Jessica Mila, Kimberly Ryder, Fico Fachriza, Muhadkly Acho, Kevin Julio, Gary Iskak, Max Palmer, Milena Tunguz, Joe P Project, Erlin Sarintan, Titi Qadarsih, Jaja Miharja, Budi Dalton, Awwe, Adjis Doaibu, MoSidik, Muhammad Rizqi, I Made Wayan, Natalia Zvereva, Anastasia Veroskilova, Maura, Tatiana, Abu, dan Joe Rogers.
“Tentunya banyak pelajaran menarik dari film ini yang berguna untuk saya pribadi, khususnya saat adat ketimuran membuat hidup menjadi lebih damai dan bahagia. Nah, From London to Bali, adalah film yang ide dasarnya berasal dari kegelisahan saya, dimana banyak orang yang melihat dunia barat lebih baik dari pada negeri sendiri,” timpal Fajar memberi alasan mengapa kisah ini diangkat ke layar lebar.
From London to Bali, yang akan edar di bioskop mulai 2 Februari 2017, kisahnya sendiri tentang sosok anak muda bernama Lukman (Ricky Harun) yang putus sekolah dan ingin menyusul kekasihnya, Dewi (Jessica Mila) yang mendapat beasiswa kuliah di London.
Dewi yang bertemu Suzan (Kimberly Ryder) segera terbawa pergaulan barat. Segala cara ingin Lukman lakukan untuk mengumpulkan biaya nyusul Dewi, hingga terdampar di Bali. Pergulatan batin Lukman saat kerja di Koboi (Gary Iskak), membuat Lukman gelisah, dan pertemuannya dengan Putu (Nikita Willy) membuatnya ingin berhenti. Begitu juga dengan kawan-kawan seangkatannya, Sodikin (Muhadkly Acho) dan Bambang (Fico Fachriza). Tapi berhenti dari Koboi bukanlah hal yang mudah.
Perburuan cinta sejati Lukman yang disodorkan dengan menarik, romantis dan seru ala anak negeri dalam film ini dan sekaligus terasa jadi tontonan spesial di bulan Febuari, yang disebut-sebut bulan kasih sayang. (Ibra)