Scroll untuk baca artikel
Film, Musik, TVShowbiz

Film ‘Enak Tho Zamanku’ Rampung Suting 14 Hari di Indramayu

6
×

Film ‘Enak Tho Zamanku’ Rampung Suting 14 Hari di Indramayu

Sebarkan artikel ini
Mantan Menkopolhukam Laksamana TNI (Purn) Tedjo Purdijatno rayakan hari Ulang Tahun ke 65 bersama Isteri, Yusfin, Rabu (20/9/2017) di Jakarta. Foto: Kiki.
Mantan Menkopolhukam Laksamana TNI (Purn) Tedjo Purdijatno rayakan hari Ulang Tahun ke 65 bersama Isteri, Yusfin, Rabu (20/9/2017) di Jakarta. Foto: Kiki.
Mantan Menkopolhukam Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno rayakan hari Ulang Tahun ke 65 bersama Isteri, Yusfin, Rabu (20/9/2017)  malam di Jakarta. Foto: Kiki.

Jakarta, channelsatu.com: Film Enak Tho Zamanku-Piye Kabare yang disutradarai Akhlis Suryapati, hampir selesai menjalani proses akhir. Rabu (20/9) Trailer dan Behind the Scene film tersebut dipertunjukkan pada acara Kumpul Syukur selesainya produksi Enak tho Zamanku-Piye Kabare, bersamaan dengan ulang tahun ke 65 mantan Menkopolhukam Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno, di Resto Scenic, Menara Sahid, Jakarta Selatan.

“Ya, kami berkumpul setelah pekerjaan utama selesai,” kata QDemank Sonny Pudjisasono, produser dari
Midessa Pictures yang memproduksi film ini. “Alhamdulillah semua berjalan lancar, sekarang kami
mempersiapkan film ini untuk segera bisa dinikmati oleh masyarakat.” lanjutnya dimana suting film ini butuh waktu 14 hari suting di Indramayu, Jawa Barat.

“Saya berharap film ini bermanfaat buat masyarakat,” kata Tedjo yang mendukung pembuatan film ini, bahkan saat suting perdana beberapa hari lalu di Indramayu, Jawa Barat, Tedjo hadir bersama sang isteri Yusfin yang hari kelahirannya hanya beda sehari dan malam itu pun dirayakan secara bersamaan.Poster film Enak Tho Zamanku

QDemank Sonny melanjutkan dan berharap, film ini akan memberi pencerahan pada masyarakat dalam menyikapi kekuasaan, tanpa harus tendensius mengkultuskan zaman tertentu. Judulnya Enak tho Zamanku, bukan
Enak Zamanku Tho. Bisa dibedakan frasanya. “Nah daripada bingung soal film Pengkhianatan G30S/PKI, maka film Enak tho Zamanku lebih jelas dan lugas nilai keberpihakannya pada moral. Tidak ada beban
sejarah. Lha wong film fiksi.” ucapnya.

Film Enak tho Zamanku-Piye Kabare disebut-sebut sebagai film yang multitafsir. Kemasannya sendiri mengusung genre drama action dan komedi, namun alur cerita, karakter para tokoh, serta adegan- adegan dan dialog-dialog dalam film ini, bisa cepat ditangkap sebagai simbol-simbol peristiwa yang memaparkan kondisi tertentu dari sebuah kondisi sosial-politik kekinian.

“Tentu saja untuk menafsirkannya, hanya bisa setelah menyaksikan filmnya nanti,” kata Akhlis
Suryapati, sang sutradara.

“Terlepas dari berbagai kemungkinan adanya penafsiran macam-macam, film
ini sangat menghibur, seru, dan segar-berisi.” sambung Akhlis lagi.

Enak tho Zamanku-Piye Kabare dibintangi artis-artis muda yang sedang naik daun, seperti Ismi Melinda,
Panji Addiemas, Ratu Erina, Eko Xamba, dan Ananda George. Mereka beradu akting dengan artis-artis
senior seperti Soultan Saladin, Dolly Marten, Otig Pakis, Yurike Prastika, Riza Pahlawan.

Sejak dimulai syuting, film ini sudah mencuri perhatian karena judulnya yang mengambil frasa yang
popular di masyarakat serta menjadi ungkapan yang identik dengan adanya kerinduan masyarakat
terhadap tokoh Orde Baru Soeharto.

Ada yang menduga film ini membawa motivasi pencitraan dari kelompok tertentu. Untuk hal itu Akhlis Suryapati tertawa menangapi. “Bagus kalau misalnya ada pihak tertentu membiayai, apalagi kalau pihak Cendana,” katanya. “Sayangnya, sampai hari ini yang ada untuk biaya produksi adalah uang Bung Sonny (produser) ditambah dikit-dikit dari saya. Gagasan membuat film ini pun dari kami berdua, seneng karena judul dan ceritanya terasa asyik.” pungkasnya. (Ibra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *