Jakarta, channelsatu.com: Sutradara muda Hanung Bramantyo lewat film kembali mengugat. Kali ini film yang digarap Hanung bareng Hestu Saputra judulnya Cinta Tapi Beda, yang coba mengupas kehidupan asmara yang beda keyakinan. Faktanya memang ada disekitar kita.
“Ini film gue banget. Ya bener film ini ceritanya mirip banget yang gue alami. Gue pacaran dengan seorang yang beda keyakinan. Tadinya gue pikir film ini gak seru. Ternyata tambah lama tambah seru dan asyik memang untuk ditonton,” begitu komentar Roby, penonton yang hadir di acara gala primier film Cinta Tapi Beda produksi terbaru MVP Pictures.
Cinta atau asmara memang penuh misteri karena datangnya tak bisa diduga. Inilah mungkin maksudnya benang merah film ini. Begitulah saat kita jatuh cinta dengan seseorang beda keyakinan. Tak bisa dipungkiri hubungan cinta ini 99 % umumnya akan jadi cinta yang terlarang. Karena sulit mendapat restu dari orangtua, terutama di Indonesia. Sebab, itu bisa jadi aib dalam keluarga dan diagama pun melarang jika hubungan itu dilanjutkan ke perkawinan.
Maka dituturkanlah kisahnya oleh Cahyo, cowok ganteng asal Yogja, bekerja sebagai chef di Jakarta. Ia anak pasangan Fadholi dan Munawaroh, keluarga muslim yang taat beribadah. Cahyo berusaha lepas dari kesedihan setelah ditinggal selingkuh sang kekasih, Mitha.
Diana, gadis asal Padang. Perempuan berparas sangat Indonesia, mahasiswa jurusan seni tari. Ia tinggal bersama om dan tantenya di Jakarta. Keluarga Diana penganut Katolik taat. Cahyo dan Diana bertemu di pertunjukan tari kontemporer di Jakarta. Mereka memutuskan berpacaran walaupun berbeda keyakinan. Mereka bahkan serius melanjutkan hubungan hingga jenjang pernikahan.
Diana was-was ketika Cahyo mengajaknya menemui orangtuanya. Ibu Cahyo bisa memahami cinta anaknya, tapi tidak Pak Fadholi. Sampai kapan pun Pak Fadholi tidak akan merestui Cahyo. Bila Cahyo memaksa, Pak Fadholi memilih memutus ikatan tali keluarga. Ternyata tidak mudah bagi Cahyo dan Diana menjalani cinta beda keyakinan.
Ibu Diana juga keberatan dengan pilihan putrinya. Kakak-kakak Diana, termasuk om dan tantenya, telah meninggalkan keyakinan mereka. Ibu Diana memaksa Diana mengikuti kehendaknya.
Itu sebabnya, Diana akhirnya memilih kembali ke Padang dan menerima perjodohan dengan dokter Oka, lelaki pilihan ibunya dan seiman. Ia coba tutup hatinya untuk Cahyo.
Cahyo melewati masa terburuk dalam hidupnya. Cahyo berkesimpulan bahwa Diana tak ada bedanya dengan Mitha yang lari ke pelukan laki-laki lain. Di Padang, Diana berusaha mencintai Oka, dan Oka berusaha membantunya melupakan Cahyo.
Ada satu yang masih sulit dilupakan Cahyo maupun Diana, bahwa mereka sesungguhnya telah diikrarkan bukan karena keyakinan, tapi karena cinta…
Tapi apakah keduanya bisa dipersatukan atas nama cinta dan Tuhan? Waktu yang akan menjawabnya!Benarkah begitu?
Sebaiknya kita tidak harus menunggu waktu yang menjawab, andai kita bisa memilah cinta kita terhadap manusia terutama terhadap lawan jenis. Khususnya buat kaum muslimin sudah jelas cinta pertama harus pada Alloh SWT dan rosul, serta orangtua kita yang seimam. Setelah itu baru cinta terhadap manusia atau lawan jenis yang utama tentu saja harus seimam.
Apalagi kalau cinta kita terbawa oleh nafsu dengan bumbu kalimat cinta sejati yang semu.Karena jodoh bagian dari takdir dan berdoalah untuk selalu minta jodoh yang seimam agar mendapat ridho dari Alloh SWT.
Judul Film: Cinta Tapi Beda, Jenis Film : DRAMA,Produser : Raam Punjabi,Produksi : MVP PICTURES,Sutradara : Hanung Bramantyo, Hestu Saputra,Pemain: Agni Pratistha,Reza Nangin, Choky Sitohang,Ratu Felisha,Agus Kuncoro, Jajang C, Nungky Kusumastuti,Agus Melast,Hudson Pranajaya,Leroy Osmani,Ayu Diah,(ibra)