Jakarta, Channelsatu.com – Inovasi kembali dilakukan oleh Padi Reborn lewat single “Ego”, yang memadukan kekuatan rock modern dengan sentuhan orkestra megah dari Budapest Scoring Orchestra. Kolaborasi lintas negara ini menegaskan bahwa band legendaris tersebut tidak berhenti bereksperimen dalam menaklukkan ruang bunyi baru.
Piyu, komposer utama, menjelaskan bahwa kerja sama ini lahir dari keinginan menghadirkan dimensi baru dalam musik mereka. “Kami ingin membuat lagu yang kuat secara emosi, tapi juga megah secara musikal. Orkestra memberikan napas baru bagi lagu ini,” tuturnya.
Dengan aransemen yang disusun Irwan Simanjuntak (Opung), Ego menjelma menjadi karya berlapis. Ada dentuman drum khas Yoyo, petikan gitar tajam dari Piyu dan Ari, serta harmoni bass Rindra yang memperkuat tekstur lagu. Ditambah orkestra, nuansa sinematiknya membuat pendengar seolah menonton kisah cinta di layar lebar.
Rindra, sang bassist, menyebut “Ego” sebagai lagu paling kompleks dari segi produksi dalam dua dekade terakhir. “Kami butuh waktu lama untuk memastikan setiap detail terasa hidup. Dari string section sampai harmoni vokal, semua dibuat dengan cinta,” ujarnya.
Hasilnya, “Ego” tampil sebagai rock orkestra elegan yang memadukan emosi, kemegahan, dan kedewasaan musikal. Suara Fadly yang melengking penuh jiwa menjadi puncak emosional lagu, mengikat seluruh instrumen dalam harmoni yang menenangkan sekaligus menggugah.
“Buat kami, ini bukan soal eksis atau tidak, tapi soal bagaimana terus berkarya dengan makna,” kata Yoyo, menegaskan filosofi musikal Padi Reborn yang tak sekadar mengejar popularitas.
“Ego” menjadi representasi sempurna bagaimana **musik Indonesia bisa berdialog dengan dunia** tanpa kehilangan identitasnya. Bagi Sobat Padi, lagu ini bukan sekadar nostalgia, melainkan bukti bahwa band kesayangan mereka terus berkembang tanpa kehilangan jiwa.
Dengan aransemen megah dan pesan reflektifnya, “Ego” menjelma jadi mahakarya rock orkestra Indonesia yang layak diabadikan. ich
