India, channelsatu.com: Rencana pemerintah India memberi peluang usaha yang lebih besar kepada jaringan supermarket asing mendapat perlawan sengit dari rakyatnya dan Menterinya serta tokoh masyarakat setempat.
Tak kurang dari 1.000 orang ramai-ramai menggelar unjuk rasa di ibukota India, Delhi, Senin (01/10) kemarin, menentang rencana pemerintah tersebut.
Pemerintah India berdalih kebijakan ini penting untuk menggairahkan perekonomian.
Berdasarkan rencana ini, pemain global seperti Walmart dan Tesco, bisa membeli saham peritel lokal India hingga 51%.
Perusahaan multinasional sudah masuk ke India namun mereka hanya diizinkan menjual barang kepada peritel lain yang lebih kecil.
Paket kebijakan baru pemerintah ini memungkinkan pemain asing menjual produk langsung kepada para konsumen.
Meski begitu alasan pemerintah untuk mengijinkan supermarket asing masuk tetap menuai protes. Aksi protes ini dipimpin oleh Mamata Banerjee, menteri besar negara bagian Bengala Barat dan tokoh regional yang berpengaruh.
Partai pimpinan Banerjee, Trinamool Congress, belum lama ini menarik enam menteri dari koalisi pemerintah pusat sebagai langkah untuk memprotes kebijakan pemerintah mereka.
Tidak kurang dari 19 anggota parlemen dari Partai Trinamool Congress, menegaskan tidak akan mendukung rencana pemerintah pimpinan Perdana Menteri Manmohan Singh.
“Aksi protes di Delhi untuk menunjukkan bahwa kami membela rakyat kecil yang terkena dampak dari kebijakan pemerintah,” kata KD Singh, anggota parlemen dari Partai Trinamool Congress seperti yang dikutip bbc. Foto: Ilustrasi. (bbc/han)