Scroll untuk baca artikel
Film, Musik, TV

Cinta Di Saku Celana, Film Romantik Cerdas

4
×

Cinta Di Saku Celana, Film Romantik Cerdas

Sebarkan artikel ini

Jakarta, channelsatu.com: Starvision kembali menampilkan sebuah film yang sangat beda, bicara tentang cinta dalam gaya bertutur komedi romantik cerdas, yang menyelisik dan menertawakan kecanggungan ekspresi saat jatuh cinta.

Bukankah kita selalu punya cinta pada pandangan pertama, walaupun banyak yang terkubur karena kita ‘hanya menunggu kesempatan’, bukan ‘mengejar kesempatan’ tersebut. Di film Cinta Di Saku Celana (CSC) ini, mengajak siapa saja untuk interospeksi, belajar mengkomunikasikan rasa dan cinta, sebelum rasa dan cinta tersebut menenggelamkan semangat hidup kita. Jadi, rasanya tontonan ini menjadi wajib bagi orang yang masih butuh cinta.

Sesungguhnya kisah perburuan cinta yang absurd ini, diadaptasi dari cerita pendek ‘Cinta Di Saku Belakang Celana’ yang dirilis pertamakali di note facebook. Dari sebuah cerpen itu kemudian diterbitkan Gramedia dalam buku kumpulan cerpen I Didn’t Lose My Heart, I Sole it On eBay karya Fajar Nugros.

Lalu Starvision kemudian mengangkatnya ke layar lebar dengan skenario yang ditulis oleh Ben Sihombing. Penulis cerpennya, Fajar Nugros menyutradarainya sendiri,dan menjadikan CSC sebagai film keduanya setelah ‘Queen Bee’ (2009), setelah tahun lalu menulis skenario Tendangan Dari Langit (2011).

“Ini film tentang usaha, film yang jujur dan sederhana,” begitu kata Nugros tentang CSC,dimana semula Starvision akan merilis film ini di jaringan bioskop terbatas secara digital. Namun perkembangan terkini dan melihat hasil akhir film ini, diputuskan untuk dirilis di jaringan yang lebih luas, meliputi Bioskop 21 dan jaringan Bioskop lainnya.

“Optimis film ini disukai karena unik dan beda, bicara cinta dengan gaya bertutur black comedy”, Chand Parwez sang produser menegaskan.

Sementara itu, Cesa David Luckmansyah sebagai editor film ini melihat potensi besar dari karya Fajar Nugros ini untuk festival di luar negeri selain di pasar lokal.

Didukung oleh pemain berkarakter Donny Alamsyah, Joanna Alexandra, Ramon Y Tungka, Gading Marten, Dion Wiyoko, dan turut diperkuat oleh Lukman Sardi, Enditha, Luna Maya, Masayu Anastasia, Lolita Putri, Imey Liem, Yati Surachman, Agus Kuncoro, Vita Ramona, Pricillia Tanamal, dan lain lain. Tentu diharapkan oleh Parwez, lewat CSC, ia berani  menjamin kepuasan bagi penontonnya.

Apa lagi SLANK turut hadir mengalunkan single legendaris mereka ‘Foto Dalam Dompetmu’ untuk menghiasi film ini, plus single berjudul ‘Cinta Di Saku Celana’ dan ‘Hey Love’ yang ditulis oleh Ade Govinda dan dinyanyikan oleh Abbay Messi. Sementara musik dikerjakan oleh Tya Subiakto Satrio yang begitu bersemangat menggarap ilustrasi film ini sampai-sampai menciptakan sebuah lagu tambahan ‘Dia’ yang dinyanyikan oleh Pangky Perkasa menambah romantis alur cerita kisah ini.

CSC sendiri yang berdurasi 80 menit ini, adalah film tentang usaha seorang laki-laki mengejar impiannya. Ahmad (Donny Alamsyah), tumbuh besar menjadi anak pintar di Panti Asuhan, sejak kecil ia tak mengenal cinta.

Film dimulai ketika Ahmad sudah bekerja sebagai pegawai pos, dalam setahun rutinitasnya berangkat – pulang dari tempat kos ke kantornya dengan menggunakan kereta api Commuter (KRL), Ahmad bertemu sosok yang menarik hatinya, Bening (Joanna Alexandra). Dengan kamera handycam tuanya, Ahmad selalu merekam Bening dari jauh. Ahmad menemukan perwujudan cinta dalam diri gadis yang dikenalnya melalui kiriman kartu pos dari tunangan gadis itu.

Ibu Panti Asuhan (Vita Ramona) mendengar kabar dari anaknya, Gifar (Dion Wiyoko) bahwa Ahmad tengah jatuh cinta. Bu Panti yang merasa Ahmad sudah membantu hidup anaknya yang bodoh tapi playboy, pun membantu Ahmad, memberinya advise agar Ahmad menulis surat dan menyatakan perasaannya pada Bening.

Antara segan dan menuruti saran Ibu Panti, Ahmad akhirnya menulis surat cinta yang akan ia berikan pada Bening di atas Commuter. Sayangnya, tepat ketika Ahmad hendak memberikan surat itu pada Bening, seorang copet berhasil mengambil dompet tempat di mana Ahmad menyelipkan surat cintanya.

Nasib kecopetan itu memberi ide pada Ahmad, bahwa dari pada bersusah payah mendekati Bening, Ahmad meminta bantuan copet dari Pasar Senen bernama Gubeng (Ramon Y Tungka), dengan iming-iming imbalan uang. Gubeng si pangeran copet bersedia mencopetkan cinta untuk Ahmad.

Tapi pada hari Gubeng menjanjikan datang membawa cinta hasil copetannya, Gubeng tak datang. Ahmad pun meradang. Cinta membawa Ahmad bertemu Roy (Gading Marten) seorang pengedar narkotik, juga Bagas (Lukman Sardi) tunangan Bening yang selama ini sibuk berpindah dari satu negara ke lain negara, membuat Bening menanggung rindu sendiri.

Pada siapa lagi Ahmad harus meminta pertolongan untuk meraih cinta? Siapakah yang mendapatkan Cinta itu? (bray)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *