Jakarta, channelsatu.com: “Pertama-tama saya harus nyatakan dari awal bahwa cerita film Cinta Brontosaurus berbeda dengan cerita dari buku kedua saya yang berjudul sama, Cinta Brontosaurus (Gagasmedia, 2006),” tutur Raditya Dika yang merangkap kisah dibukunya sebagai penulis skenario dan sekaligus sebagai pelakon utama.
“Tegasnya, film ini adalah film yang menyinggung buku tersebut, tapi tidak serta-merta mengangkat secara utuh cerita-cerita di dalamnya. Film ini adalah sebuah adaptasi yang nyeleneh, karena saya ingin menghadirkan rasa dan dimensi komedik yang berbeda pada filmnya,”paparnya lebih jauh soal film yang bergenre komedi romantis ini.
“Jadi,inti film ini adalah keresahan pribadi saya soal cinta, yaitu pertanyaan: apa memang cinta bisa kedaluwarsa? Film ini akan menjawab pertanyaan itu. Tentu dengan gaya komedi yang selama ini menjadi andalan saya: komedi yang lincah dan nyeleneh,” akunya.
Dituturkan Dika, “Cinta Brontosaurus menghadirkan ritme komedik yang cepat ala Malam Minggu Miko, sebuah serial TV yang saya buat. Skenario Cinta Brontosaurus juga menghadirkan nuansa light romance yang contemplative seperti karya-karya idola saya Woody Allen. Di dalam skenarionya juga ada scene imajinasi yang berlebihan, flashback-flashback komedik pendek, dan dialog yang absurd. Jurus-jurus favorit saya.”
“Bagi Starvision adalah sebuah kebanggaan bisa mengadaptasi buku Cinta Brontosaurus menjadi film komedi romantic yang skenarionya juga ditulis oleh Raditya Dika yang berperan sebagai tokohnya,” timpal Chand Parwez Servia selaku produser.
“Kepiawaian Dika dalam menulis sudah tidak diragukan lagi, ditambah kehandalannya sebagai aktor yang diasahnya melalui stand up comedy, menjadikan Cinta Brontosaurus film yang lengkap tentang pencarian cinta, karier dan tentang keluarga,” puji Parwez soal film produksi terbarunya yang penggarapannya dipercayakan pada Fajar Nugros.
Kekuatan filmnya kian terasa lengkap dengan kehadiran bintang pendukung dari 3 generasi yang mendukung Raditya Dika : Eriska Rein, Soleh Solihun, Dewi Irawan, Meriam Bellina, Bucek, Tyas Mirasih, Pamela Bowie, Dimas Gabra, M Griff, Rachel Patricia, Ronny P Tjandra, Ario Prabowo, Lana Girlly, Lani Girlly, Rizka Wulandari, Fikri Ramdhan, Joe P Project, Aelke Mariska, Moammar Emka, Yadi Sugandi, Dwi Putrantiwi, Richa Iskak dan Ence Bagus,sebagai tontonan semua usia dari remaja, orang tua hingga anak-anak.
Makna cinta sesungguhnya ternyata punya arti yang luas lewat Cinta Brontosaurus yang berbicara tentang cinta yang rumit sejalan bertambahnya usia. Padahal saat kanak-kanak kita hanya mengenal cinta monyet. Justru kerumitan itu terjawab melalui tokoh Edgar adiknya Dika yang masih SD. Edgar nyeletuk lepas saat ditanya Dika tentang alasannya menyukai Jasmine, teman SD nya, ‘apakah perlu alasan saat hati memilih?’ (ibra)