Banten, channelsatu.com: Warga yang berada di wilayah rawan banjir disekitar provinsi Banten, diharapkan tetap waspada. Pasalnya, meskipun kini air sudah surut namun diperkirakan banjir akan kembali mengancam wilayah tersebut.
Hal ini diungkapkan Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) seperti yang diwartakan bbc pada Senin (14/1) kemarin.
“Tingkat ancamannya semakin hari semakin meningkat. Pertama karena curah hujan torrential rainfall yaitu hujan tiba-tiba dengan skala yang sangat besar,” papar Sutopo.
Faktor kedua, tambah Sutopo, adalah masalah lingkungan terutama degradasi yang melanda daerah aliran sungai (DAS) Ciujung.
“Daerah itu kalau di peta bahaya banjir, itu daerah merah semua,” lanjutnya lagi.
“Semua sungai utama yang ada di sana seperti Cimandiri, Ciujung, Ciliman, Cimandiri dan Cilember meluap bersamaan akibat curah hujan tinggi dan rusaknya DAS.” aku Sutopo
Meluapnya sungai-sungai besar itu membuat 15.700 rumah di Kabupaten Pandeglang, Lebak, Serang, sebagian Kota Cilegon, dan Serang terendam dan sudah menelan tiga orang penduduk meninggal dunia.
Bahkan banjir ini sempat membuat ruas tol Jakarta-Merak tak bisa dilalui kendaraan.
Tapi kini arus lalu lintas dari Jakarta menuju Merak sudah dapat dilalui, namun arah sebaliknya masih tergenang.
“Selain itu sekitar 2.000 hektare sawah tergenang banjir,” tambah Sutopo.(bbc/ch1). Foto: ilustrasi