Jakarta, channelsatu.com: Sebanyak 500 pelajar Madrasah Al Fakhriyyah Jakarta Barat, Senin (12/11/2018) siang atas undangan Lions Club Indonesia, nonton bareng (Nobar) di Bioskop CGV Slipi Jaya, Jakarta Barat, untuk menyaksikan film Impian 100 Pulau, yang diproduseri pelajar SMA dan dilakoni sebagian besar para pelajar yang tinggal di kepulauan Seribu.
Kegiatan ini dilaksanakan menurut Ivonny Zakaria selaku Eksekutif Produser pada media kemarin di Jakarta, untuk memotivasi anak-anak agar punya cita-cita membangun masa depannya sendiri. “Selain itu, kita juga ingin menamamkan agar anak-anak cinta akan lingkungannya. Karena setiap anak yang telah menyaksikan film ini, berarti sudah turut menaman 1 pohon mangrov, terang Ivonny.
Untuk itu di film produksi perdananya ini, Ivonny menargetkan akan disaksikan 1 juta penonton. “Karena 100% keuntungan yang kita dapat nanti, akan disumbangkan membantu uasha industri kreatif perekomian masyarakat di kepulauan seribu. Salah satunya untuk pengelolahan usaha kuliner di sana,” lanjut Ivonny.
Misi lain dalam kegiatan ini untuk mencapai 1 juta penonton, Gubernur Lions Club Distrik 307-A1 Silvyana Murni di tempat yang sama, sepakat turut berupaya mensukseskan menanam mangrove di pesisir pantai Kepulauan Seribu. “Untuk itu, kita akan menggerakan 362 club yang bernaung di bawah Lions Club Indonesia untuk menonton film ini. Dan melalaui kegiatan ini, kita berharap tidak ada lagi pengerusakan lingkungan. Masyarakatnya pun melalui keuntungan dari film ini, ekonominya bisa lebih baik dengan menunjang pengolahan makanan khasnya,” harap Silvy.
Presiden Kalingga Lions Club, Tjut Syahna menambahkan, dari kegiatan yang dilakukan ini, selain itu, bertujuan untuk mendorong pertumbuhan pariwisata Kepulauan Seribu agar tidak kalah dengan daerah lainnya. “JIka Singapura punya kota iar, Kita pun sesungguhnya bisa melakukan hal yang sama, yaitu kita bangun Kepulauan Seribu akan jadi kota air yang keren,”timpal Tjut.
Menyinggung tentang film Impian 1000 Pulau, Ivonny menjelaskan kalau film ini berkisah tentang cita-cita seorang anak nelayan yang ingin jadi pembuat film tapi ditentang ayahnya. Cita-cita dari seorang anak nelayan ini membuktikan, bahwa kemajuan meraih cita-cita punya peluang dan kesempatan yang sama, baik mereka yang tinggal di darat atau di kepulauan. (Ibra)