Thailand, channelsatu.com: Jika ada libur panjang, seorang rekan selalu memilih Thailand, yang dikenal pula dengan sebutan Negeri Gajah Putih atau Negeri Seribu Pagoda juga disebut Negeri Seribu Kuil, sebagai tempat berlibur. Selain juga menyatakan Bali tempat favoritnya. Bangkok memiliki daya tarik yang susah disandingkan dibanding kota lain di dunia, kata rekan saya itu, teristimewa suasana Bangkok di waktu malam.
Pendapat yang dikemukakan rekan saya tersebut bisa diterima, dibantah, serta bisa pula ditolak mentah-mentah. Semua itu tergantung bagaimana menikmati selama Anda berlibur. Tapi terlepas dari hal itu sesungguhnya berlibur ke Thailand sangatlah mudah.
Jika tidak salah untuk berlibur ke Thailand empat hari tiga malam, secara rombongan minimal sembilan orang, ongkosnya $ 570. Artinya harga yang bisa dijangkau khalayak. Namun persoalannya apa dilihat di sana, apabila obyek wisata di dalam negeri justru banyak yang menjanjikan untuk dinikmati.
Tentu pertanyaan itu tidak bisa dijawab sambil lalu. Di luar pertanyaan itu, sebagaimana diketahui Thailand dikenal sebagai the land of smile. Karena penduduknya yang terkenal sekali ramah dan murah senyum. Masyarakat Thailand tidak mudah marah dan mudah akrab dengan pendatang.
Sebab inilah yang barangkali membuat turis asing membanjiri Thailand. Dapat dikatakan, Thailand adalah tujuan wisata paling favorit di Asia bagi turis Eropa, Amerika Serikat dan Asia Timur, baca : China, Korea Seltan dan Jepang. Di sini lain, kenapa turis asing membanjiri Thailand? Pasalnya negeri seribu kuil itu menawarkan kebebasan. Turis bebas berbusana apapun tanpa khawatir menjadi korban kriminalitas dan pelecehan seksual.
Turis asing di Thailand bebas melakukan transaksi seksual, sex –tourism, dimana banyak kawasan yang memang populer di Thailanmd. Seperti kawasat Patpong di Bangkok, Pantai Pattaya di Provinsi Chonburi yang jaraknya tiga jam dari Bangkok ke arah tenggara, serta kawasan wisata Phuket di tepi lautan Andaman.
Lumrah jadinya, andaikata seorang lelaki hendak pergi ke Bangkok, pasti sesorang itu menuturkan atau bertanya sambil tersenyu, Maklum asosiasi egeri Thailand identik dengan wisata seks. Apa boleh buat, padahal di Ibukota Thailand, Bangkok hampir di seluruh penjuru kota berdiri kuil sebagai tempat ibadah penganut Budha yang merupakan mayoritas di negeri teersebut.
Tapi siapa sangka, ternyata, di Bangkok, juga berdiri banyak masjid. Ibukota Thailand termasuk ibukota terbesar di Asia Tenggara yang didirikan pada tahun 1782 oleh Raja Siam Rama I, menggantikan ibukota Siam sebelumnya yaitu Ayutthaya. Bangkok didirikan persis di tepi sungai Chao Phraya dan berjarak 40 kilometer dari Teluk Thailand.
Banyak julukan terhadap kota Bangkok. Bahkan mendapat julukan Krung Thep alias Kota Malaikat. Penduduknya sekitar 12 juta, 70 persen adalah keturunan China.. Di kota Bangkok terdapat sekitar 570 ribu penduduk Muslim dengan masjid berjumlah 165 dan iman berjumlah 2.475, berdasarkan data Islamic Committee of Thailand, Desember 2000.
Digabungkan dengan kota-kota satelit Bangkok berjumlah sekitar 700 ribu dengan masjid berjumlah 260 buah. Masjid di Bangkok di antaranya sudah berusia tua alias ratusan tahun. Jelas ini membuktikan Islam sudah berkembang di Bangkok sejak ratusan tahun lalu. Sekarang ini komunitas Muslim di Bangkok tumbuh subur.
Keberadaan masjid tua di Bangkok menambah semarak, tentu juga bagi dunia pariwisata , di samping sebagai syiar Islam. Dan masalah inipun yang bakal digarap Golden Moment Tour disingkat GMT yang berkantor di Komplek Gading Bukit Indah Blok K-01, Jalan Bukit Gading Raya, Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara ( 021-46394115). GMT akan mengeluarkan program baru wisata religi buat Muslim atau wisata ziarah Muslim yang bekerja sama dengan aktor kawakan Didi Petet yang sekaligus sebagai pemandu.
Selama ini GMT melayani perjalanan wisata rohani bagi kaum Nasrani ke Eropa, dan dalam perkembangannya, lantaran melayani dengan Cinta Kasih , sesuai jargon, maka diciptakan wisata rohani ke Asia Tenggara. Kenyataanya di Thailand , khususnya di Bangkok banyak masjid yang berumur ratusan tahun dan masjid-masid tua itu patut diziarahi.
Semoga saja program ziarah Muslim, semacam napak tilas, ke masji-masjid tua di Asia Tenggara yang dicuatkan GMT segera terwujud. Silahkan daftar. Salah satunya negeri yang dikunjungi adalah Bangkok, dan di Kota Malaikat itu pada setiap hari peserta tur bisa melihat berduyun-duyun kaum Muslimin menunaikan ibadah. Sungguh begitu penting serta strategisnya keberadaan masjid-masjid tua di Bangkok, di antaranya Masjid Tonson, Java Mosque dan Masjid Haroon.
Dari tiga masjid tua yang disebut itu adalah Masjid Haroon yang termasuk unik. Masjid Haroon ini cukup besar yang menurut cerita dibangun pada abad ke-19 oleh pemuka agama Islam keturunan Arab yang berasal dari Indonesia. Dinamakan Masjid Haroon sesuai dengan nama pendirinya yaitu Haroon Bafadel.
Jika Anda berkunjung ke Masjid ini ialah banyaknya ukiran ayat suci Alquran yang diukir pada kayu Jepara. Pada waktu didirikan masjid ini letaknya persis di tepi Chao Praya dan dinamakan Masjid Tan Samrong. Aslinya dibuat dari kayu dengan arsitek campuran Jawa dan Ayuthaya. Pada tahun 1899 tempat ini dijadikan kantor Bea Cukai , sehingga masjid dipindahkan ke lokasi sekarang.
Awalnya interior dan eksterior Masjid Haroon didominasi kayu. Namun setelah mengalami pembangunan ulang, diubah menjadi beton berwarna merah bata. Ukurannya tidak terlalu besar, tapi terlihat dari arah sungai. Selain Masjid Haroon, yang harus Anda sambangi juga adalah Masjid Tonson , tergolong masjid tua yang dibangun sebelum pemerintahan Raja Song Tham pada awal abad ke -17, yaitu pada masa Ayutthaya.
Renovasi terakhir masjid ini dilakukan pada tahun 1954 untuk mempertahankan keaslian arsitekturnya. Di halaman masjid tersebut terdapat beberapa makam pemuka agama Islam di Thailand. Khotbah Jumat di Masjid Tonson menggunakan bahasa Thai, dan terletak di posisi N 13. 73993E100, Arun Ammarin Road, Anuthin Sawat Bridge, Wan Arun, Bangkok.
Satu lagi masjid yang wajib dikunjungi, yaitu Jawa Mosque atau Masjid Jawa yang terletak di Jalan Soi Charoen Rat 1 Yaek 9, Sathorn, Bangkok, Thailand. Disebut Masjid Jawa sebab yang membangun adalah orang-orang Jawa yang sudah menetap di Bangkok. Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1906 di atas tanah wakaf milik orang Jawa bernama Haji Muhammad Saleh.
Arsitektur Masjid Jawa sangat kental dengan masjid di Jawa. Ada yang menyebut mirip Masjid Demak. Ada pula yang bilang sebagai versi mini Masjid Agung Kauman di Yogyakarta. Dari luar pengunjung atau pelancong bisa melihat atap limas berundak tiga, yang biasa ditemui di masjid masjid tua Indonesia. Ketika masuk masjid ini, Anda bisa melihat saka guru empat pilar yang biasa menyangga bangunan Jawa.
Tidak salah kiranya jika Bangkok dijuluki Kota Malaikat, alih-alih di ibukota Thailand , ternyata, banyak masjid. Alih-alih pula ayo berwisata ziarah Masjid ke Thailand, di negeri seribu pagoda itu Anda pun bisa napak tilas tempat spritual bersejarah. Menabung dan berliburlah ke sana, ke Masjid Tonson , Masjid Haroon , Jawa Mosque , siapa tahu ke sana bersama GMT dan aktor Didi Petet. Rencanakan saja. ( Syamsudin Noer Moenadi, jurnalis dan pemerhati dan praktisi pariwisata ) . Foto:ilustrasi.